Daftar isi
Peranan tanah sangat penting dalam kelangsungan hidup organisme yang tinggal di atasnya.
Khususnya bagi tanaman, tanah menyimpan banyak mineral dan bahan organik yang berguna bagi tanaman.
Berikut merupakan beberapa jenis tanah di Indonesia beserta ciri-cirinya.
Tanah ini terbentuk karena adanya proses pembusukan dari sisa-sisa tumbuhan rawa.
Tanah gambut atau yang biasa disebut tanah organosol ini kurang baik untuk pertanian maupun perkebunan karena memiliki derajat keasaman tinggi.
Ciri-ciri tanah gambut:
Tanah grumusol berasal dari batu kapur atau batuan lempung. Tanah jenis ini banyak terdapat di daerah iklim subhumid atau subarid yang memiliki curah hujan <2.500 mm/tahun.
Ciri-ciri tanah grumusol:
Tanah aluvial banyak terdapat di daerah datar sepanjang aliran sungai. Tanah jenis ini terbentuk dari material halus yang diendapkan oleh aliran sungai.
Tanah aluvial memiliki tingkat kesuburan yang beragam, mulai dari sedang hingga tinggi.
Ciri-ciri tanah aluvial:
Tanah podsolik berasal dari batuan pasir kuarsa, tuff vulkanik dan bersifat asam.
Tanah ini banyak tersebar di daerah beriklim basah tanpa bulan kering dengan curah hujan >2.500 mm/tahun. Tingkat kesuburan tanah podsolik rendah hingga sedang.
Ciri-ciri tanah podsolik:
Tanah ini berasal dari batuan induk pasir. Tanah podsol banyaka tersebar di daerah beriklim basah dengan topografi pegunungan seperti Kalimantan Tengah, Sumatera Utara, dan Papua Barat. Tingkat kesuburan yang dimiliki tanah ini rendah.
Ciri-ciri tanah podsol:
Tanah jenis ini terbentuk dari endapan abu vulkanik baru yang memiliki butir kasar, sehingga banyak ditemukan di daerah lereng gunung api. Kesuburan yang dimiliki tanah jenis ini di tingkat sedang.
Ciri-ciri tanah regosol:
Tanah litosol terbentuk dari batuan beku yang belum mengalami proses pelapukan secara sempurna.
Jenis tanah ini banyak terdapat di lereng gunung dan pegunungan di seluruh Indonesia. Tingkat kesuburan yang dimiliki tanah litosol bervariasi.
Ciri-ciri tanah litosol:
Tanah jenis ini terbentuk dari batuan gunung api yang kemudian mengalami proses pelapukan lanjut.
Tanah latosol banyak ditemukan di daerah yang memiliki iklim basah, curah hujan tinggi, dan berada di ketinggian 300-1.000 meter.
Ciri-ciri tanah latosol:
Tanah andosol berasal dari bahan induk abu vulkanik. Tanah ini banyak tersebar di daerah beriklim sedang dengan curah hujan di atas 2.500 mm/tahun tanpa adanya musim kemarau.
Tanah jenis ini umumnya banyak ditemukan di daerah lereng atas kerucut vulkanik pada ketinggian lebih dari 800 meter.
Ciri-ciri tanah andosol:
Tanah ini berasal dari batuan kapur keras (limestone). Tanah jenis ini banyak tersebar di daerah beriklim subhumid, topografi karst dan lereng vulkan dengan ketinggian di bawah 400m.
Ciri-ciri tanah mediteran merah kuning: