Menurut Selo Soemardjan, perubahan sosial adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang memengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Berikut adalah faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial dalam masyarakat, yaitu sebagai berikut:
Faktor Internal
Faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam masyarakat itu sendiri. Faktor internal penyebab perubahan sosial terdiri dari:
- Bertambah atau Berkurangnya Penduduk (Demografi)
Pertambahan penduduk yang sangat cepat khususnya di pulau Jawa menyebabkan terjadinya perubahan dalam struktur masyarakat, khususnya pada lembaga-lembaga sosial. Sementara itu, berkurangnya jumlah penduduk terutama di desa dapat menyebabkan semakin berkurangnya jumlah penduduk usia produktif dan proses pembangunan di pedesaan menjadi terhambat. - Penemuan-penemuan Baru
Penemuan unsur kebudayaan yang baru, baik berupa alat atau gagasan yang diciptakan oleh individu atau kelompok disebut dengan discovery. Suatu discovery akan menjadi invention jika masyarakat sudah mengakui, menerima, dan menerapkan penemuan baru tersebut. - Konflik atau Pertentangan
Konflik dapat mendorong terjadinya perubahan sosial dalam masyarakat. Konflik merupakan suatu proses sosial ketika individu atau kelompok berusaha mencapai tujuannya dengan cara menentang pihak lawan yang terkadang disertai dengan ancaman atau kekerasan. - Revolusi atau Pemberontakan
Revolusi yang meletus pada tahun 1789 di Prancis menjadi penyebab terjadinya perubahan besar, tidak hanya berdambak bagi negara Prancis, tetapi juga di Eropa. Beberapa faktor penyebab terjadinya revolusi Prancis yaitu karena kekuasaan raja yang absolut, muncul ketimpangan dalam masyarakat, kondisi keuangan negara yang lemah, dan berkembangnya permikiran-pemikiran baru dari para filsuf. Revolusi Prancis merupakan salah satu revolusi besar yang pernah terjadi di dunia yang sanggup mengubah tatanan kehidupan masyarakat.
Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar masyarakat itu sendiri. Berikut adalah tiga faktor eksternal penyebab perubahan sosial, yaitu:
- Peperangan
Peperangan merupakan konflik terbuka antara dua negara atau lebih yang menyebabkan terjadinya perubahan dalam kehidupan masyarakat. Contohnya pada Perang Dunia Kedua, negara-negara yang kalah mengalami perubahan dalam lembaga kemasyarakatan, seperti dalam aspek sosial, ekonomi, politik, dan budaya. Selain itu, negara yang kalah juga mengalami kerugian materil dan korban jiwa. - Perubahan Lingkungan Fisik
Perubahan lingkungan fisik seperti gempa bumi, gunung meletus, dan tsunami dapat menjadi penyebab terjadinya perubahan sosial, terutama pada lembaga sosial dan struktur sosial. Masyarakat yang terdampak bencana alam terpaksa harus meninggalkan tempat tinggalnya dan harus bisa beradaptasi dengan keadaan alam di tempat tinggal yang baru. - Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain
Kebudayaan asing yang hadir di tengah-tengah masyarakat menunjukkan proses interaksi budaya antarkelompok dalam masyarakat. Proses penyebaran kebudayaan dapat berlangsung melalui berbagai macam cara, seperti media massa dan media sosial.