Daftar isi
Indonesia merupakan negara dengan pulau terbanyak, yaitu mencapai 17.499 pulau, di mana pulau-pulau tersebut dipisahkan oleh lautan yang mengambil 2/3 wilayah Indonesia dengan luasnya yang mencapai 3.157.483 km2.
Hal ini mengakibatkan Indonesia menyandang predikat negara maritim. Luasnya wilayah laut Indonesia ini juga memberi keuntungan dari segi perekonomian melalui sumber daya alam dan pengembangan sektor pariwisata. Secara geografis, lautan Indonesia berbatasan dengan sejumlah wilayah, di antaranya:
Hal tersebut membuat wilayah lautan Indonesia rentan akan invasi-invasi dari negara asing. Oleh karena itu, sebagai anggota masyarakat Indonesia, sudah menjadi kewajiban bagi kita untuk mempertahankan wilayah dari ancaman-ancaman yang datang. Sehingga, ada baiknya bagi kita untuk mempelajari dan memahami karakteristik wilayah lautan di Indonesia.
Merupakan laut yang mengalami penyempitan karena membekunya air laut. Sehingga, hal tersebut menyebabkan daratan yang ada menjadi lebih luas dan beberapa pulau bahkan benua menyatu. Peristiwa ini terjadi pada zaman pleistosen atau zaman es.
Terjadi karena kenaikan suhu Bumi sehingga es di kutub mencair dan menyebabkan permukaan laut naik. Hal ini juga menyebab daratan yang lebih rendah tenggelam sehingga pulau-pulau dan benua yang sebelumnya menyatu menjadi terpisah.
Terjadi akibat aktivitas endogen (dari dalam Bumi) yang menyebabkan dasar laut menjadi turun sehingga menyebabkan laut yang ada semakin dalam. Karena hal tersebut, laut ingresi sering disebut sebagai laut yang turun. Contoh laut jenis ini adalah Laut Flores, Laut Sulawesi, Laut Banda, Laut Jepang, dan Laut Tengah.
Sesuai dengan namanya, laut jenis ini terletak di tepi benua serta dihalangi dan dipisahkan oleh gugusan pulau. Indonesia sendiri merupakan negara dengan beribu-ribu pulau sehingga wilayah laut Indonesia dapat dikatakan masuk ke dalam jenis laut ini.
Merupakan jenis laut yang berada di antara dua atau lebih benua yang rentan dengan gejala gunung berapi. Laut pertengahan juga identik dengan gugusan pulau-pulau seperti laut Indonesia.
Merupakan zona pantai atau zona pasang surut. Disebut demikian karena zona ini terletak di antara daerah pasang dan surut air laut sehingga masih tergolong zona yang aman.
Zona laut ini terletak antara kedalaman 0-200 meter yang masih memungkinkan matahari untuk masuk sehingga banyak ditemukan hewan laut dan tumbuhan yang beragam di zona ini karena proses fotosintesis yang masih berjalan dengan baik.
Oleh karena itu, oksigen pun masih berlimpah sehingga menyebabkan organisme plankton yang menjadi makanan ikan pun banyak jumlahnya. Laut Indonesia yang termasuk ke dalam zona ini di antaranya adalah Laut Natuna, Laut Jawa, dan Selat Malaka.
Terletak di kedalaman 200–2.000 meter dengan ciri khas adanya lereng yang curam. Sinar matahari mulai sulit menembus zona ini yang mengakibatkan tumbuhan dan organisme banyak yang berkurang. Akan tetapi, hewan laut masih bisa ditemui di zona ini.
Memiliki kedalaman 2.000-5.000 meter yang menyebabkan sinar matahari tidak dapat menembus zona ini sama sekali. Zona ini merupakan zona yang gelap dan dingin sehingga tumbuhan tidak mampu hidup.
Karena kegelapannya itu pula hewan yang dapat ditemui di zona ini adalah hewan yang bisa mengeluarkan cahaya seperti Angler fish.
Merupakan zona terdalam yang mencapai kedalaman lebih dari 5.000 meter sehingga baik tanaman maupun hewan laut hampir tidak dapat ditemui di zona ini. Di Indonesia dapat ditemui di Palung Weber atau Palung Banda.
Berada di kedalaman antara 120 – 200 meter. Indonesia sendiri memiliki 2 perairan laut dangkal atau yang biasa disebut paparan, yaitu Paparan Sunda dan Paparan Sahul.
Paparan Sunda merupakan daerah laut dangkal yang terletak di bagian barat Indonesia, misalnya Laut Jawa, Selat Sumatera, Selat Karimata dan lainnya.
Sedangkan, Paparan Sahul merupakan daerah laut dangkal yang terletak di bagian timur Indonesia, misalnya Laut Arafuru.
Perairan jenis ini banyak ditemui di bagian Indonesia tengah karena letaknya yang di antara Paparan Sunda dan Paparan Sahul.
Perairan laut ini biasanya memiliki topografi kompleks dengan ciri seperti adanya basin atau cekungan yang dalam dan luas, palung yang sempit namun dalam, dan palung yang agak melebar dan landai. Jenis perairan ini bisa kita temui di laut yang ada di Maluku Utara dan Sulawesi.