Daftar isi
Saham merupakan surat atau dokumen berharga yang berisi bukti penyertaan modal atau bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Saham juga dapat diperdagangkan di bursa efek.
Artinya, saham dapat di beli oleh siapa saja, dan siapa saja bisa menjadi bagian dari kepemilikan perusahaan.
Orang yang telah membeli saham berhak untuk aset dan pendapatan perusahaan dengan sebagian dari saham yang dibeli.
Berdasarkan aspek nya, saham dibagi menjaditiga jenis, yaitu:
Berdasarkan Kemampuan dalam Hak Tagih atau Klaim
1. Saham Biasa (Common Stocks)
Saham biasa atau common stocks merupakan saham yang mempunyai karakteristik bisa melakukan klaim kepemilikan untuk semua penghasilan dan aktivitas yang dimiliki perusahaan namun memiliki kewajiban yang terbatas.
Saham biasa mempunyai keuntungan, jika terjadi resiko terburuk maka kerugian maksimum yang ditanggung oleh pemegang saham sebesar investasi pada saham tersebut, misalnya perusahaan bangkrut.
2. Saham Preferen (Preferred Stocks)
Saham preferen atau preferred stocks merupakan gabungan antara obligasi dengan saham biasa sehingga mempunyai karakteristik tetap bisa menghasilkan pendapatan tetap seperti bunga obligasi.
Selain itu saham preferen memiliki keuntungan yang sama dengan saham biasa yaitu bisa mewakili kepemilikan ekuitas dan diterbitkan tanpa tanggal jatuh tempo yang tertulis di atas lembaran saham tersebut, dan membayar dividen.
Pemegang saham preferen juga bisa melakukan klaim atas laba dan aktivatas sebelumnya, dividennya tetap selama masa berlaku dari saham, dan memiliki hak tebus dapat dipertukarkan dengan saham biasa.
Karena itu saham prefern mirip dengan obligasi sehingga banyak diminati investor.
Berdasarkan Cara Peralihannya
1. Saham Atas Unjuk (Bearer Stocks)
Saham atas unjuk atau bearer stock merupakan saham yang secara fisik tidak tertulis nama pemiliknya agar mudah dipindahtangankan dari satu investor ke investor lainnya.
Biasanya investor yang membeli saham ini dengan tujuan untuk diperjual-belikan.
Namun, investor tidak perlu khawatir secara hukum, karena siapa yang memegang saham tersebut akan diakui sebagai pemiliknya dan berhak untuk ikut hadir dalam rapat umum pemegang saham.
2. Saham Atas Nama (Registered Stocks)
Saham atas nama atau registered stocks merupakan saham yang nama pemegang sahamnya tertulis dengan jelas.
Karakteristik saham atas nama adalah dengan cara peralihan saham nya harus sesuai dengan prosedur.
Nama pemilik baru dari saham atas nama harus dicatat dalam buku khusus yang memuat daftar nama pemegang saham.
Sehingga keuntungan nya, jika sertifikat saham ini ilang, maka pemilik dapat meminta pengganti sertifikat sahamnya karena sudah tercatat dalam buku perusahaan.
Berdasarkan Kinerja Perdagangan
1. Blue Chip Stocks
Blue Chip Stocks merupakan saham yang mempunyai reputasi tinggi sehingga banyak dicari oleh investor.
Karakteristik sekaligus keuntungan saham ini yaitu memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar deviden.
2. Income Stocks
Income stocks merupakan saham yang mempunyai keuntungan mampu membayar dividen lebih tinggi dari rata-rata yang harus dibayarkan pada tahun sebelumnya.
Karakteristik income stock adalah mampu menciptakan pendapatan yang lebih tinggi dan teratur membagikan dividen tunai sehingga menjadi daya Tarik bagi investor.
3. Growth Stocks
Growth stocks merupakansaham yang terdiri dari Well known dan Lesser known.
Well known memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi sehingga menjadi petinggi di industri sejenis dan perusahaan pun mempunyai reputasi tinggi.
Sedangkan Lesser known bukan sebagai petinggi di dalam industri, biasanya terjadi di perusahaan daerah dan kurang populer di kalangan emiten.
4. Speculative Stocks
Speculative stocks merupakan saham yang berpotensi menghasilkan laba tinggi di masa depan namun tidak secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun.
Sehingga saham jenis ini cocok untuk investor yang memiliki profil resiko high risk.
5. Counter Cyclical Stocks
Counter cyclical stock merupakan saham yang paling stabil saat kondisi ekonomi bergejolak.
Hal tersebut disebabkan karena saham jenis ini tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum.
Contohnya jika terjadi resesi ekonomi, harga saham ini tetap tinggi dan emitem mampu memberikan dividen yang tinggi.