Ketahui Faktor Internal dan Eksternal Penyebab Perubahan Sosial Serta Contohnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pernahkah kamu mengingat jenis jajanan sekolah di masa kecilmu? Apakah jajanan tersebut masih banyak dijual di sekitarmu saat ini?

Tanpa kita sadari, ada begitu banyak perubahan yang terjadi seiring perkembangan masa. Proses kehidupan sosial yang dinamis, menciptakan adanya berbagai bentuk perubahan sosial. Termasuk perubahan jajanan sekolah yang semakin beragam dan mengikuti tren dari luar.

Untuk semakin memahami apa yang dimaksud dengan perubahan sosial, serta apa saja faktor penyebab perubahan sosial, mari kita simak pembahasan berikut ini.

Istilah perubahan sosial memiliki beragam definisi dari para ahli. Menurut Kingsley Davis, perubahan sosial didefinisikan sebagai perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat.

Contohnya kemunculan organisasi buruh dalam masyarakat kapitalis, di kemudian hari menyebabkan perubahan-perubahan hubungan antara buruh dengan majikan.

Pendapat lain dari Selo Soemardjan mengatakan perubahan sosial ialah segala bentuk perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat. Perubahan ini kemudian turut mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk nilai, sikap, dan pola perilaku di antara kelompok masyarakat.

Misalnya saja, perubahan pola perilaku belanja masyarakat sebelum dan sesudah ada smartphone. Jika dahulu seorang ibu harus bangun pagi untuk pergi ke pasar, saat ini ibu bisa belanja sayur segar hanya lewat aplikasi. Perubahan sosial terjadi karena dua faktor. Yakni faktor internal yang berasal dari masyarakat itu sendiri. Dan faktor eksternal yang datang dari pihak di luar masyarakat.

Faktor Internal Penyebab Perubahan Sosial

Perubahan sosial dapat terjadi karena faktor yang berasal dari dalam masyarakat. Faktor ini kemudian disebut sebagai faktor internal. Faktor internal penyebab perubahan sosial antara lain:

  • Perubahan Jumlah Penduduk

Pertambahan ataupun pengurangan jumlah penduduk akan mempengaruhi pola kehidupan masyarakat di dalamnya. Adanya peningkatan jumlah penduduk akan mempengaruhi berbagai aspek mulai dari pertumbuhan ekonomi, kepemilikan lahan, dan sumber produksi.

Sebagai contoh, di masa lalu lahan yang luas digunakan untuk bercocok tanam. Setelah lahan mulai berkurang kesuburannya, kemudian pemilik akan membuka lahan baru untuk bertani.

Namun karena jumlah penduduk yang semakin banyak, saat ini seseorang tidak bisa membuka lahan secara sembarangan. Maka terjadilah perubahan sistem pertanian dari konvensional menjadi sistem hidroponik yang bisa dilakukan di lahan sempit sekalipun.

  • Adanya Penemuan Baru

Selaras dengan perkembangan zaman, manusia berpikir semakin maju dan berinovasi untuk menciptakan temuan-temuan baru.

Inovasi sendiri terbagi menjadi dua yakni penemuan (discovery) dan penciptaan (invention). Penemuan (discovery) merujuk pada proses yang tidak disengaja atau terjadi secara kebetulan. Misalnya

Sedangkan penciptaan (invention) terjadi karena usaha yang disengaja dan percobaan berkali-kali. Contohnya penciptaan telepon genggam. Pada awalnya, telepon harus menggunakan kabel dan hanya menjangkau jarak tertentu saja.

Namun, seiring kebutuhan masyarakat yang kian beragam, para peneliti berusaha untuk terus mengembangkan telepon hingga menjadi seperti smartphone yang kita kenal sekarang.

Penemuan tersebut ikut mengubah pola kehidupan masyarakat dalam berinteraksi dengan sesama. Jika dulu orang harus bertemu seseorang untuk melihat wajahnya, saat ini sudah ada teknologi panggilan video. Sehingga kita bisa melihat wajah seseorang tanpa harus bertemu langsung.

  • Konflik atau Pertentangan Masyarakat

Kerenggangan yang terjadi dalam hubungan masyarakat dapat memunculkan konflik. Adanya konflik dapat mendorong terjadinya perubahan sosial.

Misalnya tawuran antar pelajar atau tawuran antar warga. Selain menimbulkan kerusakan infrastruktur, tawuran juga menimbulkan perubahan sosial dengan meningkatkan ketegangan antar warga.

Kemunculan revolusi dan pemberontakan di suatu kelompok masyarakat bisa mengubah struktur sosial di masyarakat. Hal ini dikarenakan revolusi merupakan perubahan sosial yang bersifat cepat dan menyangkut dasar-dasar kehidupan masyarakat.

Faktor Eksternal Penyebab Perubahan Sosial

Di lain sisi, ada pula faktor yang muncul dari luar masyarakat atau disebut faktor eksternal. Beragam faktor eksternal yang memicu perubahan sosial di antaranya:

  • Pengaruh Kebudayaan dari Masyarakat Lain

Ketika masyarakat melakukan kontak baik secara langsung maupun tidak langsung dengan masyarakat lain, maka akan terjadi perubahan sosial.

Contohnya kontak langsung adalah ketika pedagang dari Gujarat ketika tiba di Nusantara. Adanya kontak ini menjadi awal penyebaran agama Islam di Indonesia.

Sedangkan contoh kontak tidak langsung dapat terjadi lewat media online atau media sosial. Anak muda Indonesia yang melihat gaya rambut remaja Amerika kemudian tertarik untuk mengikuti gaya tersebut.

  • Adanya Perubahan Lingkungan secara Fisik

Kondisi alam juga turut mendorong adanya perubahan sosial. Contohnya pada peristiwa letusan Gunung Merapi di Yogyakarta. Akibat bencana ini banyak warga yang kehilangan rumah dan lahannya di lereng gunung.

Karena tidak bisa lagi mengandalkan pertanian, mereka akhirnya memulai pola pekerjaan baru seperti berdagang suvenir di sekitar lokasi wisata.

Contoh lain adalah berkembangnya sistem kapitalisme, berimbas pada keinginan negara-negara di dunia untuk mengembangkan sektor industri. Akibatnya banyak lahan pertanian yang diubah fungsinya menjadi area pabrik.

Pecahnya peperangan antar kelompok masyarakat juga turut mendorong perubahan sosial. Namun pada faktor eksternal, peperangan yang dimaksud adalah peperangan dengan pihak di luar kelompok.

Misalnya peperangan antar suku, antar ras, atau peperangan antar negara. Demikian penjelasan faktor internal dan eksternal penyebab perubahan sosial.

Perubahan sosial bukanlah sesuatu yang dapat dihindari. Terjadinya perubahan di dalam tatanan masyarakat bisa membawa pengaruh positif berupa kemajuan. Namun juga bisa membawa dampak negatif berupa kemunduran.

fbWhatsappTwitterLinkedIn