Kewirausahaan

6 Fungsi Supervisor dan Tugasnya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Apa itu Supervisor?

Supervisor merupakan sebuah posisi pekerjaan yang mempunyai wewenang untuk memberikan arahan kepada para karyawan dibawah dia, serta juga dapat mengendalikan jalannya aktivitas kerja dalam mencapai target perusahaan sesuai dengan yang ditetapkan.

Fungsi Supervisor

Supervisor mempunyai fungsi penting bagi perusahaan, sebagai berikut:

1. Mendukung dan Mengelola Tugas Karyawan Bawahannya

seorang supervisor pasti mempunyai bawahan yang harus diatur. Oleh karena itu diperlukan pengaturan harian yang baik dan jelas kepada para staf kerja bawahannya.

Agar para bawahannya bisa bekerja secara maksimal dan juga bisa membuat suasana kerja yang kondusif, displin, dan tertib. Serta supervisor harus juga memastikan bahwa rencana harus mengarah ke arah yang tepat, sesuai dengan target perusahaan.

2. Menjaga Koneksi dan Penghubung Antara Karyawan dengan Manajer

Supervisor mempunyai kedudukan yang berada diantara manajer dan karyawan. Sehingga supervisor mempunyai fungsi sebagai penghubung dan penjaga koneksi antara karyawan dengan manajer. Agar alur komunikasi mereka dapat berlansung atau berjalan dengan baik.

3. Menyampaikan Keluhan Pelanggan Kepada Manajer atau Atasan

Berikutnya supervisor memiliki fungsi untuk menyampaikan permasalahan dan rasa tidak puas pelanggan kepada atasan dia.

Agar masukan ini bisa menjadi bahan evaluasi bagi perusahaan, sehingga perusahaan bisa memperbaikinya dan dapat memberikan yang terbaik kepada pelanggan.

4. Memecahkan Masalah Tanpa Dikelola Oleh Atasan atau Manajer

Supervisor mempunyai fungsi untuk memecahkan masalah dan/atau pencari solusi untuk setiap masalah yang dihadapi oleh perusahaan.

Oleh karena itu terkadang supervisor mempunyai wewenang khusus yang diberikan perusahaan, untuk membuat keputusan dengan cepat untuk menyelesaikan masalah dengan cara yang cepat dan tepat.

5. Bertanggung Jawab Terhadap Staff

Supervisor mempunyai fungsi untuk bertanggung jawab kepada para staff bawahannya. Sehingga setiap pembagian kerja para staff bawahannya merupakan wewenang dan tanggung jawab seorang supervisor.

6. Memberikan Training Kepada Staff Baru

Fungsi yang terakhir dari supervisor adalah memberikan training bagi para staff baru. Karena staff baru pasti memerlukan training, agar mereka bisa bekerja sesuai dengan standar perusahaan.

Hal ini bisa berakhir jika staff baru sudah mahir dalam menjalankan tugas perusahaan.

Tugas Supervisor

Seorang supervisor pasti mempunyai tugas yang penting dalam mencapai tujuan perusahaan. Berikut ini adalah beberapa tugas dari supervisor, yaitu:

  • Mengelola para karyawan.
  • Memotivasi para karyawan.
  • Melaksanakan tugas, proyek, dan pekerjaan secara langsung.
  • Menegakkan aturan perusahaan.
  • Mendisiplinkan para karyawan bawahannya.
  • Memberikan info pada atasan mengenai kondisi bawahannya, dan menjadi perantara antara karyawan bawahannya dengan atasannya.
  • Memecahkan masalah sehari-hari secara rutin.
  • Membuat rencana jangka pendek bagi tugas yang diberikan atasannya.
  • Membuat job description untuk para staff bawahannya.

Peranan Supervisor

Berikut ini adalah beberapa peranan dari seorang supervisor, yaitu:

  • Sebagai Perencana

Supervisor wajib membuat rencana kerja untuk pekerjaan sehari-hari para bawahannya. Selain itu supervisor juga harus membagi pekerjaan sesuai dengan keterampilan mereka masing-masing. Supervisor harus menyampaikan tugas dengan jelas dan baik, agar tujuan perusahaan bisa tercapai.

  • Sebagai Seorang Manajer

Supervisor adalah bagian dari tim manajemen perusahaan. Karena pada pratik perusahaan, supervisor adalah seorang manager operasi. Karena supervisor bertanggung jawab penuh pada jalannya sebuah produksi di perusahaan.

  • Sebagai Seorang Pembimbing

Supervisor adalah seorang pembimbing, karena dia memimpin dan membimbing para bawahannya dalam pekerjaan mereka sehari-hari. Supervisor juga memberikan masukan dan bimbingan pada karyawan bawahannya, agar kinerja mereka bisa lebih baik lagi.

  • Sebagai Mediator

Supervisor juga memiliki peranan sebagai penghubung dan juru bicara antara karyawan dan manajer, agar komunikasi mereka baik.

Karena peran ini merupakan tugas yang tidak mudah, maka supervisor perlu terbuka dan mau mendengarkan masukan atasan dan bawahannya.

  • Sebagai Seorang Inspektur

Peran terakhir merupakan peranan utama dari supervisor, karena dia harus menegakkan displin di tempat kerja. Selain itu supervisor juga harus memeriksa kemajuan pekerjaan bawahannya, agar sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.

Serta juga menilai kinerja kerja dan melaporkan penyimpangan bawahannya, sehingga peraturan dan ketentuan perusahaan bisa diikuti oleh para bawahannya.

Perbedaan Manager dan Supervisor

Manajer dan supervisor sering dianggap sama oleh beberapa orang. Karena tugas dari keduanya sama-sama membuat rencana aksi, dapat memimpin orang ke arah satu tujuan yang sama dan dapat memberikan tugas pada bawahannya.

Akan tetapi, sebenarnya supervisor dan manajer mempunyai banyak perbedaan dalam hal tugas, pendekatan, level manajemen, dan lain-lain. Berikut ini adalah beberapa perbedaan supervisor dan manajer, yaitu:

Untuk tingkatan manajemen, manajer biasanya merupakan bagian dari manajemen tingkat menengah. Sedangkan, supervisor biasanya mengawasi dan menangani karyawan pada tingkatan yang lebih rendah.

Untuk koordinasi tugas, manajer biasanya menyerasikan pekerjaan dan tujuan pada suatu departemen dalam perusahaan. Sedangkan supervisor biasanya melakukan keduanya kepada karyawan bawahannya, bukan kepada satu departemen.

  • Tugas dan Tanggung Jawab

Untuk tugas dan tanggung jawab, manajer biasanya melakukan pengelolaan sumber daya manusia dan menyelaraskan kepada semua departemen secara merata. Sehingga setiap anggota dapat bekerja secara efisien.

Sedangkan, supervisor biasanya akan bertanggungjawab kepada karyawan dan tugas mereka dalam suatu departemen tertentu.

  • Pendekatan

Untuk pendekatan, manajer biasanya akan memakai pendekatan secara internal-eksternal, karena dia harus juga berkoordinasi dengan seluruh departemen dan stakeholder lainnya. Seringkali supervisor menggunakan pendekatan dengan cara internal, karena supervisor hanya berhubungan langsung dengan staff dibawahnya saja.