Geografi

Gunung Api Bawah Laut: Proses Terbentuk – Karakteristik dan Contoh

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Akhir-akhir ini dunia dikejutkan dengan kejadian gunung meletus Tonga yaitu sebuah gunung api bawah laut. Lalu apa sebenarnya gunung api bawah laut itu? Simak penjelasannya di bawah ini.

Apa yang dimaksud Gunung Api Bawah Laut?

Sesuai dengan namanya gunung api bawah laut adalah sebuah gunung yang terbentuk di bawah permukaan air laut. Gunung ini merupakan celah bumi atau ventilasi dimana  sebagian besar berada di daerah tektonik pergerakan lempeng yang disebut sebagai mid-ocean ridges. Di wilayah ini lah lempengan bumi saling bergerak menjauhi sepanjang tahun.

Pada umumnya gunung api bawah laut berada di kedalaman laut dan juga samudra namun tidak memungkinkan untuk terbentuk di wilayah perairan dangkal. 

Ukuran dan bentuk gunung berapi sangat bervariasi mulai dari yang pendek hingga tinggi dan berdiri tunggal maupun bergugus-gugus. Biasanya gunung api bawah laut yang tinggi maka puncaknya akan terlihat sampai ke permukaan air laut. 

Proses Terbentuknya Gunung Api Bawah Laut

Planet yang kita bumi terdiri dari wilayah perairan dan daratan. Wilayah perairan yang luas disebut dengan samudera sedangkan daratan luas disebut benua. Sama halnya dengan wilayah daratan, samudera juga memiliki struktur lapisannya tersendiri.

Namun kerak samudera tidak setebal kerak benua di mana hanya memiliki ketebalan sekitar 5-10 km saja. 

Kerak samudera juga tersusun dari bermacam-macam lapisan batuan. Namun karena bentuknya yang tipis itulah batuan ini tidak mampu menahan magma dari perut bumi hingga mudah ditembus. 

Magma tersebut akan mengumpul dan menciptakan Sea Floor Spreading yakni sebuah aktivitas pemekaran lantai dasar samudera yang baru. Cairan magma akan terus keluar melalui lapisan ini dan membeku menjadi sebuah batuan ketika terkena air laut.

Proses ini terjadi secara terus menerus hingga batuan tersebut semakin tinggi dan membentuk gunung api di bawah lautan.

Ketinggian gunung api bawah laut adalah tak terbatas bahkan bisa menembus permukaan air dan membentuk pulau seperti anak gunung krakatau. 

Karakteristik Gunung Api Bawah Laut

Karakteristik gunung api bawah laut dengan gunung api di daratan tidaklah jauh berbeda. Adapun karakteristik gunung api bawah laut adalah sebagai berikut. 

Meskipun berada di antara perairan namun gunung api bawah laut tetap melakukan erupsi seperti gunung berapi di daratan pada umumnya. Magmanya pun berasal dari sumber yang sama yaitu dari dalam perut Bumi. 

  • Lava Akan Membeku Ketika Erupsi 

Magma gunung berapi bawah laut akan berubah menjadi lava setelah melewati kepundan gunung berapi ketika terjadi erupsi. Lava ini akan segera membeku ketika bercampur dengan air laut dan tertahan oleh tekanan hidrostatis. 

Peristiwa ini menghasilkan lava bantal di bawah laut yang berbentuk bulat ataupun lonjong,berwarna hitam, keras, serta memiliki tekstur afanitik. Namun ada juga lava yang hancur seketika dengan ukuran kecil seperti pasir.

  • Material Gunung Api Bawah Laut 

Hasil terbaru dari penelitian menunjukkan bahwa selain sama-sama mengeluarkan lava ketika erupsi, gunung api bawah laut juga mengeluarkan material vulkanik yang serupa dengan gunung api daratan. 

Material vulkanik tersebut seperti gas vulkanik, hidrogen sulfida, H2S, karbon dioksida, dan belerang. 

Jenis Letusan Gunung Api Bawah Laut

Berdasarkan sumbernya, letusan gunung api bawah laut dibedakan menjadi dua jenis yaitu sebagai berikut:

  • Letusan Lava

Jenis yang pertama adalah letusan yang berasal dari magma dan kemudian menjadi lava.Biasanya letusan ini terjadi secara lambat dan akan mempengaruhi ekosistem di bawah air laut. 

  • Letusan Gas

Jenis kedua adalah letusan yang berasal dari gelembung gas. Berbeda dengan letusan jenis pertama letusan gas terjadi secara cepat. Namun kesamaannya adalah sama sama berpengaruh bagi kehidupan bawah laut. 

