IPA

Jenis-jenis Hujan dan Penjelasannya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Hujan adalah peristiwa turunnya endapan dari cairan (biasanya berbentuk butiran air) atau pun zat padat dari langit ke permukaan bumi akibat kondensasi dari awan. Air yang turun dari langit!

Siklus turunnya hujan melibatkan perairan dan daratan. Siklus terjadinya hujan adalah sebagai berikut:

  • Seluruh wilayah pada permukaan perairan bumi seperti sungai, danau, laut akan menguap ke udara karena panas matahari. Peristiwa ini disebut evaporasi
  • Uap air kemudian naik terus ke atas kemudian menyatu dengan udara.
  • Suhu udara yang semakin tinggi akan membuat uap air itu melakukan kondensasi atau menjadi embun, yang menghasilkan titik-titik air yang berbentuk kecil.
  • Suhu yang semakin tinggi membuat butiran uap yang menjadi embun tersebut  semakin banyak jumlahnya, yang kemudian berkumpul membentuk awan (koalensi).
  • Awan kemudian terus berwarna menjadi kelabu dan gelap yang dikarenakan butiran airnya sudah terkumpul dalam jumlah banyak.
  • Lalu suhu yang sangat dingin dan semakin berat, membuat  butiran-butiran tersebut akan jatuh ke bumi dan turunlah hujan

Hujan dapat dikategorikan terdiri dari beberapa jenis:

Berdasarkan Proses Terjadinya

1. Hujan Senithal

Merupakan hujan yang sering dan terjadi disekitar garis equator (garis khayal yang membagi bagian utara dan bagian selatan) sebagai akibat pertemuan Angin Pasat Timur Laut dan Angin Pasat Tenggara.

Angin tersebut naik dan membentuk gumpalan awan di sekitar ekuator yang berakibat awan menjadi jenuh, berat, dan akhirnya turunlah hujan.

2. Hujan Frontal

Merupakan hujan yang terjadi karena akibat pertemuan angin musim panas yang membawa uap air yang lembab dengan angin yang membawa udara dingin bersuhu rendah.

Daerah bertemunya angin musim panas dan udara dingin disebut dengan bidang front.

Bila suatu daerah berada di bidang front hal ini biasanya berbahaya karena biasanya akan terjadi badai dan petir yang terus menghantui.

3. Hujan Orografis

Merupakan hujan yang terjadi karena angin yang membawa awan yang mengandung uap air bergerak secara horizontal.

Angin tersebut bergerak menuju pegunungan. Dengan suhu udara yang rendah di pegunungan, mengakibatkan terjadinya kondensasi.

Hujan ini mengakibatkan terjadinya daerah bayangan hujan (salah satu sisi dari pegunungan yang tidak terkena hujan orografis) sehingga terjadinya hujan.

4. Hujan Siklonal

Merupakan hujan yang terjadi akibat suhu udara yang panas (suhu tinggi) yang disertai dengan angin yang berputar-putar memicu terjadinya hujan yang dengan instesitas tinggi.

5. Hujan Muson atau Musiman

Merupakan hujan yang terjadi karena adanya pergerakan semu tahunan Matahari (angina muson) antara garis balik utara dan garis balik selatan.

Di Asia Timur, hujan muson terjadi pada rentang bulan Mei sampai dengan Agustus.

Di Indonesia terjadi antara rentang bulan Oktober sampai April. Siklus inilah yang menyebabkan adanya musim penghujan dan musim kemarau yang terjadi di Indonesia.

Berdasarkan Butirannya

1. Hujan Gerimis

Merupakan hujan yang ukuran diameter butirannya kurang dari 0.5 mm.

2. Hujan Deras

Merupakan hujan yang airnya turun dari awan dengan suhu di atas 0 °C dan mempunyai ukuran diameter sekitar 7 mm.

3. Hujan Salju

Merupakan adalah hujan yang berbentuk kristal-kristal es yang memiliki suhu rendah dibawah 0 °C.

4. Hujan Es

Merupakan hujan curahan batu es yang turunnya dalam sebuah cuaca panas dari awan yang suhunya dibawa 0 derajat Celcius.

Berdasarkan Asalnya

1. Hujan Asam

Merupakan hujan yang bersifat asam dimana pH hujan sedikit dibawah 6, karena karbondioksida dan uap air menyatu membentuk asam lemah di udara.

Namun, pencemaran udara dapat meningkatkan tingkat keasaman hujan. Polutan yang menyebabkan hujan asam adalah nitrogen oksida dan sulfur oksida.

Tetapi seiring dengan kemajuan industri, hujan asam juga disebabkan oleh meningkatnya polusi udara dari pabrik, mobil, dan kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar fosil seperti minyak bumi dan batu bara.

2. Hujan Meteor

Merupakan sebuah fenomena astronomi ketika sejumlah meteor yang terlihat di langit malam lebih banyak intensitas meteor yang terlihat dimalam-malam biasanya.

Namun kejadian ini hanya berlangsung dalam rentang ratusan tahun sekali, dimana hujan meteor ini terjadi ketika bumi melintasi orbit dan menarik sisa-sisa ekor komet maupun pecahan asteroid.

3. Hujan Buatan

Merupakan hujan yang sengaja dibuat oleh manusia. Biasanya hujan ini dibuat dengan cara menaburkan bahan kimia ke dalam air yang berfungsi untuk mempercepat pembentukan awan sehingga terjadilah hujan.

Berdasarkan Besar Curah Hujan (Definisi BMKG)

1. Hujan Sedang

Merupakan hujan yang mempunyai ukuran diameter 20 mm – 50 mm perhari.

2. Hujan Lebat

Merupakan hujan yang memiliki ukuran diameter 50 mm – 100 mm perhari.

3. Hujan Sangat Lebat

Merupakan hujan yang memiliki ukuran diameter di atas 100 mm perhari.