Daftar isi
Salah satu hal yang paling banyak disorot dalam dunia pendidikan adalah mengenai kurikulum dan segala permasalahan yang bersangkutan dengannya.
Hal ini dikarenakan kurikulum dianggap sebagai salah satu faktor yang bisa mempengaruhi keberhasilan pendidikan itu sendiri.
Seiring perkembangan zaman dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, kurikulum pendidikan juga banyak mengalami tambal sulam bahkan perubahan-perubahan lainnya yang cukup signifikan.
Itu semua diperlukan agar kurikulum pendidikan bisa menyesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja pada masa yang akan datang.
Pengertian Kurikulum Secara Umum
Istilah kurikulum diambil dari Bahasa Yunani yaitu curir yang berarti “pelari” dan curere yang berarti “tempat berpacu”.
Istilah ini biasa digunakan dalam dunia olahraga yakni jarak tempuh yang harus dicapai seorang pelari agar dia bisa mendapatkan medali.
Istilah ini kemudian digunakan juga dalam bidang pendidikan untuk menggambarkan sejumlah pelajaran yang harus dipelajari seseorang untuk mendapatkan ijazah.
Pengertian Kurikulum Menurut KBBI
Ada dua pengertian kurikulum yang termuat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, yaitu:
Pengertian Kurikulum Menurut Para Ahli
Beberapa ahli pendidikan juga mengemukakan pandangan mereka tentang makna istilah kurikulum, yaitu sebagai berikut :
Pengertian Menurut Undang-undang
Adapun dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, disebutkan bahwa kurikulum adalah Seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Perubahan kurikulum adalah sebuah keniscayaan mengingat dari masa ke masa kondisi sosial ekonomi dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terus terjadi.
Oleh karena itu, penyesuaian-penyesuaian terhadap kurikulum perlu dilakukan agar selaras dengan kebutuhan yang ada pada masa tersebut.
Berikut adalah beberapa kurikulum yang pernah berlaku di Indonesia sejak awal kemerdekaan hingga saat ini:
1. Kurikulum 1947
Kurikulum 1947 atau yang disebut dengan Rencana Pelajaran 1947 masih sangat dipengaruhi oleh sistem pendidikan kolonial Belanda dan Jepang. Rencana Pelajaran 1947 bisa dikatakan hanya sebagai pengganti sistem pendidikan kolonial Belanda.
2. Kurikulum 1952
Kurikulum yang merupakan penyempurnaan dari Kurikulum 1947 ini sering disebut dengan Rencana Pelajaran Terurai 1952.
Kurikulum ini disusun dengan mengarah pada sistem pendidikan nasional. Yang menjadi ciri dari kurikulum 1952 ini adalah di setiap rencana pelajaran isi pelajaran banyak dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari.
3. Kurikulum 1964
Kurikulum 1964 atau Rencana Pendidikan 1964 memiliki ciri khas sebagai berikut:
4. Kurikulum 1968
Kurikulum 1968 yang merupakan revisi dari Kurikulum 1964 yaitu pada perubahan struktur kurikulum pendidikan dari Pancawardhana menjadi pembinaan jiwa pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus.
5. Kurikulum 1975
Kurikulum 1975 dirancang dengan tujuan agar pendidikan menjadi lebih efisien dan efektif.
Oleh karenanya dibuatkan PPSI atau Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional atau yang saat ini disebut Satuan Pelajaran, yang memuat rincian metode, materi, dan tujuan pengajaran.
6. Kurikulum 1984
Kurikulum 1984 sebagai penyempurnaan dari Kurikulum 1975 disusun dengan pendekatan skill approach.
Dalam penerapannya kurikulum ini menjadikan siswa sebagai subjek belajar dimana secara mandiri siswa dibimbing untuk bisa mengamati sesuatu, mengelompokkan, mendiskusikan, hingga melaporkan.
Metode belajar ini disebut Student Active Leaming (SAL) atau Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA).
7. Kurikulum 1994
Kurikulum 1994 dibuat sesuai dengan Undang-Undang no. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Pada kurikulum ini terjadi perubahan sistem semester sistem caturwulan. Tujuan pengajaran dalam kurikulum 1994 lebih menekankan pada pemahaman konsep dan keterampilan dalam pemecahan masalah dan menyelesaikan soal.
8. Kurikulum 2004 (KBK)
Kurikukum 2004 atau yang lebih dikenal dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) lebih fokus terhadap pengembangan kemampuan atau kompetensi dalam melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Tujuan yang di harapkan adalah tercapainya kompetensi anak didik baik secara individual maupun klasikal.
