Daftar isi
Komunikasi merupakan suatu hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Tanpa adanya komunikasi manusia tidak akan bisa mengutarakan ekspresinya dan mengungkapkan apa yang sedang dibutuhkan. Oleh karenanya, tidak bisa dipungkiri lagi apabila antara komunikasi dari manusia merupakan dua hal yang saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan.
Salah satu jenis dari komunikasi yang banyak berkembang diantara masyarakat adalah komunikasi organisasi. Secara umum, komunikasi organisasi merupakan proses komunikasi yang dimana dalam prosesnya terjadi serah terima informasi dari pihak organisasi satu dengan pihak organisasi lainnya.
Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk meminimalisir dan mengatasi berbagai permasalahan atau konflik yang nantinya muncul dari ketidakpastian lingkungan atau kondisi lingkungan yang sedang tidak menentu nantinya. Adapun beberapa fungsi lainnya yang ada dalam komunikasi organisasi yang sudah terbangun.
Tentunya untuk membangun suatu hubungan komunikasi yang baik, antar pihak pihak yang berkaitan harus bisa berperan aktif satu sama lain. Salah satunya adalah berperan aktif dalam memberikan serta menerima informasi dalam sebuah organisasi.
Informasi yang disebutkan tentunya bisa berasal dari berbagai sumber, tidak hanya berasal dari pihak yang ada dalam organisasi saja. Melainkan, informasi yang dibutuhkan dan dicari bisa berasal dari pihak lainya atau pihak luar. Namun, informasi yang akan disampaikan dan informasi yang disebarluaskan dan diterima oleh semua anggota organisasi harus berkaitan dengan kepentingan organisasi tersebut.
Selain itu, untuk mendukung keberlangsungan dari suatu organisasi semua informasi yang berkaitan dengan kepentingan organisasi harusnya bisa dipublikasikan terhadap semua anggota tanpa terkecuali. Karena, tidak sedikit kita temukan dalam sebuah organisasi informasi penting yang berkaitan dengan organisasi hanya disebarluaskan pada pihak tertentu saja. Sehingga pihak lainya menjadi tidak mengetahui berita dan informasi apapun yang terkini mengenai organisasi.
Fungsi regulatif inilah yang berpengaruh terhadap keberlangsungan mekanisme jalannya suatu organisasi. Tanpa adanya aturan, kebijakan, pedoman dan ketentuan lainnya suatu organisasi tidak akan bisa berjalan secara sistematis dan terstruktur.
Sehingga semua hal yang berkaitan dengan kepentingan organisasi akan berkecenderungan tidak bisa dikendalikan lagi. Regulasi organisasi atau aturan yang berkaitan dengan keberlangsungan dari organisasi bisa berbentuk aturan mengenai mekanisme kerja, tata aturan pengambilan keputusan dan lain sebagainya.
Dengan adanya regulasi ini diharapkan sebuah organisasi bisa memanejemen semua kepentingannya dengan baik. Contoh kecil yang seringkali kita temui mengenai aturan regulasi dalam sebuah organisasi adalah seperti Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga yang ditetapkan dalam sebuah organisasi.
Dalam ADART tersebut berisikan mengenai aturan pemilihan anggota hingga aturan untuk mengambil keputusan yang berkaitan dengan masalah yang terjadi dalam organisasi.
Dalam sebuah organisasi tentunya telah ditentukan tipe kepemimpinan yang diterapkan didalamnya. Dan penetapan dari tipe kepemimpinan tersebut harus disesuaikan dengan jenis lingkungan organisasi yang akan dipimpin. Namun, tipe kepemimpinan yang lebih cenderung disukai dan cocok untuk diterapkan dalam sebuah organisasi adalah tipe kepemimpinan yang demokratis.
Dimana didalamnya, tiap anggota tidak hanya diperintahkan untuk mengerjakan kewajibannya saja, melainkan juga diberikan motivasi serta dorongan untuk senantiasa berkembang bersama. Dalam hal ini, pemimpin tidak hanya menjadi pihak yang melakukan kontrol serta kendali terhadap para anggotanya saja.
