Kita sebagai makhluk hidup diciptakan untuk berdampingan baik secara individu ataupun dengan kelompok karena sifat dasar manusia adalah saling menolong dan membutuhkan baik secara jasmani ataupun kebutuhan rohani, itulah yang disebut interaksi sosial.
Berbicara soal interaksi sosial ada beberapa faktor – faktor yang mempengaruhi interaksi sosial. Nah pada pembahasan kita kali ini, kami akan menyajikan untuk kalian semua untuk mendalami ilmu sosial ini. Berikut ini simak penjelasan di bawah ini.
1. Imitasi
Pengertian imitasi atau imitation dalam bahasa inggris yang berarti palsu, menirukan, memalsukan. Namun dalam konteks ilmu yang kita pelajari saat ini adalah suatu kegiatan dalam meniru seseorang yang disukai atau keinginan seseorang untuk menjadi seperti idolanya.
Meniru di sini bisa dibilang mulai dari cara berbusana. cara berjalan, cara bergaul yang menurutnya menarik jika dilakukan.
Imitasi merupakan salah satu dari faktor – faktor yang mempengaruhi interaksi sosial ini sangat banyak kita jumpai. Banyak diantara sebagian masyarakat kita yang menirukan gaya idolanya seperti BTS, Justin Bibier, hingga pesepak bola terkeren yaitu Cristiano Ronaldo.
Tentu saja faktor ini memiliki dampak positif dan negatif bagi seseorang yang terlalu fanatik. Sebagai contoh jika ia menirukan hal – hal positif dari idolanya maka positiflah dia, namun jika ia meniru norma – norma negatif yang dimiliki oleh idolanya maka ia akan ikut dipandang negatif juga oleh masyarakat.
2. Sugesti
Salah satu faktor lainnya adalah sugesti. Pengertian dari sugesti adalah suatu pandangan atau sikap seseorang yang membenarkan sikap seseorang lainnya di dalam pikiran mereka, kemudian tanpa sadar mereka terhasut mengikuti hal itu.
Sugesti biasanya ditularkan oleh seseorang yang memiliki power kuat atau yang lebih berpengalaman. Bagaimana dari sisi penerima sugesti? menurut penilitian seseorang yang mudah menerima sugesti dikarenakan sedang memiliki kekalutan atau tidak konsentrasi.
Berikut ini beberapa faktor yang dapat mendorong berlangsungnya sugesti.
- Keadaan pikiran yang terpecah belah
Ketika pikiran kita sedang dilanda masalah otomatis kita tidak bisa fokus memikirkan suatu masalah alias keadaan pikiran kita terpecah belah, hal inilah yang dapat memudahkan seseorang untuk memberi sugesti masuk di dalam otak dan diri kita.
- Kemampuan berpikir seseorang
Kita tahu setiap manusia memiliki tingkat kecerdasan masing – masing. Ada seseorang yang cepat tanggap dan memikirkan resiko dan ada yang cepat tanggap terlalu gegabah tanpa memikirkan resiko yang ada. Orang – orang yang kurang bisa berpikir panjang akan mudah terkena sugesti dari orang lain.
- Faktor Mayoritas
Tentu saja jika kelompok mayoritas beranggapan atau memberi sugesti kepada kita, maka kita akan begitu saja percaya, dan hal ini banyak terjadi di kehidupan sekitar kita.
Sebagai contoh, banyak masyarakat beranggapan bahwa semisal jalanan yang sepi itu sering muncul hantu, dan karena kita sebagai orang yang diberi sugesti dengan sendirinya akan tidak melewati jalan tersebut jika terpaksa.
- Faktor Otoritas
Faktor ini juga termasuk sangat mudah dijumpai di kehidupan kita. Otoritas di sini dalam artian jika seseorang tersebut ahli dalam bidangnya. Maka dengan mudahnya seseorang yang memiliki keahlian di bidangnya memberikan sugesti kepada kita.
Sebagai contoh seorang arsitek memberi advisi atau masukan kepada klien tentang desain yang akan dibangun telah mengikuti tren, padahal belum tentu perkataan arsitek tersebut benar, namun dikarenakan yang berbicara adalah ahlinya, maka kliennya percaya begitu saja.
3. Simpati
Faktor selanjutnya adalah simpati yang merupakan sikap tertarik, atau perasaan yang mengikuti suasana baik suasana gembira ataupun sedih kepada seseorang ataupun kelompok. Sebagai contoh teman anda terkena musibah maka otomatis simpati kita akan keluar dengan sendirinya.
4. Identifikasi
Faktor yang satu ini hampir mirip dengan imitasi namun lebih mendalam. Identifikasi ini mempengaruhi seseorang untuk meniru kepribadian dari sang idola yang terbentuk tanpa disengaja ataupun di sengaja.
Sebenarnya faktor ini sangat ekstrem karena dinilai terlalu dalam dan berbahaya jika idolanya memiliki kepribadian yang negatif.
5. Empati
Empati adalah sikap kita menempatkan diri seolah – olah kita yang berada di posisi itu baik kepada seorang individu ataupun suatu kelompok.
Dengan demikian kita akan memiliki pemikiran dan perasaan yang sama. Faktor yang satu ini umumnya terjadi dengan kejadian menyedihkan.
6. Motivasi
Faktor – faktor yang mempengaruhi interaksi sosial yang terakhir kita bahas adalah motivasi. Motivasi merupakan suatu semangat atau dorongan yang ditujukan kepada individu ataupun kelompok.
Tujuannya adalah agar mereka dapat mencapai sesuatu yang di inginkannya. Sebagai contoh sang Ibu memberikan semangat kepada anaknya untuk mendapatkan nilai yang bagus untuk ujiannya agar dapat mendapatkan beasiswa.
Demikianlah pembahasan mengenai faktor apa saja yang bisa memicu adanya interaksi sosial. Anda sebagai manusia juga harus bersosialisasi supaya dimudahkan dalam menjalani hidup, asalkan dapat memilah – milah mana yang benar atau yang tidak benar.