Daftar isi
Kebijakan fiskal adalah suatu kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah dengan melakukan cara meningkatkan atau menurunkan pendapatan negara dalam hal ini bisa juga APBN guna mempengaruhi tinggi rendahnya tingkat pendapatan nasional.
Adapun fungsi dari kebijakan fiskal yaitu untuk mengendalikan perekonomian dan bersama-sama dengan kebijakan moneter bermanfaat untuk meningkatkan pendapatan nasional. Ada 4 Jenis kebijakan Fiskal.
1. Kebijakan Anggaran Pembiayaan Fungsional (function finance)
Dalam hal ini pengeluaran dan penerimaan pemerintah ditentukan dengan melihat akibat-akibat tidak langsung terhadap pendapatan nasional terutama guna meningkatkan kesempatan kerja (employment). Misalnya kebijakan perpajakan.
Di satu sisi, pajak mempunyai fungsi sebagai sumber penerimaan dana pemerintah, di lain pihak pajak dipakai untuk mengatur pengeluaran swasta maupun individu. Sehingga dalam kondisi banyaknya pengangguran, pajak sama sekali tidak diperlukan.
Dan untuk mengatasi hal tersebut pemerintah melakukan kebijakan yaitu melakukan pinjaman untuk menekan inflasi lewat pengurangan dana yang tersedia di masyarakat.
2. Kebijakan Pengelolaan Anggaran (the managed budget approach)
Pada kebijakan ini pengeluaran pemerintah, perpajakan dan pinjaman pasti dihubungkan. Hubungan langsung antara pengeluaran pemerintah dan perpajakan selalu digunakan untuk memperkecil peluang ketidakstabilan ekonomi sehingga pada suatu saat dapat terjadi defisit maupun surplus.
Kebijakan anggaran defisit ialah sebuah aturan dimana pengeluaran negara lebih besar daripada penerimaan negara. Kebijakan ini akan diterapkan jika negara dalam keadaan deflasi.
Sedangkan kebijakan surplus adalah pengaturan pengeluaran negara lebih kecil daripada penerimaan. Dan kebijakan ini biasa diterapkan dalam keadaan inflasi.
3. Kebijakan Stabilitas Anggaran Otomatis (the stabilizing budget)
Dengan kebijakan ini, pengeluaran pemerintah akan ditentukan berdasarkan atas perkiraan manfaat dan biaya relatif dari berbagai macam program dan pajak ditentukan sehingga menimbulkan surplus dalam periode kesempatan kerja penuh.
4. Kebijakan Anggaran Belanja Berimbang (balanced budget approach)
Kebijakan anggaran belanja seimbang adalah pembelanjaan secara seimbang dalam jangka panjang, tetapi ditempuh defisit pada masa depresi dan surplus pada masa inflasi. Dapat pula ditempuh melalui pendekatan dengan mempertahankan keseimbangan anggaran.
Dalam masa depresi, pengeluaran perlu ditingkatkan, diikuti pula dengan peningkatan penerimaan sehingga tidak akan memperbesar utang negara.