Pada pembahasan kali ini kita akan membahas mengenai Kertas Kerja, berikut pembahasannya.
Pengertian Kertas Kerja
Kertas kerja adalah catatan yang harus dibuat sebelum menyusun laporan keuangan.
Kertas kerja merupakan tempat pencatatan neraca saldo, penggolongan akun buku besar dan penyesuaian. Bentuknya dibuat berlajur-lajur. Kertas kerja dapat disebut juga neraca lajur.
Fungsi Kertas Kerja
Kertas kerja atau neraca lajur dibuat karena memudahkan laporan keuangan melalui fungsinya. Berikut fungsi kertas kerja
- Kertas kerja berfungsi sebagai alat yang memudahkan penyususnan laporan keuangan manual, tetapi bukan bagian dari catatan akuntansi yang formal
- Kertas kerja berfungsi menjadi acuan untuk memeriksa buku besar yang disesuaikan, diseimbangkan dan disusun berdasarkan penyususnan laporan keuangan.
Jenis-jenis Kertas Kerja
Ada beberapa macam bentuk kertas kerja. Berikut penjelasannya.
- Bentuk 6 kolom (3 kolom berganda)
Bentuk ini jarang digunakan. Kolomnya terdiri atas kolom neraca saldo (Debet dan Kredit), kolom rugi/laba dan kolom neraca. - Bentuk 8 Kolom (4 Kolom Berganda)
Bentuk kertas kerja ini terdiri atas kolom neraca saldo, kolom penyesuaian, kolom laba-rugi dan kolom neraca. - Bentuk 10 Kolom (5 Kolom Berganda)
Bentuk kertas kerja ini terdiri atas kolom neraca saldo, kolom penyesuaian, kolom neraca saldo disesuaikan, kolom laba-rugi dan kolom neraca. - Bentuk 12 Kolom (6 Kolom Berganda)
Bentuk kertas kerja 12 kolom terdiri atas kolom neraca saldo, kolom penyesuaian, kolom neraca saldo disesuaikan, kolom rugi-laba, kolom laporan modal dan kolom neraca.
Cara Membuat Kertas Kerja
Berikut adalah cara yang paling umum atau sering dilakukan. Cara berikut adalah cara paling mudah untuk membuat kertas kerja.
Langkah-langkah membuat kertas kerja:
- Tuliskan nama perusahaan, kertas kena periode di bagian alas kertas kerja
- Tulis nomor perkiraan dan nama perkiraan buku besar sesuai kolom masing-masing. Lalu jumlah saldo buku besar dibukukan ke dalam neraca sisa.
- angka-angka pada jurnal penyesuaian dibukukan ke dalam kolom jurnal penyesuaian dengan nama perkiraan yang sesuai dengan jurnal penyesuaian agar saldo perkiraan sesuai dengan kenyataan.
- Angka-angka pada kolom neraca sisa ditambah atau dikurangi dengan angka-angka pada kolom jurnal penyesuaian. Setelah itu dibukukan ke dalam neraca sisa setelah penyesuaian.
Contoh Kertas Kerja
Sebagai contoh berikut neraca saldo Toko Frozen Food per Oktober 2005. Pada akhir periode terdapat catatan sebagai berikut.
- Persediaan perlengkapan Rp5.500.000,00
- Sewa dibayar di muka Rp900.000,00.
- Penyusutan peralatan packing untuk periode berjalan sebesar Rp1.300.000,00
- Utang gaji yang belum dibayarkan berjumlah Rp170.000,00
Sebelum jurnal penyesuaian disusun, perlu dilakukan analisis transaksi sebagai berikut.
- Pemakaian perlengkapan, yaitu Rp7.000.000,00 – Rp5.500.000,00 = Rp1.500.000,00
- Sewa yang telah menjadi beban ialah 3 bulan, nilainya sebagai berikut:
3/12 × Rp1.200.000,00 = Rp300.000,00
Sewa yang belum menjadi beban, yaitu
9/12 × Rp1.200.000,00 = Rp900.000,00.