Persebaran fauna yang dibagi menjadi 6 zona oleh Wallace antara lain zona paleartik, neartik, neotropik, oriental, ethiopian dan australis. Keenam zona fauna tersebut memiliki keunikan dan karakteristik masing-masing.
Fauna oriental adalah fauna yang berada di zona oriental, yaitu wilayah yang meliputi India, Cina Selatan, Filipina, Malaysia dan Indonesia. Namun ada beberapa spesies yang sama dengan zona lain, terutama yang berada di perbatasan zona oriental.
Wilayah oriental memiliki iklim tropis, fauna-fauna oriental memiliki karakteristik khas fauna tropis. Wilayah tropis identik dengan hewan-hewan berikut:
- Terdapat banyak spesies kera, tak semua zona persebaran fauna memiliki species kera. Habitat kera berada di hutan atau wilayah hijau dengan pohon tinggi.
- Terdapat banyak spesies kucing, spesies kucing banyak diteukan dalam zona oriental. Termasuk di dalamnya species kucing besar seperti harimau.
- Banyak spesies ikan air tawar yang penyebarannya sangat luas dan mudah.
- Terdapat banyak mamalia, kurang lebih ada 30 keluarga mamalia di zona oriental termasuk juga banyak ditemukan mamalia besar.
Perkembangbiakan fauna di wilayah oriental lebih produktif dibandingkan zona lainnya, hal ini karena ekosistem serta iklim yang mendukung.
Namun, kepunahan beberapa spesies juga tak bisa dihindari karena modernisasi yang membuat berukangdan rusaknya habitat asli. Berikut adalah beberap fauna yang hidup di wilayah oriental atau disebut juga fauna oriental.
1. Harimau
Harimau merupakan spesies kucing besar yang termasuk genus panthera. Harimau di tiap wilayah zona oriental memiliki ciri khas tersendiri yang dapat dibedakan melalui loreng pada kulitnya.
Tiap wilayah harimau juga memiliki sebutannya masing-masing, persebaran harimau meliputi Indonesia, Kamboja, Malaysia, Cina, Myanmar, Laos, Thailand, India dan Bangladesh.
Di Indonesia sendiri, harimau atau macan ditemukan di hutan Jawa, Bali dan Sumatera. Namun, harimau Jawa dan Bali saat ini sudah punah.
2. Badak
Badak merupakan mamalia besar dan termasuk hewan herbivora yang hidup di zona oriental. Di Indonesia kita mengenal badak bercula satu, yang termasuk hewan endemik dan satwa yang dilindungi.
Meskipun hewan herbivora, badak memiliki berat hingga lebih dari 1 ton dan kulitnya memiliki ketebalan hingga 5 cm. Badak dapat hidup lebih dari 40 tahun.
Persebaran badak meliputi wilayah Asia Tenggara, India, Myanmar, Thailand, Kamboja, Laos dan Indonesia. Populasi badak di Vietnam telah punah sejak tahun 2010, sedangkan di Indonesia populasi badak yang semakin kecil membuat pemerintah berusaha menambah populasi dan melindungi badak. Konservasi badak di pulau Jawa berada di wilayah Ujung Kulon dan saat ini populasinya sudah kembali stabil.
3. Kijang
Kerabat rusa ini termasuk di dalam genus Muntiacus, kijang atau disebut juga dengan muncak tergolong jenis rusa tertua yang sudah ada sejak lebih dari 30 juta tahun yang lalu. Dulu, kijang dapat ditemukan di wilayah Jerman dan Prancis ketika masa Miosen.
Persebaran kijang saat ini meliputi Asia Selatan dan Asia Tenggara, antara lain di India, Sri Lanka, Indocina, Nepal dan Indonesia. Habitat kijang ini berada di hutan dengan vegatasi yang lebat, perbukitan dan wilayah yang dilalui aliran air.
Kijang di wilayah Indonesia banyak ditemukan di daerah pegunungan Ciremai tepatnya di Taman Nasional Gunung Ciremai.
4. Burung Merak
Salah satu keunikan wilayah oriental yaitu terdapat banyak species burung, merak adalah salah satunya. Burung merak memiliki 3 spesies, namun yang banyak dijumpai yaitu merak biru dan merak hijau.
Merak biru terdapat di wilayah India dan Sri Lanka, sedangkan merak yang paling banyak jumlahnya adalah merak hijau banyak terdapat di wilayah Indonesia dan Myanmar.
Merak dikenal memiliki bulu yang sangat indah, merak jantan memiliki bulu yang lebih lebar dan indah dibandingkan betina. Bulu merak jantan ini digunakan untuk menarik perhatian betina di saan musim kawin.
Merak memiliki ukuran tubuh yang lebih besar, maka bisa dikatakan merak adalah jenis burung besar yang memiliki tinggi hingga 130 cm. Bulu ekor merak jantan berwarna hijau atau biru, sedangkan merak betina memiliki warna ekor coklat dan ukuran merak betina lebih kecil yaitu sekitar 100 cm.
Di Indonesia sendiri, populasi merak sebagai buruk khas Indonesia sayangnya semakin sedikit, karena dahulu orang banyak memanfaatkan merak untuk diambil bulunya sebagai hiasan, hal ini berpengaruh pada perkembangbiakan merak. Saat ini merak Indonesia hanya mencapai 10 ribu hingga 20 ribu ekor.
5. Ikan Mas
Ikan mas atau ikan karper merupakan ikan air tawar yang sangat mudah dijumpai di mana saja, bahkan mungkin di kolam ikan keluarga. Ikan mas dengan mudah dapat hidup di wilayah tropis, habitatnya di air tawar yang tidak terlalu dalam dan tidak membutuhkan aliran yang deras.
Ikan mas dapat berkembangbiak dengan baik di wilayah yang memiliki suhu 25-30 derajat celsius serta berada di ketinggian 150-600 meter di atas permukaan laut. Ikan mas juga ditemukan hidup di habiatat air payau atau muara sungai.
6. Buaya
Buaya termasuk hewan berdarah dingin yang hidup di wilayah oriental, buaya sebagian besar hidup di perairan air tawar, seperti sungai, rawa dan danau. Buaya adalah hewan karnivora yang memangsa reptil, mamalia dan ikan yang berada di dekatnya.
Persebaran buaya dapat ditemukan di seluruh wilayah oriental, terutama di Indonesia yang memiliki rawa-rawa dan banyak sungai. Populasi buaya semakin sedikit seiring dengan berkurangnya habitat mereka di era modern saat ini, banyak jenis buaya yang masuk dalam kategori hewan yang dilindungi.
Di Indonesia ada beberapa spesies buaya yang dilindungi karena populasinya semakin menurun, yaitu buaya irian, buaya muara, buaya Siam dan buaya sinyulong.