Menurut Antropolog Harsojo, modern diartikan sebagai suatu sikap atau pikiran yang cenderung mengutamakan segala sesuatu yang bersifat baru (terkini) daripada hal-hal yang bercorak tradisional (kuno).
Akibatnya, berkembang sikap revolusioner yang ingin menggantikan sekaligus menghilangkan nilai-nilai tradisi dan adat istiadat yang sudah lama di pegang teguh oleh masyarakat. Hal tersebut dikarenakan nilai-nilai tradisional dianggap tidak sesuai dengan nilai-nilai rasionalitas (pemikiran logis).
Sementara itu, menurut Soerjono Soekanto, modernisasi adalah salah satu bentuk dari perubahan sosial yang terarah dan didasarkan pada suatu perencanaan. Modernisasi sangat menjunjung tinggi ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga tidak percaya kepada kekuatan gaib yang tidak bisa dibuktikan secara ilmiah.
Berdasarkan penjelasan di atas, masyarakat modern dapat didefinisikan sebagai suatu masyarakat yang mengedepankan nilai-nilai rasionalitas dalam setiap tindakannya dan menyampingkan nilai-nilai konservatif (kuno).
Berikut adalah beberapa karakteristik atau ciri-ciri masyarakat modern yang telah dirangkum dari berbagai pendapat ahli, yaitu: