Macam-macam Tarian Betawi dan Penjelasannya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Indonesia, negara yang kaya akan seni tari dan tradisi. Kesenian sangat melekat erat dan menjadi ikon budaya Indonesia.

Dalam setiap daerah di negara Khatulistiwa ini, mempunyai ciri khas tradisi kesenian sendiri. Salah satunya yg terkenal adalah kesenian dari betawi.

Kesenian yang berasal dari betawi sangat terpengaruh dengan adanya percampuran banyak budaya, karena banyak suku yang dari dulu tinggal di betawi sejak sebelum penjajah datang.

Sejak ratusan tahun yang lalu, telah terjadi interaksi antar suku di Pelabuhan Sunda Kelapa. Kehidupan di sekitar pelabuhan inilah yang kemudian menjadi cikal-bakal lahirnya kota Jakarta pada tanggal 22 Juni 1957.

Oleh sebab itu, nuansa akulturasi demikian kentara mewarnai budaya Betawi, tidak terkecuali produk seninya. Unsur Cina bisa ditemukan di Gambang Kromong. Budaya Portugis cukup kental di Tanjidor dan Keroncong Tugu.

Sama halnya dengan kesenian lainnya, tarian daerah Jakarta juga sarat akulturasi budaya. Maka dari itu, dalam artikel ini akan kami kupas tentang 7 macam tarian yang ada di betawi. Apa saja? Simak penjelasannya.

1. Tari Topeng Betawi

tari topeng betawi

Tarian ini merupakan salah satu sajian dari rangkaian pertunjukan Topeng Betawi yang di dalamnya menggabungkan unsur seni musik, tari, lawak dan lakon

Di masa-masa awal, kesenian ini dipertunjukkan dengan cara berkeliling “ngamen” dengan lebih menitik-beratkan pada unsur tari.

Tarian adat Betawi ini selain difungsikan sebagai hiburan, dahulu juga dipercaya dapat menjauhkan dari malapetaka.

Jika digelar untuk mengisi sebuah acara, porsi lawakan lebih menonjol. Untuk saat ini titik beratnya lebih kepada lakon. Instrumen pengiringnya disebut Gamelan Topeng.

2. Tari Sirih Kuning

tari sirih kuning

Sirih Kuning merupakan perkembangan dari tari tradisional Betawi, yakni Tari Cokek yang berasal Banten.

Meski namanya ada unsur “Kuning” namun busana penari beragam dan cukup kental dengan budaya Tionghoa. Musik pengiringnya adalah Gambang Kromong yang di dalamnya juga ada alat musik Tionghoa.

Dalam fungsinya, tarian ini dipertunjukkan untuk mengiringi pengantin. Khususnya, ketika sesi penyerahan sirih dare oleh mempelai laki-laki kepada pengantin perempuan.

Selain itu, tari ini juga sering ditampilkan sebagai tari penyambut tamu atau untuk mengisi hiburan di acara-acara tertentu.

3. Tari Yapong

tari yapong

Tarian Daerah Jakarta selanjutnya adalah Yapong. Tari kreasi baru yang diciptakan oleh Bagong Kussudiardja untuk dipertunjukkan pada acara ulang tahun Jakarta ke-450 tahun 1977.

Meski tetap mengusung warna tari rakyat Betawi, di dalamnya ada unsur-unsur tari pop dan tarian Sumatera.

Akulturasi budaya terlihat juga pada busana tari ini. Penari mengenakan pakaian tari Kembang Topeng Betawi yang dimodifikasi.

Ada motif naga berwarna merah, mewakili budaya Tionghoa. Adapun alat musik pengiringnya mengkombinasikan alat musik Betawi, Jawa Tengah dan Jawa Barat.

4. Tari Zapin Betawi

tari zapin betawi

Tari Japin atau Tari Zapin Betawi merupakan salah satu jenis Tarian Zapin yang berkembang di Indonesia.

Tari Zapin sendiri merupakan khasanah tarian rumpun Melayu yang mendapat pengaruh Arab. Tarian ini kemudian tersebar ke beberapa daerah dan beradaptasi dengan citarasa budaya lokalnya.

5. Tari Renggong Manis

tari renggong manis

Bisa dikatakan sebagian besar tarian tradisional Jakarta merupakan hasil kawin silang budaya, tidak terkecuali Tari Renggong Manis.

Tarian Betawi yang menggambarkan rasa kebersamaan para remaja putri ini adalah hasil perpaduan antara budaya Betawi, Arab, India, dan juga budaya Cina Klasik.

Renggong Manis biasa ditampilkan untuk membuka suatu acara, sebagai tarian penyambut tamu.

Pengiring musiknya Gambang Kromong yang didominasi suara rebab dua dawai. Baik dalam musik maupun busananya, nuansa budaya Cina cukup menonjol. Pakaian umumnya merah menyala dengan pernak-pernik khas Cina.

6. Tari Lambang Sari

tari lambang sari

Tari Kembang Lambang Sari atau Tari Lambang Sari juga merupakan tari kreasi baru di Jakarta. Dikreasikan oleh Wiwiek Widiastuti, terinspirasi oleh bentuk cerita “Bapak Jantuk” pada Topeng Betawi. Cerita tentang kegembiraan mengasuh anak yang diekspresikan dengan bernyanyi dan menari-nari.

Tatanan gerak Tari Kembang Lambang Sari merupakan transformasi dari pantun bertutur Bapak Jantuk.

Tokoh ini biasanya memakai topeng bermata sipit, keningnya menonjol ke depan, pipi yang tembem, jalannya agak membungkik dan memakai tongkat. Biasanya memakai ikat kepala, jas, celana pangsi dan sarung.

7. Tari Ronggeng Blantek

tari ronggeng blantek

Tari Ronggeng Blantek merupakan tarian yang disajikan untuk membuka pertunjukkan Topeng Blantek, teater rakyat Betawi.

Tarian yang telah ada sejak masa penjajahan Belanda ini dibawakan oleh 4-6 penari perempuan. Busana penari umumnya cerah, berhias payet, manik-manik dan mengenakan selendang.

Para penari membawakan tarian ini dengan gerakan bertempo cepat, berenergi dan terkesan luwes.

Pengiringnya adalah perpaduan musik tanji, seperti terompet, trombone,baritone, gendang, gong, simbal, dan tehyan.

Jika dulu difungsikan untuk membuka Topeng Blantek, kini tari ini sering mengisi banyak acara.

fbWhatsappTwitterLinkedIn