Daftar isi
Pernahkah anda mendengar atau melihat orang yang mengalami penyakit gondok?. Penyakit gondok merupakan penyakit pembengkakan pada area leher yang diakibatkan oleh kelainan pada kelenjar tiroid manusia.
Apa itu kelenjar tiroid dan apa fungsinya dalam tubuh?. Untuk mengetahui jawabannya, silahkan disimak pembahasan berikut ini.
Kelenjar tiroid merupakan salah satu organ yang menghasilkan hormon dalam tubuh manusia. Kelenjar ini terletak di bagian kanan dan kiri trakea, disebelah bawah jakun diatas tulang dada. Kelenjar tiroid terdiri dari 2 buah lobus dan menghasilkan 3 macam hormon, yakni Triiodontironin (T3), Tiroksin (T4), dan Kalsitonin.
Kelenjar tiroid terbentuk di folikel jaringan tiroid dari asam amino yang mengandung yodium, sehingga pembentukan hormon tiroid sangat bergantung pada ketersediaan yodium. Hal inilah yang menyebabkan seseorang yang kekurangan yodium dalam waktu lama akan mengalami pembesaran pada kelenjar gondoknya.
Pada kelenjar tirod menempel kelenjar paratiroid atau yang biasa disebut sebagai kelenjar anak gondok. Jumlah kelenjar paratiroid pada satu tiroid adalah sepasang, sehingga jumlah totalnya adalah 4 buah. Secara umum, kelenjar paratiroid menghasilkan hormon yang berfungsi untuk mengatur metabolisme fosfor dan kadar kalsium dalam darah.
Ciri-ciri dari kelenjar tiroid antara lain:
Sebagaimana kelenjar penghasil hormon lainnya, kelenjar tiroid juga memiliki fungsi penting dalam tubuh. Diantara fungsinya adalah sebagai berikut:
Berikut adalah cara kerja kelenjar tiroid dalam tubuh manusia:
Kelenjar tiroid tidak selalu menghasilkan hormon-hormon tiroid dalam jumlah normal. Adakalanya tirod menghasilkan hormon tiroid lebih banyak atau justru kurang dari jumlah normal. Keadaan tersebut tentu akan menimbulkan sejumlah masalah dalam tubuh manusia.
Berikut adalah beberapa masalah pada kelenjar tiroid:
Hipertiroid atau yang disebut juga tirotoksikosis adalah sebuah kondisi yang terjadi saat fungsi kelenjar tirod menjadi tidak normal sehingga menyebabkan produksi dan pelepasan hormon tiroid yang berlebihan. Efek samping hipertirod berbeda pada tingkat usia.
Hipertirod yang terjadi pada masa anak-anak bisa menyebabkan penyakit Morbus Basedowi dengan ciri-ciri:
Sementara hipertiroid pada usia dewasa akan menyebabkan pertumbuhan yang tidak terkendali atau gigantisme
Berkebalikan dengan hipertiroid, hipotiroid merupakan kondisi ketika kelenjar tiroid tidak dapat memproduksi hormon tiroid dalam jumlah normal. Kondisi ini bisa diakibatkan beberapa hal, diantaranya adalah:
Hipotiroid yang dialami anak pada masa pertumbuhan akan menyebabkan lambatnya pertumbuhan pada anak sehingga anak akan menjadi kerdil (kretinisme). Sedangkan bila terjadi pada usia dewasa, akan menyebabkan penyakit Miksodema yang diantaranya ditandai dengan menurunnya metabolisme dan aliran darah, mudah lelah, gelisah dan depresi, haid tidak teratur, nyeri sendi, hingga bengkak pada mata dan wajah.
Pembengkakan kelenjar tiroid terjadi akibat seseorang mengalami kekurangan asupan yodium dalam jangka waktu lama sehingga pertumbuhan jaringan tiroid menjadi berlebihan. Benjolan ini biasanya berbentuk padat atau berisi cairan. Seseorang yang mengalami pembengkakan kelenjar tiroid membutuhkan penanganan medis seperti konsumsi obat bahkan operasi.
Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya bahwa kinerja hormon tiroid sangat mempengaruhi perkembangan metal manusia. Untuk pertumbuhan yang normal, baik secara fisik dan mental, maka sejak manusia berada dalam kandungan asupan yodium harus terpenuhi dengan baik. Kekurangan yodium pada ibu hamil bisa menyebabkan kematian bayi, abortus, cacat lahir dan juga kretinisme.
Selain itu, kurangnya asupan yodium sejak janin akan mempengaruhi pembentukan hormon tiroid dalam tubuh. Hal ini bisa menyebabkan gangguan pada perkembangan mental anak. Bahkan kekurangan yodium juga bisa menyebabkan kemampuan kognitif dan IQ anak tidak optimal.
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa: