Daftar isi
Pengertian Obligasi
Obligasi adalah surat utang dengan jangka waktu menengah atau panjang dan bisa dibeli ataupun dijual. Obligasi terdiri atas janji pihak yang menerbitkan efek, serta melakukan pembayaran imbalan berbentuk bunga (kupon) dalam suatu periode.
Serta akan melunasi pokok utang pada waktu yang sudah ditentukan, kepada pihak yang membeli obligasi tersebut. Obligasi adalah salah satu bentuk investasi efek yang memiliki pendapatan tetap, yang memiliki tujuan untuk memberikan tingkat nilai investasi yang relatif stabil.
Jenis-Jenis obligasi
Berikut adalah jenis-jenis obligasi yang bisa
- Obligasi Pemerintah merupakan jenis obligasi yang berbentuk Surat Utang Negara yang diterbitkan oleh Pemerintahan Republik Indonesia.
- Obligasi Korporasi adalah obligasi yang berbentuk surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan korporasi yang ada di Indonesia baik korporasi BUMN maupun korporasi lainnya.
- Obligasi Ritel merupakan surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah, tetapi dijual kepada perseorangan melewati agen penjual yang sudah ditunjuk oleh pemerintah.
Karakteristik Obligasi
Obligasi ternyata memiliki karakteristik yang berbeda dari jenis surat berharga lainnya loh, seperti:
- Nilai Obligasi
Pihak yang mengeluarkan surat obligasi biasanya akan memberikan informasi tentang jumlah uang yang dibutuhkan atau biasanya disebut sebagian jumlah emosi obligasi.
Besar dari jumlah obligasi harus ditentukan berdasarkan aliran arus kas, performa perusahaan, dan besarnya keperluan bisnis.
- Jangka Waktu Obligasi
Obligasi ternyata memiliki jangka waktu yang ditentukan mulai dari 1 tahun sampai 10 tahun. Tetapi biasanya jatuh tempo dari surat obligasi adalah 5 tahun.
- Principal dan Coupon Rate
Principal rate merupakan suatu nominal uang yang harus dikeluarkan oleh penerbit obligasi kepada pemegang surat obligasi pada waktu jatuh tempo. Nilai dari principal rate sendiri erat dengan namanya redemption value, maturity value, par value atau face value.
Sedangkan, coupon rate merupakan tingkatan bunga yang perlu dibayar setiap tahunnya oleh para penerbit surat obligasi terhadap pemegang surat obligasi.
- Jadwal Pembayaran
Pembayaran kupon obligasi sendiri harus dibayar oleh yang menerbitkan obligasi, yang harus dilakukan secara berkala sesuai kesepakatan kedua belah pihak. Seperti per tiga semester, per semester atau triwulan sekali.
Kelebihan Obligasi
- Bisa mendapatkan bunga atau kupon jika investasi ke obligasi. Karena keuntungan bunga bisa di dapat secara periodik, misalnya setiap satu bulan sekali, per tiga bulan, dll.
- Dapat keuntungan berupa capital gain atau keuntungan dari selisih harga jual setelah dikurangi dengan harga beli.
- Obligasi sangat cocok untuk tabungan jangka panjang. Karena biasanya surat utang memiliki jangka waktu kisaran 5 tahun ke atas.
- Obligasi lebih aman dan dapat diandalkan. Apalagi jika anda lebih memilih obligasi pemerintah.
- Risiko obligasi lebih rendah jika dibandingkan investasi lain.
- Obligasi ternyata bisa dijual kembali ke pasar sekunder, sehingga anda bisa mendapatkan keuntungan capital gain dari selisih harga beli dan harga jual.
Kekurangan Obligasi
- Meskipun obligasi tergolong investasi yang aman, tetapi obligasi juga memiliki masalah berupa resiko gagal bayar.
- Perusahaan yang menerbitkan obligasi ternyata mempunyai kemungkinan dapat melakukan penarikan sebelum jatuh tempo.
- Obligasi juga tergantung pada terjadinya perubahan-perubahan yang terjadi di luar kendali anda, seperti kondisi ekonomi dan politik suatu negara.
- Obligasi juga mempunyai resiko capital loss. Hal terjadi karena ketika kamu menjual obligasi sebelum jatuh tempo. Ketika harga jual investasi lebih rendah ketimbang obligasi pada saat dibeli, maka anda akan mengalami kerugian.
Pasar Obligasi
Pasar obligasi di Indonesia ternyata sekarang telah banyak berkembang selama beberapa tahun belakangan ini dan juga sekarang dapat menawarkan instrumen utang yang lebih beragam dibandingkan sebelumnya.
Pemerintahan Republik Indonesia juga dalam beberapa tahun belakangan ini sedang fokus dalam mengembangkan perbankan syariah termasuk obligasi syariah atau Sukuk. Hal ini dikarenakan Indonesia merupakan negara yang mempunyai populasi agama Islam yang besar di dunia.
Sehingga sektor perbankan syariah yang masih dikembangkan, memiliki potensi yang besar dalam ekonomi Indonesia. Pemerintah Pusat Indonesia merupakan penjual obligasi terbesar di Indonesia, hal ini dilakukan guna untuk membiayai APBN.
Penjualan obligasi pemerintah pusat Indonesia di jual kepada investor lokal maupun asing. Obligasi nya termasuk obligasi konvensional, ritel, dan obligasi syariah atau Sukuk. Bank Indonesia juga melakukan penjualan terhadap Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
Contoh Obligasi
Ada beberapa contoh dari obligasi yang diterbitkan serta diperdagangkan ke dalam pasar modal, sebagai berikut:
- Obligasi korporasi yang diterbitkan oleh perusahaan swasta nasional termasuk BUMN dan BUMD.
- Surat Utang Negara (SUN) atau surat berharga yang diterbitkan pemerintah.
- Sukuk korporasi yang diterbitkan berdasarkan prinsip syariah.
- Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang diterbitkan pemerintah berdasat syariah islam.
- Efek Beragun Aset (EBA) adalah efek bersifat utang yang diterbitkan dengan Underlying Aset sebagai dasar penerbitan.
- Dan masih banyak lagi.
Perbedaan Saham dan Obligasi
Ternyata jika anda lihat beberapa faktor di bawah ini dapat dilihat bahwa saham dan obligasi berbeda, sebagai berikut:
- Pihak yang Menerbitkan
obligasi diterbitkan oleh pemerintah dan perusahaan swasta maupun BUMN. Sedangkan, saham diterbitkan oleh perusahaan terbuka yang terdaftar di bursa Efek.
- Sistem Pembagian Keuntungan
Obligasi keuntungannya dari hasil perhitungan harga pokok hutang dan besaran bunga.
Ee0Sedangkan, saham keuntungannya dari berapa laba bersih yang didapat oleh perusahaan yang anda miliki sahamnya.
- Jangka Waktu
Obligasi memiliki jangka waktu yang ditentukan dalam kepemilikan surat berharga tersebut.
Sedangkan, saham akan selalu berlaku selama perusahaan masih ada dan tetap beroperasi.
- Kewajiban Pembayaran
Bunga obligasi wajib anda bayar kapapun kepada kreditur atau investor berdasarkan jumlah yang sudah ditentukan.
Sementara itu, dividen saham harus dibayar perusahaan yang menerbitkan saham kepada investornya selama mendapatkan keuntungan.
Pemegang obligasi harus tetap dibayar meskipun perusahaan penerbit bangkrut.
Sementara itu, dividen saham yang terakhir harus diberikan kepada investor ketika perusahaan penerbit bangkrut.