Daftar isi
Kali ini kita akan membahas mengenai stakeholder dalam bisnis, berikut pembahasannya.
Pengertian Stakeholder
Pemangku kepentingan (stakeholder) dalam bisnis sering dikaitkan dengan pencapaian yang diraih oleh sebuah bisnis atau perusahaan. Hal itu terjadi karena eksistensinya dalam mempengaruhi keberlangsungan dan kesuksesan bisnis atau perusahaan tersebut.
Pengertian Secara Umum
Pemangku kepentingan (stakeholder) dalam bisnis merupakan pihak yang memiliki kepentingan dengan eksistensinya yang mempengaruhi keberlangsungan maupun keberhasilan dari sebuah bisnis.
Pengertian Menurut Para Ahli
- R.E Freeman (1984)
Menjelaskan apabila pemangku kepentingan(stakeholder) dalam bisnis merupakan berbagai pihak yang memiliki pengaruh dan atau mempengaruhi pencapaian tujuan dari sebuah bisnis atau perusahaan. - Rhenald Kasalai (1994)
Menyatakan bahwa pemangku kepentingan (stakeholder) dalam bisnis adalah setiap individu atau kelompok mengabdikan hidupnya kepada perusahaan demi berperan dalam menentukan kesuksesan perusahaan tersebut. - Biset (1998)
Mendefinisikan bahwa pemangku kepentingan (stakeholder) dalam bisnis ialah individu dengan suatu kepentingan yang diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan. - Schemeer (2000)
Mengartikan apabila pemangku kepentingan (stakeholder) dalam bisnis ialah individu, kelompok, atau organisasi yang memiliki kepentingan dalam kebijakan yang telah ditetapkan. - Hertifah (2003)
Menjelaskan pemangku kepentingan(stakeholder) dalam bisnis merupakan para pelaku baik laki-laki ataupun perempuan di sebuah kelompok atau organisasi yang mempunyai kepentingan, berpartisipasi, dan mempengaruhi (negatif atau positif) oleh suatu kegiatan.
Klasifikasi Stakeholder
Pemangku kepentingan (stakeholder) dalam bisnis memiliki beberapa klasifikasi diantaranya:
Berdasarkan Kekuasaan
- Pemangku kepentingan utama (stakeholder utama)
Pemangku kepentingan utama (stakeholder utama) adalah pihak yang memiliki hubungan langsung dengan perencaan, pembuatan dan pengesahan kebijakan termasuk pihak utama dalam pengambilan keputusan. Contoh: direktur, manajer, komisaris dan lain-lain. - Pemangku kepentingan pendukung (stakeholder sekunder)
Pemangku kepentingan pendukung (stakeholder sekunder) adalah pihak yang memiliki hubungan tidak langsung dengan perancangan kebijakan maupun pengambilan keputusan, namun pendapatnya dapat memperngaruhi tindakan pemangku kepentingan utama (stakeholder utama) . Contoh: investor sekunder, pemasok, kreditor, dan lain-lain
Berdasarkan Kedudukan
- Pemangku kepentingan internal (internal stakeholder)
Pemangku kepentingan internal (internal stakeholder) merupakan pihak berkepentingan yang berada di lingkungan internal suatu kegiatan, kelompok, atau organisasi. Contoh: pemilik/owner, manajer, dan karyawan. - Pemangku kepentingan eksternal (eksternal stakeholder)
Pemangku kepentingan eksternal (eksternal stakeholder) merupakan pihak berkepentingan yang berada di lingkungan eksternal suatu kegiatan, kelompok, atau organisasi. Contoh: pelanggan, pesaing, dan pemerintahan.
Berdasarkan Peran
- Pemilik/owner
Pemilik/owner adalah pihak dengan kewenangan penuh atas keberlangsungan bisnis yang dimilikinya supaya tetap terus berjalan. Kegiatan pengambilan keputusan akan ditentukan oleh pemilik. - Karyawan
Karyawan merupakan pihak yang terlibat dalam setiap proses bisnis dapat berjalan lancar sesuai pemilik inginkan. - Kreditor
Berdirinya sebuah bisnis tidak lepas dari dukungan pihak atau lembaga yang menyediakan dana atau kreditor. - Supplier (pemasok)
Salah satu pihak yang memiliki kepentingan dalam berjalanya proses berbisnis adalah supplier atau pemasok. - Pelanggan
Sebuah bisnis tidak akan berlangsung lama apabila tidak memiliki pelanggan. - Pesaing
Selain pelanggan tentu dalam sebuah bisnis memiliki pesaing dalam prosesnya. Sebenarnya terdapat beberapa keuntungan apabila dalam sebuah bisnis memiliki pesaing seperti bisa dijadikan sebagai pendorong untuk terus bergerak maju dan pembelajaran agar tidak melakukan tindakan atau kesalahan yang dilakukan pesaing. - Pemerintah
Pembuatan kebijakan dan jalannya sebuah proses produksi/kegiatan bisnis akan bergantung pada ketetapan yang diberlakukan oleh pemerintah.