Indikator Asam Basa: Pengertian – Jenis dan Tabel

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Indikator asam basa sering digunakan untuk mengetahui kadar pH suatu larutan.

Suatu larutan yang memiliki pH netral jika diuji akan menujukkan angka 7,0. Banyak alat yang digunakan sebagai indikator.

Ada yang alami dan universal. Penjelasan lengkap terkait indikator asam basa adalah sebagai berikut.

Pengertian Indikator Asam Basa

Indikator asam basa juga dikenal dengan indikator pH adalah suatu senyawa halokromik yang digunakan dalam jumlah sedikit untuk menguji sampel.

Umumnya senyawa yang digunakan berupa larutan dan akan berubah  warna sesuai kadar pH sampel.

pH larutan yang netral akan menujukkan angka 7,0. Jika suatu larutan memiliki nilai pH di bawah 7,0 maka larutan ini dikatakan bersifat asam.

Sedangkan larutan yang memiliki nilai pH di atas 7,0 akan bersifat basa. Beberapa proses kimia yang mengalami perubahan warna adalah reaksi asam basa, reaksi redoks, dan pembentukan kompleks.

Syarat Indikator Asam Basa

Suatu senyawa dapat digunakan menjadi indikator asam basa jika memenuhi kedua syarat di bawah ini

  • Stabil

Suatu senyawa yang digunakan sebagai indikator pH harus stabil, artinya nilai yang dihasilkan dalam proses uji coba tidak terpengaruh oleh keadaan apapun.

Hal ini bertujuan untuk menghasilkan nilai uji pH pada suatu larutan yang akurat.

  • Terjadi perubahan warna

Salah satu sifat indikator asam basa adalah berubah warna dalam larutan tertentu.

Warna akan mendekati merah jika asam dan mendekati biru jika basa. Perubahan warna ini dibutuhkan untuk memudahkan proses identifikasi sifat larutan yang sedang diuji.

Jenis-jenis Indikator Asam Basa

Jenis indikator asam basa umumnya terbagi menjadi 2 jenis yaitu indikator alami dan indikator universal. Penjelasan masing masing indikator adalah sebagai berikut.

1. Indikator Alami

Indikator alami adalah indikator yang berasal dari makhluk hidup. Umumnya, tumbuhan menjadi sumber indikator alami.

Bagian tumbuhan yang digunakan adalah ekstrak dari bunga, daun, umbi atau kulit buahnya.

Penggunaan indikator alami ini pun cukup mudah. Namun, tidak semua ekstrak dari tumbuhan dapat digunakan.

Tumbuhan dapat dijadikan indikator alami jika ketika ekstrak diteteskan ke dalam larutan tertentu, larutan tersebut mengalami perubahan warna.

Beberapa contoh tumbuhan yang bisa digunakan sebagai indikator alami adalah bunga mawar, bunga sepatu, bayam merah, kunyit, kubis ungu, atau kubis merah.

2. Indikator Universal

Indikator universal adalah indikator yang berasal dari campuran bermacam macam indikator pH.

Cara kerja indikator universal juga memiliki cara kerja yang sama dengan indikator alami.

Indikator universal akan mengalami perubahan warna jika dicampurkan dengan larutan yang akan diuji tingkat pH nya.

Indikator universal sendiri dibagi menjadi 2 jenis yaitu kertas dan larutan.

  • Indikator Kertas

Indikator kertas merupakan indikator dengan bahan kertas yang berbentuk strip dan bersifat menyerap larutan.

Indikator ini memiliki peta warna yang menunjukkan skala tingkat keasamaan atau kebasaan suatu larutan.

Cara menggunakan indikator kertas juga cukup mudah. Celupkan sehelai kertas ke dalam larutan yang akan diuji tingkat pH nya.

Selanjutnya tunggu dalam waktu beberapa detik. Larutan yang bersifat asam akan mengubah kertas menjadi warna merah, sedangkan jika berwarna biru, maka larutan tersebut bersifat basa.

  • Indikator Larutan

Selanjutnya adalah indikator larutan. Larutan yang digunakan sebagai indikator universal salah satunya yaitu larutan metil jingga.

Perubahan warna pada indikator ini tidak biru atau merah melainkan jingga dan kuning.

Jika ph suatu larutan kurang dari 6 maka larutan akan berwarna jingga. Sedangkan larutan yang memiliki sifat basa memiliki warna kuning.

3. Ph Meter

Berbeda dengan indikator alami atau indikator universal, pH meter lebih akurat karena langsung menunjukkan angka dari pH suatu larutan.

Alat ini memiliki elektroda khusus yang dapat mengukur pH larutan dengan tepat.

Penggunaannya juga cukup mudah. Pertama, celupkan alat pada larutan yang akan diuji pH nya.

Tunggu beberapa saat dan skala angka yang muncul adalah nilai pH larutan tersebut.

Ph meter ini memiliki prinsip kerja utama yang terletak pada sensor probe yang mengukur jumah ion H3O+ pada suatu larutan.

Sensor probe memiliki elektroda kaca pada ujungnya dengan lapisan kaca setebal 0,1 mm yang berbentuk bulat.

Bulatan ini kemudian dipasangkan dengan silinder kaca yang diisi dengan larutan HCl.

Larutan HCl ini terendam pada sebuah kawat elektroda yang membentuk senyawa AgCl.

Tabel Indikator Asam Basa

Berikut tabel indikator dari beberapa indikator asam basa

  • Indikator Alami
tabel indikator alami

Secara umum, ekstrak tumbuhan yang dapat digunakan sebagai indikator alami adalah tumbuhan yang memiliki warna pekat sehingga akan mengalami perubahan warna yang mencolok.

  • Indikator Universal
tabel indikator universal

Berbeda dengan indikator alami, indikator universal memberikan perubahan warna yang pada umumnya merah untuk asam dan kuning atau hijau untuk larutan bersifat basa.

fbWhatsappTwitterLinkedIn