Bahaya Gunung Api Bawah Laut

Sebagian dari kalian mungkin sudah pernah membaca tentang bahaya gunung api daratan ketika meletus. Namun bagaimanakah dengan gunung api bawah laut? apakah berbahaya atau tidak? ternyata gunung api bawah laut jauh lebih berbahaya dari gunung api biasa. Berikut bahaya yang ditimbulkan oleh gunung api bawah laut. 

Seperti yang kita ketahui bahwa tsunami terjadi ketika adanya gempa di dasar laut. Namun hal itu bukanlah satu-satunya faktor penyebab bencana alam tersebut. Erupsi gunung api bawah laut berpotensi menghasilkan gel9ombang tsunami karena adanya kontak langsung antara magma dengan air laut.

Apabila hal tersebut terjadi maka akan mengakibatkan evaporasi dengan volume kecepatan besar sehingga badan air laut bergerak dan menciptakan gelombang tsunami. 

  • Mengancam Makhluk Hidup Bawah Laut

Makhluk yang berdampak secara langsung ketika gunung api bawah laut adalah biota yang ada di dekatnya seperti terumbu karang, ikan dan sebagainya. 

Lava pijar hasil dari erupsi gunung ini memiliki suhu yang sangat panas sehingga akan menyebabkan makhluk hidup yang tinggal disekitarnya mati. secara bersamaan.

Biota yang banyak menjadi korban dari letusan gunung ini adalah terumbu karang karena mereka tidak bisa bergerak untuk menyelamatkan diri

  • Menenggelamkan Kapal yang Melintas

Gunung berapi tidak hanya berbahaya ketika erupsi saja. Gunung api bawah laut akan tetap mengeluarkan gelembung gas meski dalam keadaan tidak erupsi. Gelembung gas ini berbahaya karena akan menyebabkan turunnya kepadatan air laut. 

Akibatnya adalah gaya apung kapal akan menurun sehingga kapal tersebut kehilangan keseimbangannya bahkan bisa tenggelam. 

  • Mengandung Gas Beracun 

Lava yang dikeluarkan oleh gunung api bawah laut ketika erupsi membawa berbagai macam gas berbahaya. Salah satu gas tersebut adalah emisi sulfur dioksida yang menyebabkan lapisan ozon semakin tipis. 

Selain itu  gunung ini juga menyebabkan meningkatnya hujan asam karena dapat mengeluarkan hidrogen halida. 

Daftar Gunung Api Bawah Laut 

Jumlah gunung api bawah laut hingga saat ini belum dapat dipastikan. Namun para ahli memprediksi totalnya sekitar ribuan di seluruh dunia. Berikut ini adalah daftar gunung api bawah laut dari berbagai penjuru bumi.

  • Gunung Piton de la Fournaise

Piton de la fournaise adalah sebuah gunung api bawah laut di pulau Réunion, Samudera Hindia. Gunung ini diyakini sebagai gunung api bawah laut paling kuat dan paling aktif di dunia. Berdiri menjulang setinggi 6.600 meter dan berdiameter 220 km sehingga menjadikannya sebagai gunung api bawah laut paling besar.

  • Gunung Lōʻihi

Gunung ini berada di wilayah perairan Amerika Serikat tepatnya di Hawaii. Gunung ini diperkirakan sudah muncul sejak 10.000-100.000 tahun silam. Berada di wilayah Samudera Pasifik. Gunung Lōʻihi berdiri setinggi 900 meter pada kedalaman 914,4 meter. 

Gunung yang masih aktif ini ditemukan pada tahun 1952. Lōʻihi sempat beberapa kali meletus dan yang terakhir terjadi pada tahun 1996 disertai dengan gempa bumi.

  • Gunung Banua Wuhu

Di Indonesia juga memiliki gunung api bawah laut yang berada di Kepulauan Sangihe, Sulawesi. Gunung tersebut adalah gunung Banua Wuhu yang memiliki tinggi 400 meter dengan puncaknya berada 5 meter di bawah permukaan laut. 

  • Gunung berapi West Mata

Gunung ini berada di Samudra Pasifik yakni diantara Kepulauan Fiji dan Samoa di NE Lau Basin. Gunung setinggi 1.100 meter ini berada di kedalaman 200 km dan luas 6 km.

  • Gunung Kick Jenny

Kick Jenny atau disebut juga sebagai Kick ‘Em Jenny juga merupakan gunung api bawah laut paling aktif di dunia. Berada di utara pulau Grenada di Laut Caribbean, gunung ini berdiri setinggi 1300 meter. Gunung ini masih aktif hingga sekarang dan terakhir kali meletus yaitu pada tanggal 23 Juli 2015 lalu.