Geografi

8 Jenis Banjir dan Penyebabnya yang Penting untuk Diketahui

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Banjir merupakan salah satu bencana alam yang akhir-akhir ini sangat merugikan masyarakat karena dapat merusak bangunan, tempat tinggal, mengganggu aktivitas sehari-hari hingga mendatangkan berbagai penyakit dan korban jiwa.

Banjir menjadi bencana alam yang sangat rutin terjadi ketika musim penghujan tiba akibat kondisi alam atau ulah kegiatan manusia dengan luapan air yang menenggelamkan tanah maupun daratan yang biasanya kering.

Banjir umumnya sering terjadi di kota-kota besar dengan permukaan tanah yang lebih rendah dibandingkan dengan permukaan laut dan kurangnya daerah resapan air yang dapat menerjang daerah pemukiman penduduk dan menelan korban jiwa.

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan banjir berasal dari dua sisi, yaitu faktor alam seperti gunung meletus yang dapat mengakibatkan banjir lahar dan faktor lainnya seperti penebangan hutan liar yang merupakan kesalahan dan keserakahan manusia sendiri. Akhir-akhir ini, peristiwa banjir termasuk kategori bencana alam yang sangat merugikan masyarakat dan pemerintah Indonesia.

Umumnya banjir dapat terjadi akibat adanya penyumbatan aliran sungai akibat sampah yang berserakan, dengan terhambatnya aliran air di saluran pembuangan sehingga menyebabkan air meluap ke atas. Banjir dapat terjadi dengan beberapa jenis tertentu yang juga dapat disebabkan oleh berbagai macam alasan.

Banjir dapat menyebabkan beberapa penyakit yang menjangkit masyarakat karena air banjir sudah terkontaminasi maupun tercampur dengan sampah, kotoran hewan, dan juga manusia, seperti penyakit diare, kolera, tifus, dan lain sebagainya.

Jenis Banjir dan Penyebabnya

Banjir bandang merupakan salah satu jenis banjir yang sangat berbahaya dan sering kali menimbulkan korban jiwa karena banjir bandang ini dapat mengangkut air dan lumpur maupun apa saja yang dilaluinya. Banjir bandang cukup memberikan sebuah dampak kerusakan yang cukup parah.

Banjir bandang umumnya terjadi karena adanya kegiatan penggundulan hutan akibat ulah manusia yang terjadi di daerah pegunungan. Dengan terjadinya banjir bandang akan membawa pohon-pohon dan bebatuan dengan ukuran besar yang bisa merusak pemukiman warga dan menimbulkan korban jiwa.

Banjir air terjadi akibat adanya sebuah keadaan meluapnya air sungai, danau, maupun selokan karena intensitas banyaknya air yang tidak mampu lagi untuk tertampung sehingga menyebabkan air meluap dan terjadilah banjir air.

Banjir air sering terjadi ketika hujan deras yang turun dalam kurun waktu yang lama sehingga air tidak tertampung dan meluap dari tempat-tempat yang biasanya menjadi tempat penampungan dan menyebabkan daratan yang ada di sekitarnya akan tergenang air dalam kurun waktu yang tak dapat diperkirakan.

Banjir lumpur sama halnya dengan banjir bandang dimana lumpur yang mengandung bahan gas-gas kimia berbahaya akan keluar dari dalam bumi yang akan menggenangi daratan.

Banjir ini merupakan jenis banjir yang disebabkan oleh lumpur, salah satu contohnya yaitu terjadinya banjir lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur.

Banjir lumpur hampir menyerupai banjir bandang, namun lebih seperti disebabkan karena keluarnya lumpur dari dalam bumi yang kemudian menggenangi suatu wilayah daratan. 

Banjir rob umumnya disebabkan akibat terjadinya air laut yang pasang dan biasanya banjir rob ini akan menerjang beberapa kawasan pemukiman penduduk di wilayah pesisir pantai. Terjadinya air laut yang pasang akan menyebabkan laju air sungai yang sudah banyak tertahan sehingga dapat mengakibatkan jebolnya tanggul dan luapannya akan menggenangi daratan.

Meluapnya air dari berbagai tempat-tempat yang biasanya menjadi tempat penampungan air dan sirkulasinya menyebabkan daratan yang ada di sekitarnya akan tergenang oleh air. Banjir ini umumnya terjadi disebabkan karena hujan yang begitu lama sehingga sungai, danau, maupun selokan tidak lagi mampu untuk menampung semua air hujan yang turun tersebut.

  • Banjir Cileunang

Banjir cileunang mempunyai kemiripan dengan banjir air, namun banjir cileunang biasanya terjadi disebabkan karena derasnya air hujan sehingga menyebabkan debit air pun menjadi lebih banyak dan tidak terbendung lagi.

Apabila intensitas air hujan lebih deras daripada biasanya, maka air sungai akan meluap dan disebutlah sebagai banjir cileunang. Air hujan yang deras dengan debit/aliran air yang begitu besar sangat menyebabkan air yang mengalir melalui saluran air (drainase) meluap dan menggenangi daratan.

  • Banjir Lahar

Banjir lahar merupakan salah satu jenis banjir yang disebabkan karena adanya lahar dari gunung berapi yang masih aktif ketika mengalami erupsi atau meletus yang mengeluarkan lahar dingin dari proses erupsi tersebut yang akan merusak dan menyebar seluruh lingkungan di sekitarnya.

Air yang berada di dalam sungai pun akan mengalami pendangkalan sehingga air didalamnya juga akan ikut meluap keluar dan terjadilah banjir yang merendam daratan.

  • Banjir Akibat Transfer Air 

Banjir yang terjadi karena mendapatkan sebuah kiriman air dari luapan sungai yang berada di tempat yang jauh lebih tinggi ke daratan yang lebih rendah karena adanya akibat dari intensitas curah hujan yang sangat deras dalam waktu yang lama. Tempat yang lebih tinggi tersebut tidak dapat menampung air terlalu banyak, sehingga menyebabkan air tersebut mengalir ke daerah yang lebih rendah.

Daerah yang lebih rendah akan mendapatkan kiriman aliran air yang juga tidak dapat terbendung olehnya, sehingga terjadi lah banjir kiriman. Banjir dapat disebabkan karena curah hujan yang tinggi, lama waktu hujan, serta kurangnya daerah peresapan air yang menjadi penyebab banjir dapat terjadi di suatu daerah

  • Banjir Akibat Air Sungai Meluap 

Meluapnya air sungai menjadi salah satu faktor yang dapat menyebabkan terjadinya sebuah bencana alam berupa banjir.

Hal ini mungkin saja terjadi disebabkan karena adanya pengendapan dari dasar sungai karena turunnya air hujan dalam waktu yang cukup lama sehingga sungai kehilangan kemampuan sebagai daya tampung untuk menampung air tersebut.

Selain itu, bisa pula disebabkan akibat adanya suatu penyempitan permukaan aliran sungai sehingga air yang mengalir akan semakin terbatas.