Daftar isi
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menjumpai beberapa manusia yang saling berinteraksi dalam satu kelompok tertentu, entah itu didasari oleh adanya persamaan kepentingan, status, minat, dan lain sebagainya.
Kelompok-kelompok inilah yang disebut sebagai kelompok sosial. Keberadaan kelompok sosial tidak lepas dari sifat manusia sebagai makhluk sosial, dimana manusia membutuhkan manusia lainnya untuk saling berhubungan melalui berbagai bentuk interaksi dan komunikasi.
Pengertian Menurut KBBI
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, disebutkan bahwa kelompok adalah kumpulan manusia yang merupakan kesatuan beridentitas dengan adat-istiadat dan sistem norma yang mengatur pola-pola interaksi antara manusia itu.
Sedangkan definisi kata sosial adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan masyarakat.
Pengertian Menurut Para Ahli
Kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama karena saling berhubungan di antara mereka secara timbal balik dan saling mempengaruhi.
Kelompok sosial merupakan suatu kumpulan nyata dan teratur dari individu yang melaksanakan perannya secara berhubungan untuk mencapai tujuan bersama.
Kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama, antar anggotanya saling berhubungan, memengaruhi, dan timbul kesadaran untuk tolong-menolong demi mencapai tujuan bersama.
Kelompok sosial merupakan sebuah kelompok orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola-pola umum yang telah mapan.
Kelompok sosial adalah sebuah kelompok sosial sebagai kumpulan manusia yang memiliki ikatan kebersamaan.
Kelompok sosial adalah organisasi terdiri atas dua atau lebih individu yang tergantung oleh ikatan-ikatan suatu sistem ukuran-ukuran kelakuan yang diterima dan disetujui oleh semua anggotanya.
Definisi kelompok sosial merupakan sebuah kelompok yang terdiri atas 2 (dua) atau lebih manusia dan di antara mereka terdapat beberapa pola interaksi yang dapat dipahami oleh anggota atau orang lain secara keseluruhan.
Kelompok sosial adalah suatu kelompok yang meliputi dua manusia atau lebih yang diantara mereka terdapat pola interaksi yang dapat dipahami oleh orang lain atau anggotanya dengan keseluruhan.
Kelompok sosial adalah kumpulan individu yang melakukan kegiatan, interaksi, dan memiliki perasaan untuk membuat sesuatu keseluruhan yang terorganisir dan berhubungan secara timbal balik.
Pengertian Secara Umum
Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa secara umum kelompok sosial adalah kesatuan individu dalam masyarakat yang memiliki ikatan kebersamaan dan saling berinteraksi serta memiliki kesadaran terhadap keanggotaannya di dalam sebuah kelompok.
Sebuah kelompok sosial memiliki karakteristik atau ciri-ciri tertentu. Diantaranya adalah:
Sebuah kelompok manusia belum bisa dikategorikan sebagai kelompok sosial sehingga memenuhi persyaratan sebagai berikut:
Hal pertama yang menjadi syarat sebuah kelompok bisa dikatakan sebagai kelompok sosial adalah adanya kesadaran dari tiap individu dalam kelompok untuk menjadi bagian dari kelompok tersebut.
Dalam sebuah kelompok sosial harus ada hubungan sosial dan bentuk interaksi timbal balik antar anggota kelompok sosial
Kelompok sosial dalam masyarakat harus memilik struktur sosial yang dilembagakan sehingga memiliki dasar hukum yang legal.
Sistem yang terbentuk dalam sebuah kelompok sosial mengindikasikan adanya keselarasan tujuan antar anggotanya.
Terbentunya kelompok sosial adalah melalui proses dalam jangka waktu tertentu.
Beberapa keinginan yang menjadi dasar untuk menciptakan kelompok sosial adalah:
Nilai dan norma dalam sebuah kelompok sosial muncul dari proses interaksi antara anggota kelompok sosial tersebut.
Nilai dan norma diperlukan untuk mengatur dan mengarahkan hubungan antar anggotanya, sehingga kegiatan kelompok sosial itu tidak dilakukan secara acak dan sembarangan.
