8 Hormon Yang Berperan Dalam Metabolisme

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Di dalam tubuh terdapat hormon yang membantu seluruh proses di dalamnya. Hormon-hormon ini kerap kali disalahkan ketika terdapat proses yang tidak berjalan lancar. Akan tetapi, hormon juga sering tidak diperhatikan apabila seluruh proses dalam tubuh berjalan dengan baik.

Hormon di dalam tubuh mampu bekerja untuk setiap proses yang ada termasuk dalam proses metabolisme. Metabolisme merupakan proses penting dalam tubuh yang berfungsi untuk mengubah seluruh makanan yang masuk ke tubuh menjadi energi.

Sistem metabolisme ini membutuhkan beragam hormon untuk membantu melancarkan setiap tahapan dalam pengubahan zat-zat dalam makanan menjadi energi bagi tubuh. Adapun hormon-hormon yang berperan dalam sistem metabolisme tubuh antara lain:

1. Insulin

Insulin merupakan hormon yang diproduksi oleh sel beta di dalam pankreas. Hormon ini akan dilepaskan dari pankreas untuk membantu mengatur kadar gula darah atau glukosa. Tubuh akan menghasilkan hormon insulin dengan jumlah kecil setiap harinya.

Tetapi akan memproduksi insulin dalam jumlah besar ketika sudah makan. Hormon insulin akan mengubah karbohidrat menjadi glukosa yang nantinya akan digunakan sebagai cadangan energi yang dibutuhkan oleh tubuh.

Fungsi hormon insulin di dalam tubuh selain berfungsi mengubah karbohidrat menjadi glukosa  juga akan bekerja dengan mengambi zat glukosa di dalam lemak, otot, dan hati untuk menjaga kadar gula dalam tubuh tetap normal. Pentingnya menjaga kadar gula dalam darah juga berguna untuk menjaga kesehatan tubuh karena seseorang dengan gangguan hormon insulin akan menderita penyakit diabetes.

2. Glukagon

Sama halnya dengan insulin, hormon glukagon juga diproduksi di dalam pankreas. Bedanya dengan insulin, hormon ini dihasilkan oleh sel alfa pankreas yang berperan untuk meningkatkan kadar glukosa yang rendah dengan merangsang pemecahan glikogen di hati untuk melepaskan glukosa ke dalam aliran darah.

Ketika glikogen habis, hormon ini akan mengubah asam amino menjadi glukosa untuk memberikan energi pada tubuh. Selain itu, hormon glukagon juga mendorong pemecahan lemak untuk melepaskan asam lemak yang berguna untuk menghasilkan energi.

3. Leptin

Leptin adalah hormon yang dihasilkan oleh sel-sel lemak yang bertanggung jawab untuk mengirimkan sinyal ke bagian otak tepatnya pada hipotalamus. Sinyal yang diberikan ialah sinyal yang mengatur nafsu makan yakni rasa kenyang. Dengan hormon inilah, tubuh dapat mencegah pola makan yang berlebihan yang memicu obesitas.

Pada penderita obesitas, resistensi terhadap hormon leptin kerap kali terjadi yang mengakibatkan tidak tersampaikannya pesan “rasa kenyang” ke dalam otak. Penyebab terjadinya resistensi leptin bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti peradangan, mutasi gen, atau produksi leptin berlebih. Hal inilah yang menyebabkan penderita obesitas kesulitan mengurangi pola makan yang berlebihan sehingga berat badan terus bertambah.

4. Ghrelin

Kebalikan dari leptin, hormon ghrelin adalah hormon yang mengirimkan pesan ke hipotalamus ketika perut kosong dan membutuhkan makanan sehingga akan menimbulkan rasa lapar. Fungsi utama hormon ghrelin dalam metabolisme adalah meningkatkan nafsu makan sehingga tubuh terus mendapat zat-zat penting melalui makanan yang ada.

Di dalam tubuh, hormon ini diproduksi lebih banyak sebelum makan dan akan berkurang setalah makan. Kinerja dari hormon ghrelin yang tidak optimal akan menyebabkan seseorang makan berlebihan yang memicu gejala obesitas. Untuk mengatasi hal ini, menjaga berat badan dan memiliki waktu tidur yang cukup membantu kinerja hormon ghrelin lebih optimal.

5. Kortisol

Dikenal sebagai hormon stres, kortisol merupakan hormon yang diproduksi oleh kelenjar adrenal tubuh. Hormon ini berperan dalam proses metabolisme karbohidrat, protein dan lemak. Kortisol akan membantu pemecahan protein dalam sel otot menjadi asam amino dan pemecahan lemak sebagai cadangan energi.

Kelenjar adrenal akan melepaskan kortisol saat merasakan stres atau berada di bawah tekanan. Hormon ini sangat bermanfaat ketika seseorang berada di situasi yang membuatnya mewaspadai bahaya yang akan terjadi. Meski demikian, jika kadar kortisol dalam tubuh cukup tinggi dapat menyebabkan timbulnya berbagai masalah kesehatan seperti jantung, tekanan darah, gangguan tidur, dan penambahan berat badan.

6. Hormon Tiroid

Hormon yang mempengaruhi metabolisme selanjutnya adalah hormon tiroid. Hormon ini akan membantu meningkatkan laju metabolisme dengan merangsang energi di dalam jaringan tubuh. Sebagai salah satu hormon yang berperan penting dalam metabolisme, hormon tiroid juga akan meningkatkan aktivitas enzim yang terlibat dalam metabolisme karbohidrat, protein dan lemak.

7. Estrogen

Hormon estrogen adalah hormon seks yang diproduksi di setiap tubuh manusia, baik pria maupun wanita. Akan tetapi, kadar estrogen lebih tinggi dibandingkan dengan kadar hormon estrogen dalam pria sehingga hormon ini disebut dengan hormon seks wanita.

Dalam sistem metabolisme, hormon inilah yang bertanggung jawab untuk mengatur asupan makanan, sensitivitas insulin, berat badan, komposisi tubuh, pemecahan lemak, hingga peradangan. Estrogen berguna sebagai tempat penyimpanan lemak dan diperlukan dalam sistem reproduksi wanita.

Ketika kadar estrogen tinggi atau terlalu rendah, maka akan memicu bertumpuknya lemak yang menyebabkan berat badan seseorang semakin bertambah.

8. Testosteron

Hormon utama pada pria yakni testosteron ini termasuk dalam hormon yang berperan dalam melancarkan metabolisme tubuh. Testosteron bertanggung jawab atas pemecahan lemak untuk memberikan energi bagi tubuh.

Tak hanya itu, testosteron juga membantu dalam meningkatkan produksi protein yang membantu membangun massa otot. Seseorang dengan massa otot yang lebih banyak cenderung memiliki metabolisme yang baik dibandingkan dengan orang yang memiliki banyak lemak ditubuhnya.

Oleh sebab itu, hormon testosteron ini akan membantu melancarkan metabolisme tubuh dengan memproduksi protein dan mengubah lemak menjadi energi.

fbWhatsappTwitterLinkedIn