3 Jenis Purwakanthi Beserta Contohnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Purwakanthi dalam bahasa Jawa berasal dari dua kata, yaitu Purwa yang artinya wiwitan (awalan) dan Kanthi yang artinya gandheng (menggandeng atau mengulang).  Secara makna, purwakanthi berarti urutan suara dalam sebuah kalimat, dimana kata atau suku kata pertama yang menggandeng kata atau suku kata setelahnya.

Purwakanthi juga bisa dimaknai sebagai susunan atau alunan bunyi yang sama dan berulang atau rima. Hanya saja dalam sastra atau bahasa Jawa, rima tersebut bisa terletak di depan kata, akhir kata, maupun kata secara utuh.

Berdasar aturan yang digunakannya, ada tiga jenis purwakathi dalam sastra Jawa. Berikut adalah penjelasan dan contohnya.

1. Purwakanthi Guru Swara

Purwakanthi guru swara adalah jenis purwakanthi yang memiliki aturan persamaan  swara atau bunyi. Ciri-cirinya adalah:

  • Adanya persamaan bunyi vokal
  • Huruf vokal di awal akan diulangi lagi di bagian berikutnya

Contohnya:

Contoh Purwakanthi Guru SwaraArtinyaPenjelasan
Watake putri kudu gemi, nastiti lang ngati-atiwatak anak perempuan harus hemat, teliti, dan hati-hatiTerdapat pengulangan bunyi vokal “i” pada kata putri, gemi, nastiti, dan ngati-ati.
Yen gelem obah bakal mamah Kalau mau bergerak (maksudnya berusaha bekerja) akan mengunyah (maksudnya bisa makan)Terdapat pengulangan bunyi vokal “e” pada yen dan gelem serta pengulangan “a” pada obah, bakal, dan mamah
Yen menang aja njur sawenang-wenangJika menang jangan semena-menaTerdapat pengulangan bunyi vokal “e” dan “a” pada kata menang dan wenang

2. Purwakanthi Guru Sastra

Purwakanthi guru sastra adalah jenis purwakanthi yang memiliki aturan persamaan sastra atau penulisan huruf konsonannya. Ciri-cirinya adalah:

  • Adanya persamaan penggunaan konsonan
  • Huruf konsonan yang digunakan di awal diulangi lagi setelahnya.

Contohnya:

Contoh Purwakanthi Guru SastraArtinyaPenjelasan
Bobot bibit bebetAsal usul, keturunan, kedudukan/statusTerdapat pengulangan konsonan “b” pada ketiga kata tersebut
Sing sapa goroh bakal growohSiapa yang berbohong akan rugi besarTerdapat pengulangan konsonan “g” pada kata goroh dan growoh
Sluman Slumun SlametYang selalu selamatTerdapat pengulangan konsonan “s” dan “l” pada ketiga kata.

3. Purwakanthi Guru Basa / Guru Lumaksita

Purwakanthi guru basa atau guru lumaksita adalah jenis purwakanthi yang memiliki aturan terkait bahasa, yakni penggunaan kata. Cirinya adalah adanya pengulangan kata yang digunakan di awal digunakan lagi setelahnya.

Contohnya :

Contoh Purwakanthi Guru Basa/LumaksutaArtinyaPenjelasan
Urip iku orang angel, angele bisa digawe deweHidup itu tidak sulit, sulitnya bisa dibuat-buat sendiriTerdapat pengulangan kata “angel” (sulit)
Mangsa iku gunakna ngupadi ilmu, ilmu donya lan akhiratWaktu itu gunakan untuk mencari ilmu, ilmu dunia dan akhirat.Terdapat pengulangan kata “ilmu”
Witing tresna, tresnane mung sawetara.  Tumbuhnya cinta, cintanya hanya sementaraTerdapat pengulangan kata “tresna”
fbWhatsappTwitterLinkedIn