Berbicara di depan umum merupakan suatu keterampilan yang kini harus bisa dikuasai oleh tiap individu. Kenapa? Karena keterampilan berbicara ini akan membantu seorang individu untuk lebih berkembang dan lebih bisa mengoptimalkan potensi yang ada dalam dirinya.
Bayangkan saja apabila seorang individu telah memiliki keterampilan berbicara yang baik di depan umum, ia cenderung lebih bebas dan lebih berani dalam mengungkapkan pendapatnya, baik di hadapan forum ataupun sebuah acara organisasi. Hal itu pun akan mempengaruhi pemikiran orang lain juga terhadap diri kita, saat kita bisa memulai untuk berani berpendapat di depan umum, memiliki gaya bahasa yang baik beserta dengan etika yang sopan, kita sudah memiliki jaminan untuk dipandang bernilai di hadapan orang lain.
Oleh karenanya sangat penting bagi setiap individu untuk mulai melatih dan mengoptimalkan kemampuan berbicaranya dihadapan public. Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam berbicara di hadapan public.
1. Gaya berbicara yang ceria dan ekspresif
namun hal ini seringkali disesuaikan dengan jenis pesan apa yang akan disampaikan. Namun, sebagai seorang penyiar radio ataupun televisi alangkah lebih baik apabila membawakan suatu program dengan lincah dan ceria. Karena hal tersebut berdampak pada para pendengarnya. Apabila suatu program dibawakan dengan ceria, tentunya bisa menciptakan energy positif bagi para pendengarnya. Dan yang menjadi dampaknya adalah pendegar juga akan merasa lebih ceria dan energik.
2. Menggunakan suara asli atau natural voice
Dimana saat berbicara di depan umum kita tidak menggunakan suara yang dibuat buat, alangkah lebih baik apabila kita menggunakan suara kita yang biasanya kita gunakan saat berbicara dengan orang di kehidupan sehari hari. Sehingga tidak terlihat mengganggu kenyamanan orang lain saat mendengarkanya.
3. Menggunakan suara diafragma
Dalam berbicara dihadapan umum suara yang kita keluarkan alangkah lebih baik adalah jenis suara yang bersumber dari diafragma, lebih tepatnya suara yang berasal dari bagian antara rongga dada dan perut. Hal ini dilakukan agar sang penyiar tidak mudah kehabisan napas saat berbicara di depan umum.
4. Menggunakan bahasa yang sehari hari
Biasa yang digunakan dalam melakukan penyiaran adalah bahasa yang seringkali digunakan saat berbicara seperti biasa. Hal ini dilakukan agar suasana yang tercipta antara penyiar dan juga pendengar tidak terlalu kaku, dan bisa berjalan lebih santai dan rileks. Sehingga para pendengar yang menikmatinya pun akan merasa terhibur dan sedikit merasa rileks.
Apabila penyiar lebih banyak menggunakan bahasa tutur, pendengar akan lebih mudah merasa bosan dengan jenis program yang disampaikan. Sehingga dalam kata lain, unsur hiburan yang seharusnya diberikan, bisa tidak tersampaikan dengan baik.
5. Senyum
Dalam melakukan siaran kita juga dituntut untuk bisa senyum kapanpun, karena hal ini juga berdampak pada terciptanya vibes yang akan tersampai pada para pendengar.
6. Mengatur kestabilan dari napas
Sehingga suara napas yang begitu memburuh tidak mengganggu kualitas dari audionya itu sendiri. Tidak hanya itu, kestabilan dari napas ini perlu dijaga, agar para pendengar tidak merasa terganggu dan lebih merasa nyaman.
7. Berkonsentrasi
Berkonsentrasi pada setiap informasi yang ingin disampaikan dengan begitu, pesan dan informasi yang ingin disampaikan bisa tersampaikan dengan baik.
8. Mental image
Saat melakukan siaran atau sedang melakukan komunikasi dihadapan banyak khalayak umum akankah lebih baik apabila kita mengumpamakan diri kita sedang berbicara dengan teman dekat. Hal itu dilakukan agar dalam proses penyampaian informasinya kita tidak tegang dan sangat santai. Sehingga kita bisa lebih berkonsentrasi dalam menyampaikan informasinya.
9. Menggunakan gesture
Hal ini mempermudah kita menyampaikan pesan. Terkadang kita membutuhkan gesture ini untuk lebih melakukan penegasan terhadap setiap kalimat yang kita ucapkan.
10. Tidak lupa menggunakan kontak mata
Karena hal ini berpengaruh terhadap audiencenya. Apabila kita melakukan kontak mata dengan mereka, mereka seakan akan merasa bahwa kita sedang mengajak mereka berbicara dan mereka pun merasa diakui adanya disitu. Sehingga proses penyiaran bisa berjalan dengan hangat.
11. Memberi jeda di setiap kalimat
Dalam menyampaikan sesuatu kita tidak usah terburu buru, seringkali saat kita merasa gugup tanpa kita sadari kita berbicara dengan tempo yang sangat cepat tanpa memberi jeda sedikitpun dari setiap kata yang diucapkan. Hal ini apabila dilakukan secara terus menerus menyebabkan pesan atau informasi yang disampaikan tidak bisa tersampai dengan baik.
12. Infleks
Dalam melakukan komunikasi juga diperlukan penggunaan nada berbicara ataupun lagu, sehingga pesan atau informasi yang disampaikan tidak terlihat monoton.
13. Intonasi
Untuk lebih menarik audience untuk mendengarkan apa yang kita sampaikan.
14. Artikulasi
Kejelasan dalam penyampaian setiap kata.