10 Kelebihan dan Kekurangan Wawancara yang Harus diketahui

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Untuk bisa mengumpulkan data serta informasi yang diperlukan, peneliti seringkali menggunakan metode wawancara. Wawancara merupakan kegiatan tanya jawab yang melibatkan pewawancara sebagai pihak yang memberikan pertanyaan serta narasumber sebagai pihak yang memberikan sistem informasi dan berbagai jenis data yang diperlukan.

Untuk bisa mencapai tujuan dari wawancara ini, diperlukan peran aktif dari kedua belah pihak, pihak pewawancara harus bisa mengembangkan berbagai pertanyaan yang diajukannya. Hal tersebut untuk mendukung informasi dan data yang akan diambilnya agar detail dan jelas.

Sedangkan dari pihak narasumber sendiri harus bisa memberikan informasi dan data secara objektif sesuai dengan pengetahuannya. Namun, adapun beberapa kelebihan dan kekurangan yang ada dari metode pengumpulan data dengan menggunakan wawancara ini.

Kelebihan Wawancara

Berikut merupakan kelebihan dari wawancara yang bisa dikembangkan lebih baik untuk mengumpulkan data dan informasi yang dibutuhkan.

  1. Informasi yang Didapatkan Lebih Mendalam
    Seperti yang kita tahu, wawancara seringkali digunakan oleh peneliti dengan tujuan untuk mengumpulkan berbagai data serta informasi yang diperlukan. Wawancara yang dilakukan oleh peneliti, bisa bersifat terstruktur ataupun tidak terstruktur. Kedua jenis tersebut disesuaikan dengan keperluan dari pihak penelitinya. Banyak peneliti yang beranggapan dengan menggunakan metode wawancara ini, data serta informasi yang didapatkan bisa lebih mendalam dan lebih detail pembahasannya. Hal tersebut dikarenakan, semua bentuk informasi ataupun data didapatkan secara langsung dari pihak pihak yang berkompeten di bidangnya ataupun pihak yang pernah mengalami peristiwa yang dituju secara langsung. Sehingga, status dari pemberi informasi ini bisa memperkuat berbagai pernyataan yang dipaparkan. Selain itu, dengan menggunakan metode wawancara ini, informasi yang diperlukan tentunya berkualitas. Tidak ada unsur manipulasi ataupun kebohongan di dalamnya. Semua asli menurut sudut pandang dari pihak narasumbernya. Yang mana semua informasi dan data yang didapatkan bisa dipertanggungjawabkan adanya. Baik dari segi keakuratan ataupun kebenaran datanya.
  2. Informasi yang Didapatkan Lebih Berkembang
    Apabila dalam proses pengumpulan data pewawancara menggunakan metode wawancara tidak structural. Ia bisa secara bebas mengembangkan berbagai pertanyaan yang diajukannya kepada narasumber. Hal itu disebabkan karena pewawancara tidak sama sekali berpedoman ataupun berpatokan dengan sistematika ataupun tata urutan pertanyaan yang harus diajukan. Dengan jenis metode wawancara tidak tidak terstruktur, pertanyaan yang telah dijawab oleh narasumber bisa lebih dikembangkan lagi oleh pewawancara untuk menjadi sebuah pertanyaan. Apabila proses tanya jawab berjalan dengan sangat interaktif antara kedua pihak ini, tentunya akan didapatkan informasi dan data yang sangat detail, akurat dan jelas. Oleh karenanya, tidak heran apabila pewawancara harus mempunyai ketrampilan berbicara dan menyampaikan pesan dengan baik. Hal tersebut bertujuan untuk bisa membangun situasi dan kondisi wawancara seperti yang diinginkan.
  3. Informasi dan Data Lebih Akurat dan Bisa Dipertanggungjawabkan
    Dalam hal ini, proses wawancara tentunya sangat memerlukan  partisipasi dari narasumber sebagai pihak yang memberikan informasi dan data yang diperlukan. Dan narasumber yang dihadirkan memang seringkali merupakan orang orang yang sudah ahli dibidangnya ataupun saksi ahli yang benar benar menyaksikan peristiwa tersebut. Sehingga atas dasar hal tersebut, data dan infomasi yang dihasilkan pun benar benar bisa dipertanggungjawabkan kebenaran dan keakuratannya.
  4. Kondisi dan Situasi Bisa Dikontrol
    Dengan metode pengumpulan data wawancara ini, mau tidak mau sang pewawancara pasti datang bertemu langsung dengan narasumber. Disitulah untuk mendapatkan informasi dan data yang maksimal, pewawancara akan terlebih dahulu mengondisikan tempat dan suasana yang ada di sekitar. Sehingga segala macam bentuk gangguan yang akan terjadi, bisa diminimalisir adanya.
  5. Data dan Informasi yang Didapat Mudah Sekali Disimpulkan
    Apabila pewawancara menggunakan metode wawancara terstruktur, ia kan berkecenderungan untuk mengajukan pertanyaan yang sama kepada tiap narasumbernya. Sehingga denga dasar pertanyaan yang sama atau bersifat homogen. Pewawancara lebih mudah menyimpulkannya. Baik disimpulkan berdasarkan jawaban terbanyak ataupun berdasarkan hal lain.