9. Kurikulum 2006 (KTSP)
Kurikulum 2006 disebut juga sebagai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
KTSP sendiri pada dasarnya tidak banyak perbedaan dengan Kurikulum 2004, baik dalam segi target pencapaian, proses, maupun teknik pelaksanaannya.
Hanya saja, dalam KTSP guru lebih diberikan kebebasan untuk merencanakan pembelajaran sesuai dengan lingkungan serta situasi dan kondisi siswa dan sekolah.
Tujuan KTSP adalah untuk mencapai tujuan pendidikan nasional dengan disertai keselarasan dengan kekhasan kondisi dan potensi daerah dimana satuan pendidikan dan peserta didik berada.
Sehingga kurikulum yang disusun oleh satuan pendidikan masih memungkinkan untuk diadakannya penyesuaian program pendidikan tersebut dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.
Beberapa fungsi dari adanya kurikulum dibedakan ke dalam beberapa kriteria berikut :
Bahwa kurikulum yang disusun dapat membantu terbentuknya individu-individu yang utuh, yang nantinya dapat diterima dan berintegrasi di lingkungan masyarakat, bangsa dan negara.
Yaitu kemampuan kurikulum untuk membantu siswa ketika harus menyesuaikan diri dengan segala perubahan yang terjadi di lingkungan sekitarnya.
Kurikulum berfungsi untuk mempersiapkan siswa dalam melanjutkan jenjang pendidikannya ataupun ketika akan terjun ke masyarakat dan dunia kerja.
Kurikulum sebagai alat yang mampu menjembatani segala bentuk perbedaan yang ada dalam diri siswa.
Kurikulum mampu membantu untuk mengenali potensi atau kelebihan dan kekurangan yang ada dalam diri siswa. Sehingga diharapkan siswa bisa mengembangkan potensinya dan mengatasi kelemahannya tersebut
Kurikulum membantu siswa untuk menemukan program pembelajaran sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya.
Pada dasarnya sebuah kurikulum dibuat dengan tujuan untuk mencapai target tujuan pendidikan nasiona. Di Indonesia, tujuan kurikulum terbagi menjadi beberapa macam, yaitu:
1. Tujuan Nasional
Tujuan nasional pendidikan Indonesia sebagaimana diatur dalam Undang-Undang no. 2 tahun 1980 mengenai sistem pendidikan nasional, adalah:
2. Tujuan Institusional
Tujuan institusional adalah tujuan lembaga, dalam hal ini adalah lembaga pendidikan seperti Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Madrasah Aliyah (MA), dan lain sebagainya.
Tujuan institusional dari disusunnya sebuah kurikulum adalah untuk membantu siswa agar bisa menyelesaikan pendidikannya di institusi dimana siswa tersebut menuntut ilmu.
3. Tujuan Kulikuler
Bahwa kurikulum dibuat untuk memberikan arahan terhadap arah pendidikan dan menjabarkan apa yang menjadi tujuan atau dasar dari sebuah mata pelajaran atau keahlian yang diajarkan kepada siswa
4. Tujuan Instruksional
Tujuan instruksional ini adalah tujuan yang harus dicapai dan diterapkan siswa ketika ia telah menyelesaikan proses belajar mengajarnya.
Pada dasarnya kurikulum bermanfaat memberikan arahan pada setiap proses belajar-mengajar agar tujuan pendidikan nasional dapat tercapai dengan baik.
1. Manfaat Kurikulum Bagi Guru
2. Manfaat Kurikulum Bagi Sekolah
3. Manfaat Kurikulum Bagi Masyarakat
Ada empat komponen pembentuk sebuah kurikulum, yakni :
Tujuan disusunnya sebuah kurikulum harus memperhatikan dan selaras dengan tujuan dari pendidikan yang ingin dicapai.
Adapun tujuan pendidikan menurut permendiknas No. 22 Tahun 2007 pada tingkat pendidikan dasar dan menengah adalah sebagai berikut:
Isi atau kandungan dalam kurikulum harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
Kurikulum memiliki strategi, yaitu cara yang ditempuh dalam pembelajaran, pelaksanaan bimbingan, penilaian, dan mengatur kegiatan belajar mengajar baik umum maupun khusus.
Adanya strategi ini diperlukan agar tujuan kurikulum dapat tercapai dengan baik.
Yakni adanya pemeriksaan atau evaluasi terhadap keberhasilan suatu kurikulum.
Hasil evaluasi itu nantinya akan digunakan dalam pengembangan model kurikulum baru atau penyempurnaan dari kurikulum yang sudah ada.