Dengan adanya nilai dan norma yang mengatur perilaku sebuah kelompok, diharapkan tujuan dibentuknya kelompok sosial tersebut dapat tercapai dengan baik.
Proses pembentukan sebuah kelompok sosial diawali dari sifat manusia sebagai makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri dan senantiasa ingin menyatu dengan manusia lainnya.
Manusia yang melakukan kontak sosial dan komunikasi dengan manusia lainnya akan menghasilkan proses dan interaksi sosial.
Melalui proses dan interaksi sosial itu kemudian muncul kedekatan dan kesamaan yang menjadi faktor utama terbentuknya kelompok sosial.
1. Kelompok Semu
Merupakan kelompok yang bersifat sementara, tidak memiliki struktur, ikatan, atau aturan. Kelompok semu terjadi secara spontan dan tiba-tiba.
Kelompok semu dibedakan menjadi 3, yaitu:
Yakni berkumpulnya orang pada saat tertentu secara cepat dan spontan. Missal kerumunan orang saat ada peristiwa kecelakaan.
Yakni perkumpulan orang yang sifatnya sementara dan pembentukannya kadang disengaja kadang tidak. Misal: Massa demonstrasi.
Yakni sekumpulan orang yang hadir pada suatu momen tertentu, namun keberadaannya tersebar tanpa batas wilayah yang formal. Misal: para penonton debat di televisi
2. Kelompok Nyata
Kelompok nyata adalah kelompok yang bersifat tetap. Robert Bierstedt menyebutkan bahwa kelompok ini dapat diklasifikasikan menurut ada tidaknya organisasi, hubungan sosial antar kelompok, dan juga kesadaran jenis.
Beberapa bentuk kelompok nyata adalah:
Kelompok statistik biasanya digunakan untuk kepentingan penelitian. Misal pengelompokan masyarakat berdasar jenis kelaminnya, pekerjaannya, dan sebagainya
Kelompok kemasyarakatan adalah kelompok yang di dalamnya terdapat persamaan kepentingan pribadi diantara para anggotanya.
Adakalanya kelompok ini memiliki wilayah yang tak terbatas, misal: kelompok masyarakat Jawa, kelompok suku Sunda, dan lainnya.
Para ahli sosiologi sering menyebut kelompok sosial sebagai kelompok masyarakat “khusus”.
Biasanya kelompok ini terjadi karena ikatan pekerjaan, usia, jenis kelamin, tempat tinggal, dan sebagainya.
Kelompok asosiasi muncul dengan kesengajaan dan sifatnya terorganisir. Kelompok asosiasi paling mudah dikenali karena adanya organisasi tertentu seperti partai politik, perkumpulan olah raga, dan sebagainya.
Ferdinand Tonies (Dalam Soerjono Soekanto, 402 ; 2005) membagi kelompok ini menjadi 2 yaitu, Gemeinschaft dan Gesellschaft. Djojodiguno memperkenalkannya dengan istilah Paguyuban dan Patembayan.
1. Paguyuban (Gemeinschaft)
Paguyuban adalah kelompok sosial yang anggota-anggotanya memiliki ikatan batin yang murni, bersifat alamiah, dan kekal.
Jenis kelompok paguyuban memiliki ciri-ciri yakni terdapat ikatan batin yang kuat antar anggotanya serta hubungan antar anggotanya bersifat informal.
Terdapat 3 (tiga) tipe-tipe paguyuban antara lain yaitu:
2. Patembayan (Gesellschaft)
Patembayan adalah jenis kelompok sosial yang anggota-anggotanya memiliki ikatan yang lahir untuk jangka waktu yang pendek.
Hubungan antar anggota petembayan bersifat formal dan sementara serta memiliki orientasi ekonomi.
Contoh patembayan adalah ikatan antar pedagang, organisasi pada perusahaan atau industri tertentu, dan sebagainya.
3. Komunitas
Komunitas merupakan kelompok sosial yang dibatasi oleh wilayah geografis yang jelas.