Kekurangan Wawancara

Berikut merupakan kekurangan dari metode wawancara yang perlu dipertimbangkan lagi.

  1. Informasi yang Didapatkan Cenderung Subjektif
    Seperti yang kita tahu, bahwa dalam melakukan wawancara ini pewawancara memerlukan keterlibatan dari narasumber untuk bisa menggali berbagai informasi dan data yang diperlukan. Tentunya data dan informasi tersebut yang akan dikelola untuk menjadi bahan penelitian. Oleh karena, hampir sebagian besar data didapatkan dari hasil paparan narasumber. Seringkali data yang didapatkan tidak bersifat objektif. Namun, lebih cenderung bersifat subjektif. Hal tersebut dikarenakan semua data serta informasi yang didapatkan didasarkan pada sudut pandang dan pola pikir masing masing narasumber mengenai pertanyaan yang diajukan. Terlebih apabila pewawancara menggunakan metode wawancara tidak terstruktur yang didasarkan pada data yang kualitatif. Tentunya data dan informasi yang didapatkan berkecenderungan untuk bersifat subjektif. Tergantung dengan bagaimana narasumber memaknai hal tersebut.
  2. Bergantung Pada Keterampilan Pewawancara
    Untuk bisa membangun situasi dan kondisi pada saat proses wawancara berlangsung menjadi lebih interaktif, dalam hal ini pewawancara yang memiliki kendali besar. Dengan kemampuan berbahasa, berbicara serta berkomunikasi dalam menyampaikan sebuah pesan dengan baik, pewawancara bisa mendapatkan data dan informasi yang akurat, detail serta jelas dari narasumber. Semua pertanyaan serta jawaban yang didapatkan bisa lebih dikembangkan lagi. Sehingga topic yang dibawakan bisa lebih dieksplor dan data informasi yang didapatkan pun akan lebih kompleks. Apabila pihak pewawancara tidak bisa mengembangkan topik yang ada, proses wawancara yang berlangsung akan terkesan statis dan tidak bisa berkembang.
  3. Membutuhkan Dana yang Lumayan Besar
    Mau tidak mau apabila hendak mengumpulkan informasi dengan menggunakan metode wawancara ini, pewawancara ataupun peneliti harus siap dengan berbagai dana yang diperlukan. Terlebih dana yang berhubungan mobilitas pewawancara.
  4. Seringkali Terjadi Multitafsir
    Apabila pihak pewawancara dengan narasumber banyak terjadi miss komunikasi,mungkin pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara dan jawaban yang diberikan oleh narasumber bisa tidak padu, atau bahkan bisa menjadi multitafsir.
  5. Harus Dilakukan Dengan Perjanjian Terlebih Dahulu
    Proses wawancara tidak bisa dilakukan begitu saja. Melainkan harus bertahap dar proses perencanaan, perizinan dan lain sebaginya. Semua hal yang berhubungan dengan waktu, tempat harus bisa disesuaikan dan disepakati antara kedua belah pihak.
fbWhatsappTwitterLinkedIn