Indonesia memiliki wilayah perairan laut yang sangat luas. Laut adalah salah satu sumber daya alam yang paling banyak dibutuhkan oleh makhluk hidup. Hal itu karena laut mampu menyimpan banyak potensi-potensi kekayaan alam yang memiliki nilai jual dan manfaat yang tinggi. Ada banyak sekali potensi yang dikandung oleh laut seperti jenis ikan, rumput laut, mutiara hingga terumbu karang. Berbagai jenis kekayaan alam tersebut tentu saja bisa dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Nah, salah satu laut yang berdasarkan proses terbentuknya ada laut transgresi. Lantas, apa itu laut transgresi? Apa saja karakteristik dan contohnya? Yuk kita simak pembahasannya!
Apa itu Laut Transgresi?
Laut transgresi merupakan salah satu laut yang mana proses terbentuknya disebabkan karena naiknya permukaan air laut sehingga mengakibatkan daratan-daratan di sekitarnya tergenang oleh air bahkan secara perlahan akan tenggelam. Dari proses inilah menimbulkan laut-laut yang tergolong dangkal seperti Laut Jawa dan Laut Arafuru.
Perlu kamu ketahui, bahwa naiknya permukaan air laut tersebut disebabkan karena adanya es yang mencair di kutub utara pada akhir masa Pleistosen (glasial) yang kala itu temperatur bumi semakin meningkat. Awalnya, laut ini hanyalah sebuah daratan yang terbentang luas sekaligus menjadi jembatan untuk migrasi bagi hewan-hewan yang akan bermigrasi ke tempat lain.
Karakteristik Laut Transgresi
Apabila kita sudah mengetahui apa itu laut transgresi, maka selanjutnya kita harus mengetahui juga mengenai karakteristik atau ciri-ciri dari laut transgresi tersebut. Adapun beberapa karakteristik laut transgresi yang dapat membedakan dengan laut lainnya yaitu:
- Daratan yang menjadi laut
Seperti yang sudah dijelaskan, karakteristik paling menonjol dari laut transgresi adalah berubahnya daratan menjadi laut. Perubahan tersebut akibat kenaikan permukaan air laut yang lama-lama akan menenggelamkan daratan. - Tergolong laut dangkal
Karena awalnya adalah sebuah daratan dan kemudian berubah menjadi laut, laut transgresi ini juga disebut sebagai laut yang tergolong dangkal. Selain itu, disebut laut dangkal juga karena memiliki kedalaman hanya sekitar puluhan sampai ratusan meter saja, berbeda dengan laut ingresi yang dapat mencapai ribuan meter kedalamannya. - Hasil lelehan dari es di kutub utara
Penyebab terbentuknya laut transgresi tentu saja tidak lepas dari proses mencairnya es di kutub-kutub bumi. Es tersebut bisa mencair karena adanya peristiwa alam atau bahkan karena ulah manusia. Sehingga yang seharusnya pencairan es tersebut terjebak dalam gletser es namun menjadi keluar ke samudera dan menambahkan volume air laut secara drastis kemudian terbentuklah laut transgresi.
Contoh Laut Transgresi
Adapun terdapat dua contoh laut yang tergolong laut transgresi yaitu Laut Arafuru dan Laut Jawa. Adapun perbedaan di antara keduanya antara lain:
1. Laut Arafuru
Laut Arafuru atau Laut Arafura merupakan laut yang terletak di antara Australia dan Pulau Papua di Samudera Pasifik. Adapun karakteristik dari Laut Arafuru yaitu:
- Terbentuk akibat adanya kenaikan permukaan laut.
- Memiliki kedalaman mencapai 368 meter.
- Luas lautnya mencapai 650.000 km persegi.
2. Laut Jawa
Laut Jawa merupakan salah satu laut dangkal yang berada di Pulau Kalimantan, Jawa, Sumatera dan Sulawesi. Adapun karakteristik dari Laut Jawa yaitu:
- Terbentuk di atas Dangkalan Sunda.
- Memiliki kedalaman mencapai 46 meter.
- Luas lautnya mencapai 310.000 km persegi.
Bagaimana pembahasan mengenai laut transgresi kali ini? Dari pembahasan yang sudah dipaparkan, dapat disimpulkan bahwa laut transgresi merupakan laut yang terbentuk akibat adanya pencairan es yang menyebabkan kenaikan permukaan air laut sehingga daratan-daratan yang disekitarnya tergenang atau tenggelam. Laut yang tergolong pada jenis laut transgresi ini seperti Laut Arafuru dan Laut Jawa yang memiliki kedalaman dangkal.