Air merupakan salah satu komponen penyusun bumi yang paling besar dibandingkan dengan daratan dan mempunyai peran yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup yang ada di bumi.
Jumlah air yang berlimpah di bumi tentu tidak semuanya dapat dimanfaatkan untuk memenuhi berbagai kebutuhan yang akan dikonsumsi manusia karena kualitas dari air yang disesuaikan dengan kebutuhan makhluk hidup yang memanfaatkannya.
Air yang dikonsumsi mempunyai kualitas yang berbeda dengan air yang akan digunakan untuk kebutuhan pertanian sehingga terdapat beberapa parameter yang akhirnya akan mempengaruhi kualitas air.
Air bersih sangat bermanfaat bagi kebutuhan hidup manusia antara lain, seperti air untuk minum, memasak, mandi, mencuci dan lain-lain di mana kualitas airnya harus memenuhi syarat kesehatan yang sehat terbebas dari organisme penyebab penyakit dan bahan kimia beracun.
Syarat-syarat dari kualitas air bersih meliputi beberapa syarat, seperti bakteriologis, fisika, kimia, dan radioaktif. Kualitas air menjadi sebuah tolak ukuran kondisi air yang dapat dilihat berdasarkan karakter fisik, biologi, dan kimianya. Kualitas air menjadi ukuran standar yang ditetapkan untuk melihat keadaan ekosistem air serta menjaga keamanan dan kesehatan air jika nantinya dikonsumsi oleh manusia.
Kualitas air sebelum proses pengolahan mempunyai beberapa hubungan yang berkaitan dengan kualitas air minum setelah dilakukannya proses pengolahan menurut beberapa parameter, seperti parameter fisik, parameter kimia terbatas serta parameter bakteriologi.
Berbagai proses untuk memeriksa kualitas air, seperti desinfeksi ultraviolet, higiene sanitasi personal, hygiene sanitasi depot, higiene ruang pengisian air minum menjadi proses untuk mengetahui kualitas air minum isi ulang yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat.
Faktor yang Memengaruhi Kualitas Air
- Iklim
Iklim menjadi salah satu faktor yang memengaruhi kualitas air, mulai dari jumlah curah hujan, temperatur, penguapan hingga tekanan udara yang sangat berpengaruh kepada kualitas air. Curah hujan yang jatuh ke tanah akan membawa beberapa unsur lain di dalamnya, baik unsur yang bersifat kimiawi maupun organisme lain.
Tinggi ataupun rendahnya temperatur pada suatu lingkungan akan ikut berpengaruh pada proses penguapan air yang apabila temperatur semakin tinggi, maka proses penguapan yang terjadi akan semakin besar juga.
Konsentrasi zat kimia yang sifatnya terlarut di dalam air juga akan turut terpengaruh dengan kadarnya yang semakin besar. Apabila temperatur semakin rendah, maka penguapan yang terjadi akan semakin rendah pula dan akan berdampak pada konsentrasi zat terlarut di dalam air pun yang akan semakin kecil.
- Faktor Geologi
Formasi geologi tempat dimana sebuah air berada akan mengalir dan berpengaruh pada kualitas air dengan kandungan apapun yang terdapat pada tempat yang dilaluinya, sehingga turut mempengaruhi kandungan air tersebut nantinya.
Misalnya, seperti air yang mengalir melalui struktur geologi yang terkandung banyak senyawa besi, maka air tersebut akan memiliki kandungan besi pula.
Batuan yang berada di bumi terbagi menjadi 3 jenis, yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf, di mana ketiga jenis batuan tersebut mempunyai karakteristik yang berbeda, termasuk juga dalam hal kandungan bahan kimia yang dikandungnya. Setiap aliran air yang mengalir melalui ketiga batuan ini akan menyebabkan air mempunyai konsentrasi dan kandungan kimia yang berbeda.
- Faktor Vegetasi
Faktor vegetasi turut berpengaruh terhadap kualitas air di bumi di mana vegetasi yang sudah lama mati seiring dengan berjalannya waktu akan membusuk dan kemudian akan mengeluarkan unsur hara yang nantinya akan terlarut di dalam air.
Selain itu, vegetasi ini juga nantinya akan berpengaruh pada kadar pH tanah yang akan cenderung bersifat asam. Sifat asam inilah yang dapat berpengaruh dengan melarutkan beberapa jenis unsur kimia yang terdapat pada air.
- Kedalaman dari Permukaan Air
Kedalaman dari permukaan air tanah menjadi faktor yang dapat mempengaruhi kualitas air di lingkungan yang akan dikonsumsi oleh masyarakat.
Maksud dari faktor kedalaman permukaan air ini yaitu kondisi permukaan tanah saat berada pada suatu titik tertinggi ketika air akan naik ke atas permukaan sumur maupun tempat lain yang lebih rendah.
Kedalaman air tanah dapat mempengaruhi kualitas air karena dengan kedalaman air tanah ini akan mempengaruhi penyebaran bakteri, seperti bakteri coliform.
- Kegiatan Manusia
Segala jenis kegiatan manusia sangat berpengaruh terhadap kualitas air, sehingga kita sebagai makhluk hidup yang diberikan bekal pikiran dan hati nurani harus pandai untuk menjaganya. Semakin manusia bisa untuk menahan diri agar tidak melakukan tindakan yang merusak, maka kualitas air pun akan semakin bersih.
Namun, sayangnya, beberapa tindakan manusia justru sering membuat kualitas air jadi menurun dan tercemar akibat ulah manusia yang tidak bertanggung jawab dengan membuang limbah industri maupun rumah tangga ke kawasan air.
- Curah Hujan
Air hujan yang turun ke bumi akan mengaliri permukaan tanah yang dapat menyebabkan beberapa bakteri coliform di dalam permukaan tanah akan ikut terlarut dalam air tersebut.
Dengan meresapnya air hujan ke dalam lapisan tanah akan mempengaruhi intensitas bergeraknya aktivitas bakteri coliform di dalam lapisan tanah dimana semakin banyak air hujan yang meresap maka akan semakin besar pula kemungkinan untuk terjadinya pencemaran.
Berbagai jenis tanah mempunyai daya kandung dan daya melewatkan air yang berbeda pula. Daya kandung merupakan kemampuan tanah untuk menyimpan air disebut porositas, sedangkan kemampuan tanah untuk melewatkan air disebut dengan permeabilitas.
Porositas dan permeabilitas tanah akan turut berpengaruh dalam penyebaran bakteri coliform karena air merupakan alat transportasi bakteri dalam tanah. Semakin besar permeabilitas tanah, maka akan semakin besar pula kemampuan untuk melewatkan air sehingga jumlah bakteri yang bergerak mengikuti aliran juga akan semakin besar.