Untuk dapat mengembangkan sebuah bisnis, seorang pengusaha harus bisa menerapkan strategi pemasaran yang baik. Tidak hanya itu, seorang pengusaha juga dituntut untuk memiliki kemampuan mengombinasikan berbagai peluang yang ada.
Salah satunya adalah mengombinasikan beberapa bisnis yang ada dalam satu rantai produksi yan sama. Hal tersebut seringkali disebut dengan istilah integrasi horizontal dalam bisnis. Apa sih sebenarnya integrasi horizontal? Berikut merupakan pemaparan mendetail mengenai integrasi horizontal.
Pengertian Integrasi Horizontal
Integrasi horizontal merupakan salah satu strategi bisnis yang dilakukan dengan mengombinasikan dua atau lebih jenis bisnis dalam satu rantai produk dan kendali yang sama.
Hal tersebut bisa terjadi saat dua jenis perusahaan dengan jenis produk yang sama memutuskan untuk merger dan meninggalkan salah satu jenis dari perusahaan mereka dengan nama perusahaan lainnya yang tetap bertahan.
Hal itu dilakukan semata mata untuk meningkatkan ukuran bisnis, sehingga mendukung pencapaian keunggulan yang kompetitif. Tidak hanya itu, dengan upaya penggabungan dua perusahaan tersebut dapat lebih meningkatkan kekuatan pasar yang dimiliki.
Nyatanya, integrasi horizontal ini tidak selalu menggunakan upaya merger saja, melainkan mungkin bisa melalui upaya akuisisi. Perusahaan yang menjadi rekan dalam proses akuisisi ini bisa saja merupakan pesaingnya secara langsung.
Contoh Integrasi Horizontal
Berikut merupakan contoh dari integrasi horizontal.
- Facebook yang telah mengakuisisi pihak instagram sejak tahun 2012. Keduanya bersepakat untuk fokus mengembangkan bisnis jejaring sosial.
- Heinz dan kraft food yang memutuskan untuk merger pada tahun 2015, dan mulai berkerja sama dalam menggarap pasar makanan olahan.
Kelebihan dan Kekurangan Integrasi Horizontal
Adapun beberapa kelebihan serta kekurangan yang dimiliki sistem integrasi horizontal ini di bidang bisnis.
Kelebihan Integrasi Horizontal Bisnis
Berikut merupakan kelebihan dari integrasi horizontal dalam bidang bisnis.
- Lebih menghemat biaya
Dalam hal ini, apabila skala operasi dari perusahaan berkembang menjadi semakin besar, akan sangat dimungkinkan apabila berhasil di raih skala perekonomian yang lebih tinggi dibandingkan dengan biasanya. Dalam industri yang memiliki struktur pembiayaan tetap yang relatif tinggi, bisa dengan mudah mencapai skala ekonominya melalui output besar yang nantinya dihasilkan dari proses penurunan biaya dasar. - Peningkatan Kekuatan Pasar
Pelaksanaan dari integrasi horizontal ini lebih mengarah pada konsolidasi industri. Hal tersebut dikarenakan apabila dua perusahaan yang akan melakukan integrasi ini memiliki standar yang sama namun tingkat penguasaan pasarnya benar benar luas dalam satu rantai industri. Maka integrasi horizontal yang akan terjadi bisa berdampak pada peningkatkan posisi strategis yang telah dimiliki perusahaan sebelumnya. Yang mana akan berpengaruh terhadap peningkatan skala bisnis perusahaan dan penciptaan nilai bersih dari integrasi horizontal yang dihasilkan. - Mengeliminasi duplikasi bisnis
Pada dasarnya, dalam integrasi horizontal ini perusahaan induk atau utama akan lebih difokuskan dengan apapun yang erat kaitannya dengan bisnis inti. Sedangkan untuk bagian anak perusahaan lainnya bertugas untuk menggarap pasar yang selama ini telah menjadi cabang bisnis dari inti perusahaan atau bisa dikatakan bisnis non inti dari perusahaan. - Meningkatkan Kapasitas Keuangan
Apabila dua perusahaan telah memutuskan untuk mendirikan atau mengakuisisi anak perusahaan, kedua perusahaan tersebut akan bersepakat untuk mengkonsolidasikan semua pendapatan dari entitas yang berada di bawah kendali. Sehingga hal tersebut berdampak pada peningkatan kapasitas dari keuangan yang akan didapatkan nantinya. Dengan adanya peningkatan tersebut juga sangat dimungkinkan apabila perusahaan mendapatkan peringkat kredit yan lebih baik lagi. - Mengurangi intensitas dari persaingan
Dengan sistem integrasi ini struktur yang dimiliki tiap industri menjadi lebih terkonsolidasi dan lebih berpotensi untuk menghasilkan keuntungan yang banyak. Hal itu dikarenakan proses integrasi bisnis ini mengubah struktur dari industri yang sebenarnya mendasari dan mendukung berdirinya suatu perusahaan. Sehingga persaingan yang terjadi pun, berkecenderungan untuk menurun dengan asumsi tidak ada pendatang baru. - Meningkatkan diferensiasi
Penerapan dari integrasi horizontal ini memberikan peluang terhadap perusahaan untuk bisa mengisi kesenjangan dalam penawaran produk. Dengan adanya entitas gabungan ini diharapkan dapat menawarkan rangkaian produk serta layanan yang lengkap.
Kekurangan Integrasi Horizontal Bisnis
Berikut merupakan kekurangan dari integrasi horizontal bisnis yang perlu dipertimbangkan kembali.
- Adanya turnover manajemen
Perusahaan yang melakukan merger seringkali melakukan perampingan jumlah karyawan yang dimilikinya. Hal tersebut dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menghindari adanya duplikasi pekerjaan. - Fleksibiltas Menurun
Dengan dimergernya dua perusahaan, akan menjadikan ukuran bisnis menjadi relative kompleks dibandingkan dengan sebelumnya. Hal tersebut berdampak pada sulitnya pengelolahan sistem serta proses produksi yang ada. Sehingga menyebabkan suatu perusahaan kurang fleksibel dalam melakukan inovasi baru di pasar dan kurang fleksibel dalam menghadapi dinamika persaingan dan permintaan pasar. - Tindak menciptakan kesinergian
Pada dasarnya, suatu perusahaan yang melakukan integrasi ini akan menghasilkan kesinergian. Dimana kapabilitas dan sumber daya yang ada diantara entitas saling melengkapi satu dengan yang lainnya. Namun, yang terjadi dalam integrasi horizontal ini justru sebaliknya, sehingga berddampak pada penghapusan peluang dalam penciptaan nilai. - Munculnya berbagai konflik budaya dan gaya kepemimpinan
Dalam melakukan merger ataupun akuisisi dua perusahaan mau tidak mau harus bisa menerima budaya kerja serta gaya kepemimpinan yang telah diterapkan perusahaan satu dengan yang lainnya. Sehingga nantinya tidak akan menimbulkan konflik atau permasalahan yang panjang.