Daftar isi
Apa itu Hormon Adrenalin?
Hormon adrenalin atau epinefrin merupakan hormon yang dihasilkan dari kelenjar adrenal. Hormon adrenalin adalah hormon yang dihasilkan oleh tubuh saat sedang merasa stres, takut, senang, tertekan, atau berada dalam situasi berbahaya.
Hormon adrenalin ini memiliki peran penting dalam menjaga fungsi berbagai organ pada tubuh. Namun apabila hormon adrenalin di tubuh kelebihan atau kekurangan dapat membahayakan kesehatan tubuh.
Hormon adrenalin juga meningkatkan aliran darah ke otot, melepaskan gula ke dalam aliran darah dengan efek lain yang membuat tubuh lebih waspada dan mampu melawan penyerang. Tetapi, seseorang juga bisa mendapatkan terlalu banyak hormon adrenalin karena stres nonfisik, seperti lalu lintas, kekhawatiran keuangan, rapat yang membuat frustrasi, atau masalah hubungan.
Fungsi Hormon Adrenalin
Sesuai dengan pengertiannya, fungsi hormon adrenalin adalah menjaga fungsi pen pada tubuh, dan memicu respons tubuh untuk melawan atau lari. Reaksi ini menyebabkan saluran udara melebar untuk menyediakan otot dengan oksigen yang dibutuhkan dalam melawan bahaya atau untuk melarikan diri.
Tidak hanya itu, hormon adrenalin juga memiliki fungsi untuk memicu pembuluh darah berkontraksi dalam mengarahkan kembali darah ke kelompok otot utama, termasuk jantung dan paru-paru.
Seseorang dapat terus berlari atau melawan bahaya Bahkan saat sedang terluka dikarenakan hormon adrenalin ini yang membuat kemampuan tubuh untuk merasakan sakit menjadi berkurang.
Hormon adrenalin juga berperan dalam menyebabkan peningkatan kekuatan dan kinerja yang nyata, serta kesadaran yang meningkat, di saat banyaknya tekanan. Dan efek hormon adrenalin ini bisa bertahan sampai satu jam setelah stres mereda.
Cara Kerja Hormon Adrenalin
Cara kerja hormon adrenalin ini pertama dimulai di otak. Saat merasakan situasi berbahaya atau stres, makan informasi tersebut akan dikirim ke bagian otak yang disebut Amigdala. Amigdala berperan dalam pemrosesan emosi, yang apabila ada bahaya yang dirasakan oleh Amigdala ini, maka amigdala mengetikkan sinyal ke wilayah lain di otak yang disebut hipotalamus.
Hipotalamus merupakan pusat komando otak. Bagian ini akan berkomunikasi dengan seluruh tubuh melalui sistem saraf simpatik. Hipotalamus akan mengirimkan sinyal melalui saraf otonom ke medula adrenal.
Saat kelenjar adrenal menerima sinyal tersebut, mereka merespons dengan melepaskan hormon adrenalin ke dalam aliran darah. Saat hormon adrenalin sudah ada di dalam aliran darah, maka:
- Hormon Adrenalin akan mengikat reseptor pada sel hati untuk memecah molekul gula yang lebih besar (glikogen) menjadi gula yang lebih kecil dan lebih mudah digunakan (glukosa) yang akan memberi otot dorongan energi.
- Hormon Adrenalin juga akan mengikat reseptor yang ada pada sel otot di paru-paru, hal ini menyebabkan kamu bernapas lebih cepat.
- Hormon Adrenalin yang ada di darah akan rangsang sel-sel jantung untuk berdetak lebih cepat
- Hormon Adrenalin memicu pembuluh darah untuk berkontraksi dan mengarahkan darah ke kelompok otot utama
- Hormon Adrenalin juga berkontraksi sel otot di bawah permukaan kulit untuk merangsang keringat
- Hormon Adrenalin akan mengikat reseptor yang ada di pankreas untuk menghambat produksi insulin
Perubahan tubuh yang terjadi saat adrenalin bersirkulasi ke seluruh darah biasa disebut adrenalin rush. Karena perubahan ini terjadi dengan cepat, namun karena mereka terjadi begitu cepat, jadi Anda mungkin tidak sepenuhnya memproses apa yang terjadi. Aliran dari hormon adrenalin ini yang memberi tubuh kamu kemampuan untuk menghindar dari jalan mobil yang melaju bahkan sebelum kamu sempat memikirkannya.
