Daftar isi
Apa Itu Garis Astronomis Pada Peta?
Garis astronomis pada peta merupakan bagian dari salah satu unsur-unsur pada peta untuk mempermudah gambaran deskripsi suatu wilayah sesuai dengan yang asli. Unsur-unsur peta selain garis astronomis antara lain judul, inset, skala, tahun, nama pembuat peta, orientasi peta, dan legenda. Dalam membaca peta harus mengetahui segala unsur-unsur peta karena merupakan satu kesatuan.
Garis astronomis merupakan garis-garis khayal yang ada di permukaan dan mengelilingi bumi secara horizontal maupun vertikal yang ditampilkan dalam satuan derajat. Garis astronomis dibedakan menjadi dua jenis, yakni garis lintang yang melintang secara horizontal dan garis bujur yang membujur secara vertikal pada peta.
Garis astronomis bukan hanya ditemui dalam peta saja melainkan dapat ditemui pada globe. Globe merupakan miniatur bumi yang berbentuk seperti bola yang dibuat semirip mungkin dengan bumi dengan ukuran yang lebih kecil. Sehingga garis astronomis dapat membantu menentukan lokasi absolut pada peta dan globe.
Garis astronomis dirancang sedemikian rupa hingga dapat menggambarkan bentuk asli bumi. Pada peta, garis astronomis memiliki tanda di tepi atau dapat juga diberi garis tepi dengan keterangan yang menampilkan angka detik, menit, dan derajat meskipun tanpa membuat garis lintang dan bujur.
Jenis Garis Astronomis
Garis astronomis dibedakan menjadi dua yakni garis lintang dan garis bujur, berikut penjelasan antara keduanya.
1. Garis Lintang
Garis lintang merupakan garis-garis yang melintangi bumi yang sejajar dengan garis khatulistiwa sehingga dapat disebut sebagai garis paralel. Garis lintang juga merupakan garis khayal yang melingkari bumi secara horizontal sehingga dapat disebut pula sebagai latitude. Jadi, garis lintang memiliki dua istilah lain yakni garis paralel dan latitude.
Letak garis lintang dapat berpengaruh terhadap iklim pada suatu wilayah. Garis lintang dibedakan menjadi dua jenis yakni lintang selatan yang disimbolkan dengan LS yang berada di sebelah selatan khatulistiwa dan lintang utara yang disimbolkan dengan LU yang berada di sebelah utara khatulistiwa. Kedua jenis tersebut memiliki fungsi yang sama yakni dapat mempermudah untuk menentukan letak suatu wilayah pada permukaan bumi.
Selain dibedakan menjadi garis lintang selatan dan garis lintang utara, garis lintang juga terdiri dari garis istimewa yakni pertama garis khatulistiwa atau garis ekuator yang memiliki nilai lintang 0⁰. Kedua, garis balik matahari yang terdiri dari utara yang memiliki nilai 23½o LU dan selatan mempunyai nilai 23½o LS.
Ketiga, garis lingkar kutub juga terdiri dari dua yakni bagian utara atau dapat disebut sebagai lingkaran kutub utara yang mempunyai nilai 66½o LU, dan bagian selatan atau dapat disebut sebagai lingkaran kutub selatan yang mempunyai nilai 66½o LS. Keempat, garis lintang memiliki titik kutub atau yang biasa disebut dengan kutub selatan dan kutub utara. Titik kutub merupakan titik lintang paling tinggi karena mempunyai nilai 0⁰.
2. Garis Bujur
Garis bujur merupakan garis-garis yang menghubungkan antara kutub utara dengan kutub selatan sehingga dapat disebut juga sebagai garis meridian. Garis bujur juga merupakan garis khayal yang berbentuk lurus dan vertikal yang melingkari bumi atau dapat disebut juga sebagai longitude.
Berdasarkan kajian ilmu astronomi, penetapan titik nol bujur astronomis berada di kota Greenwich, London, Inggris. Penetapan patokan tersebut sesuai dengan hal Konferensi Meridian Internasional yang diselenggarakan di kota Greenwich pada tahun 1884.
Dalam garis meridian terdiri dari dua jenis yakni garis meridian 0° dan garis meridian 180°. Pada garis meridian 0° atau istilah lainnya Meridian Utama dan Prime Meridian. Garis ini dibedakan menjadi dua, yakni Bujur Barat merupakan garis 0° ke arah barat dan Bujur Timur merupakan garis 0° ke arah timur.
Sedangkan garis meridian 180° atau dapat disebut sebagai garis tanggal internasional merupakan garis yang bertemu dan berimpit di Samudra Pasifik dan Selat Bearing. Garis meridian menjadi penentu waktu yang dimulai dan diakhiri pada kedua wilayah tersebut. Dengan cara baca ke arah barat maju satu garis atau maju satu hari sedangkan ke timur mundur satu hari.
Ciri-Ciri Garis Astronomis
Ciri-ciri pada garis lintang atau latitude, antara lain:
- Berada pada sudut 0° garis khatulistiwa.
- Melingkari bumi dari arah barat sampai ke arah timur.
- Memiliki panjang yang berbeda tergantung jarak antara garis dengan garis khatulistiwa.
- Memiliki 180 garis lintang, pada lintang selatan terdapat 90 garis dan pada lintang utara terdapat 90 garis.
Ciri-ciri pada garis bujur atau longitude, antara lain:
- Memiliki titik 0° di kota Greenwich, London, Inggris.
- Memiliki 360 garis bujur, pada garis bujur barat memiliki 180 garis dan pada garis bujur timur memiliki 180 garis bujur.
- Memiliki panjang garis yang sama dengan garis lainnya karena semua garis membujur dari kutub utara hingga ke kutub selatan.
Fungsi Garis Astronomis
Berikut terdapat fungsi-fungsi garis astronomis pada peta.
- Garis bujur dan garis lintang berfungsi untuk menunjukkan koordinat lokasi.
- Mempermudah dalam menentukan letak absolut pada sebuah daerah maupun objek geografis tertentu.
- Selain sebagai penunjuk lokasi, garis lintang juga berfungsi sebagai penanda pembagian zona iklim di bumi.
- Mempermudah menentukan pembagian zona waktu pada suatu wilayah seperti tanggal dan jam di seluruh wilayah dunia.
- Sebagai penunjuk letak suatu objek, tempat, maupun wilayah pada peta dengan menggunakan garis lintang dan garis bujur.
- Garis lintang baik lintang utara dan lintang selatan dapat berfungsi untuk menunjukkan besar sudut posisi lintang pada garis khatulistiwa.
- Membantu mempermudah mengamati perbedaan musim pada suatu wilayah tertentu, seperti musim kemarau dan musim hujan pada wilayah tropis, dan terdapat empat musim yakni musim panas, dingin, semi, dan gugur pada wilayah subtropis.