Melainkan, pemimpin juga menjadi pihak yang turut berkembang bersama dengan para anggotanya. Mereka saling terbuka dan transparasi satu sama lain. Sehingga tidak akan ada batas batas diantara mereka.
Dengan timbulnya situasi atau kondisi yang seperti ini, semakin menimbulkan rasa kepemilikan anggota terhadap organisasi atau perusahaan yang dinaunginya. Hal ini pun akan berpengaruh terhadap kinerja dari anggota itu.
Mereka akan lebih luwes dan enjoy saat mengerjakan pekerjaannya dan tidak nampak tertekan dengan deadline yang ditentukan. Kondisi dan situasi organisasi yang seperti inilah yang sangat perlu untuk dikembangkan.
Tentunya dalam sebuah organisasi terdapat suatu hal yang bisa menyatukan semua anggota organisasi. Salah satunya adalah komitmen yang dimiliki oleh setiap anggotanya. Itulah faktor utama yang bisa menyatukan semua anggota organisasi.
Tanpa adanya komitmen antar satu dengan lainnya, tiap anggota tidak akan memiliki pertimbangan atau alasan tertentu yang membuatnya tetap bertahan dalam organisasi tersebut.
Komunikasi selain digunakan untuk kepentingan resmi seperti regulative dan sebagainya, nyatanya bisa digunakan sebagai salah satu media untuk berekpresi secara bebas. Terutama berekpresi dalam hal ini berada dalam lingkup sebuah organisasi.
Dengan kemampuan berkomunikasi yang baik, sebagai anggota organisasi kita bisa menyampaikan semua pendapat serta kritik yang ingin kita sampaikan untuk keberlangsungan jalannya organisasi. Tidak hanya sampai disitu, dengan kemampuan berkomunikasi yang baik kita bisa menyajikan performa presentasi yang baik didepan semua anggota organisasi.
Keterampilan seperti itulah yang secara tidak langsung mewadahi kita untuk bisa berekspresi dalam menyampaikan hal hal yang ingin kita sampaikan.
Selain beberapa fungsi diatas, komunikasi dalam ruang lingkup organisasi juga bisa digunakan dan dikembangkan untuk memberikan dukungan serta dorongan terhadap sesama anggota lainnya. Tentunya dengan menggunakan simbol simbol komunikasi yang saling dipahami satu sama lain.
Pemberikan dorongan dan dukungan ini bisa dijadikan sebagai motivasi agar tiap anggota bisa mengerjakan tugasnya secara maksimal dan tentunya sesuai dengan deadline yang telah ditentukan.
Kemampuan yang baik dalam berkomunikasi membawa suatu individu untuk pandai dalam membangun sebuah interaksi dengan sesamanya. Hal tersebut juga berlaku dalam sebuah organisasi. Seorang anggota organisasi yang memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik, ia berkecenderungan untuk lebih mudah bergaul atau berinteraksi dengan anggota organisasi lainnya.
Sehingga tak jarang ditemui ada beberapa anggota organisasi yang memang memiliki kedekatan emosional yang tinggi. Bahkan bisa seperti saudara sendiri. Hal itu disebabkan karena tingkat intensitas mereka dalam berkomunikasi di organisasi ataupun diluar organisasi yang sangat tinggi.
Tiap anggota organisasi memang dituntut untuk memiliki keterampilan berkomunikasi yang baik. Hal itu semata mata ditujukan agar tiap anggota bisa menyampaikan informasi dan pesan yang baik kepada anggota lainnya mengenai kepentingan organisasi.
Tidak dapat dipungkiri lagi, dalam sebuah organisasi proses menerima serta memberikan sebuah informasi sangatlah ditekankan sekali. Hal itu sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan dari berjalannya organisasi ke depannya.
Sehingga diupayakan antar anggota organisasi bisa menyampaikan dan menerima informasi yang baik. Sehingga tidak mengakibatkan munculnya kesalahpahaman lainnya.