Bahaya Kekurangan atau Kelebihan Hormon Adrenalin
Walaupun sedang tidak merasa terancam atau dalam situasi berbahaya, tubuh bisa melepaskan hormon adrenalin, seperti stres, obesitas, tumor pada kelenjar adrenal, dan penyakit Addison.
Hal tersebut bisa membuat hormon adrenalin melonjak terlalu tinggi. Apabila kadar hormon adrenalin yang terlalu tinggi di dalam tubuh akan memberi dampak yang buruk bagi kesehatan, seperti:
- Tekanan darah tinggi
- Sakit kepala atau pusing
- Gelisah dan mudah marah
- Keringat berlebihan
- Sulit tidur atau insomnia
- Pandangan menjadi kabur
- Jantung berdebar kencang dan cepat,
Perlu kamu ketahui juga, hormon adrenalin tidak hanya jumlahnya terlalu banyak saja yang berbahaya, tetapi juga berbahaya apabila jumlahnya terlalu sedikit. Kurangnya hormon adrenalin akan membuat tubuh menjadi tidak mampu bereaksi dengan baik dalam situasi penuh tekanan. Kadar hormon adrenalin yang rendah di dalam tubuh juga akan mengakibatkan:
- Gangguan tidur atau insomnia
- Depresi
- Mudah lelah
- Migrain
- Gula darah rendah
- Fibromyalgia
- Sindrom kaki gelisah.
Oleh karena itu, untuk tetap menjaga kadar hormon dalam darah seimbang, yaitu dengan mereapkan pola makan serat, rutin berolahraga, melakukan relaksasi dengan yoga atau meditasi, dan membatasi asupan alkohol dan kafein.
Apabila sering mengalami stres atau kondisi medis tertentu yang bisa mempengaruhi produksi hormon adrenalin, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.
Fakta Mengenai Hormon Adrenalin
- Hormon Adrenalin merupakan hormon alami tubuh
Hormon adrenalin merupakan hormon yang dihasilkan oleh tubuh secara alami, yang diproduksi oleh kelenjar adrenal yang letaknya diatas ginjal. Hormon Adrenalin ini akan dialirkan ke dalam darah. Hormon adrenalin ini diproduksi dalam beberapa menit ketika tubuh berada di situasi yang berbahaya atau saat stres. - Hormon Adrenalin membuat tidak merasakan sakit
Saat bermain sepakbola dan mengalami luka di kaki, namun baru menyadarinya setelah selesai bermain merupakan salah satu contoh peran dari hormon adrenalin. Ketika bermain, hormon adrenalin membantu kamu berkonsentrasi pada permainan sehingga kamu tidak merasakan sakit.
Kesimpulan Pembahasan
Hormon adrenalin ini merupakan hormon yang dihasilkan oleh kelenjar adrenal ketika akan menghadapi kondisi yang berbahaya atau stres. Hormon adrenalin dalam jangka pendek memang tidak terlalu berpengaruh pada kondisi kesehatan. Namun jika seiringnya waktu, tingkat hormon adrenalin yang tinggi secara kronis dalam tubuh dapat menyebabkan masalah kesehatan.
Apabila seseorang terus menerus stres, waspada, cemas, atau panik yang membuat hormon adrenalin meningkat yang juga dapat meningkatkan detak jantung, aliran darah, dan kewaspadaan. Ada baiknya segera konsultasikan dengan dokter.
Tidak hanya berkonsultasi kepada dokter, untuk menjaga kadar hormon adrenalin dalam darah tetap seimbang, sebaiknya menerapkan pola makan sehat, rutin berolahraga, berelaksasi dengan yoga atau meditasi, dan juga membatasi asupan alkohol dan kafein.
Dan juga sebaiknya jangan terlalu sering stres atau menderita kondisi tertentu yang dapat mempengaruhi produksi hormon adrenalin. .