Dasar dalam suatu komunitas yaitu batas wilayah dan kesadaran berkelompok. Contohnya RT, RW, Kelurahan, dan sebagainya.
4. Organisasi Sosial
Organisasi merupakan kesatuan orang-orang dengan struktur dan pembagian kerja yang jelas.
Jadi, organisasi sosial adalah kesatuan orang-orang dengan struktur dan pembagian kerja yang jelas sebagai akibat hubungan sosial yang terjadi di dalam masyarakat.
Jenis Kelompok Sosial Menurut Charles Horton Cooley dan Ellsworth Farris
Jenis Kelompok Sosial Menurut Ferdinand Tonnies
Jenis Kelompok Sosial Menurut Robert K. Merton
Jenis Kelompok Sosial menurut W.G. Sumner
Contoh kelompok sosial yang ada dalam kehidupan bermasyarakat, antara lain adalah sebagai berikut;
Keluarga merupakan bentuk kelompok sosial primer. Keluarga adalah bagian daripada kelompok sosial yang ada dalam masyarakat.
Kelompok sosial ini adalah yang pertama diikuti oleh setiap individu.
Partai politik dapat digolongkan sebagai jenis kelompok sosial sekunder yang juga merupakan jenis asosiasi.
Kelompok sosial ini dibentuk oleh orang-orang yang mempunyai tujuan sama dalam kancah politik dan pemerintahan.
Kelompok profesi seperti PGRI dan IDI adalah satu contoh kelompok sosial dalam masyarakat.
Kelompok sosial ini dinamakan dengan kelompok sosial sekunder, yang tidak harus diikuti oleh semua masyarakat. Kelompok ini dibentuk berdasarkan kesamaan profesi.
Koperasi desa salah satu jenis kelompok sosial formal yang memiliki peraturan dan ketentuan untuk bergabung, menambung, atau pengelolaannya.
Kelompok ini dibentuk karena tujuan ekonomi dan untuk menyejahterakan anggotanya.
Kepanitiaan acara adalah contoh kelompok sosial dalam masyarakat yang bersifat sementara untuk tujuan tertentu yang juga sementara.
Jenis kelompok sosial ini adalah kelompok sosial in group yang memberikan member kepada seluruh anggota masyarakatnya, akan tetapi khusus untuk para masyarakat yang berada di RW atau RT tertentu saja.
Kelompok sosial berupa paguyuban ini terbentuk karena adanya persamaan antara masyarakat satu dengan lainnya, persamaan yang ada diakibatkan karena adanya persamaan suku atau asal wilayah.
Ada banyak hal yang bisa menjadi faktor pemicu konflik dalam sebuah kelompok sosial. Diantaranya yang paling sering terjadi adalah :
Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki beragam perbedaan, baik itu Ras, Agama, Suku, Budaya, dan sebagainya.
Hal tersebut menyebabkan tumbuhnya masyarakat dengan kultur yang beraneka ragam atau disebut masyarakat multikultural.
Dalam sebuah masyarakat multikultural, keberadaan kelompok sosial bisa dikatakan sebagai sebuah keniscayaan.
Berikut adalah beberapa hubungan keberadaan kelompok sosial dalam masyarakat multikultural.
Di dalam sebuah masyarakat multikultural pasti terdapat beberapa kelompok sosial.
Sehingga bisa dikatakan bahwa kelompok sosial adalah faktor penting untuk terbentuknya sebuah masyarakat multikultural.
Dalam masyarakat multikultural yang terdiri dari beranekaragam latar belakang dan perbedaan.
Adanya kelompok sosial dapat menyeimbangkan keadaan ketika masyarakat mengalami sebuah konflik.
Agar dapat mempertahankan kesatuan dan persatuan dalam masyarakat multikultural maka diperlukan sebuah komitmen bersama antar kelompok sosial yang ada di dalamnya.
Hal ini juga bisa dilakukan dengan membuat komitmen antar individu yang terdapat di dalam sebuah masyarakat multikultural.