Dengan adanya komunikasi yang baik antar anggota organisasi, tentunya lebih memudahkan tiap anggota dalam hal mencapai tujuan, atau misi dari organisasi yang telah ditetapkan. Terlebih memang komunikasi yang terjalin dengan baik ini benar benar dari satu divisi dengan divisi lainnya.
Sehingga semua pihak yang berkaitan dengan organisasi benar benar berhubungan baik dan saling berkomunikasi perihal informasi apapun. Karena tidak bisa dipungkiri lagi, kunci dari sebuah organisasi bisa bertahan lama adalah adanya transparansi informasi dan juga adanya proses komunikasi yang baik antar anggota kelompok.
Sehingga apabila dua ha tersebut tercapai, bisa dibayangkan permasalahan atau konflik yang muncul akibat kesalahapahaman bisa diminimalisir adanya.
Komunikasi yang terjalin dengan baik antar anggota organisasi juga nyatanya berpengaruh terhadap tingkat kinerja masing masing anggota. Hal itu dikarenakan dengan suasana yang mendukung, komunikasi yang lancar serta adanya hubungan secara emosional yang baik menyebabkan antar anggota organisasi merasa nyaman dan menikmati semua pekerjaan serta kewajibannya.
Dengan kemampuan berkomunikasi yang baik, suatu organisasi atau perusahaan yang bergerak dibidang produksi bisa menggait semua pelanggan dari berbagai kalangan. Kemampuan berkomunikasi yang dimaksud dalam hal ini adalah kemampuan untuk melakukan promosi serta melakukan strategi marketing yang tepat.
Dimana hal itu ditujukan untuk bisa mencapai target penjualan atas produk yang telah diproduksi. Sehingga dengan kemampuan serta keterampilan yang baik dalam berkomunikasi ini diharapkan bisa untuk menghasilkan berbagai keuntungan bagi perusahaan dari segi penjualan dan lain sebagainya.
Kemampuan dan keterampilan berkomunikasi merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki tiap individu yang ingin bergabung dalam sebuah organisasi nantinya. Hal itu dikarenakan, sebuah organisasi tidak akan bisa berdiri sendiri. Pasti akan membutuhkan pihak lainnya atau organisasi dan kelompok lainnya untuk menjadi partner kerja sama yang baik.
Tidak hanya itu, kemampuan berkomunikasi yang baik memang harus dimiliki tiap anggotanya untuk bisa memperbanyak relasi dengan orang orang dari organisasi lainnya yang jauh lebih berpengalaman dan hebat dibandingkan dengan dirinya. Hal ini berguna untuk meningkatkan kapasitas kemampuan yang dimiliki tiap individu.
Semakin baik komunikasi yang terjalin antar anggota, tentunya berpengaruh terhadap semakin dekatnya hubungan emosional yang akan tercipta. Selain itu juga, apabila hal itu dipengaruhi lagi oleh intensitas komunikasi yang sangat tinggi tentunya akan semakin mendekatkan hubungan emosional yang sudah ada.
Kedekatan yang terjalin ini akan mempermudah timbulnya rasa solidaritas dan kepemilikan antar satu anggota dengan anggota lainnya. Sehingga semakin mudah pula mereka dalam menentukan arah serta tujuan dari organisasi yang telah dibentuk dan didirikan.
Hal ini berhubungan dengan fungsi komunikasi sebagai regulative. Komunikasi yang terjalin antar anggota juga bisa digunakan untuk mengontrol dan mengendalikan perilaku serta tindakan yang ada.
Dalam artian, sebagai sesama anggota organisasi harus bisa memberitahu apa yang salah dan apa yang benar kepada anggota lainnya yang memang benar benar belum tau. Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya permasalahan dan konflik yang akan muncul kedepannya.
Perantara yang dimaksudkan dalam hal ini, memiliki arti yang cukup luas. Komunikasi bisa dijadikan sebagai perantara untuk menyampaikan informasi, meningkatkan hubungan emosional dan lain sebagainya.