Daftar isi
Perubahan tidak dapat dielakkan dalam kehidupan manusia begitu pula kepada perusahaan.
Setiap perusahaan harus selalu berinovasi memperbaharui proses, efiseinsi dan beradaptasi dengan perilaku pasar yang selalu berubah.
Maka dari itu penting adanya manajemen perubahaan dalam suatu perusahaan.
Pengertian Secara Umum
Manajemen perubahan merupakan suatu proses pendekatan untuk mengubah atau memperbaharui individu, tim maupun organisasi secara terus menerus menuju kondisi masa depan yang lebih baik.
Dimana perubahan tersebut berhubungan dengan struktur, arah serta kemampuan untuk melayani permintaan pelanggan, pasar dan karyawan yang selalu berubah.
Pengertian Menurut Para Ahli
Teori manajemen perubahan menurut teori Force Field dan Kurt Lewin (1951), merupakan teori yang terjadi karena adanya tekanan terhadap organisasi atau kelompok serta individu, dimana kekuatan tekanan akan berhadapan dengan keengganan untuk berubah.
Maka dari itu perubahan dapat terjadi dengan memperkuat tekanan atau melemahkan keengganan. Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengelola perubahan, yaitu:
Manajemen perubahaan mempunyai tiga tujuan yang menjadi dasar, yaitu:
Ada dua jenis perubahan pada manajemen perubahan, yaitu:
Perubahan operasional merupakan perubahan yang bersifat parsial atau sebagian dan biasanya tidak memiliki dampak atau pengaruh yang besar bagi team lainnya, seperti perubahan kemasan produk atau seragam karyawan.
Perubahaan strategis merupakan perubahan yang memiliki dampak atau pengaruh luas dan memerlukan berbagai dukungan dari team terkait atau bahkan bisa memerlukan dukungan seluruh komponen perusahaan sehingga apabila satu komponen dirubah maka yang lain akan ikut berubah.
Manajemen perubahan memiliki empat jenis pendekatan, yaitu:
Pendekatan rasional empiris dalam manajemen perubahaan didasarkan pada keyakinan adanya perilaku seseorang yang dapat diprediksi sehingga memberikan perhatian khusus bagi kepentingan diri mereka sendiri.
Ada beberapa komponen dalam pendekatan rasional empiris percaya bahwa target perubahan ditutupi oleh berbagai takhayul, ketidaktahuan serta memelihara rasionalitas.
Pendekatan normatif reedukatif merupakan pendekatan yang ditekankan kepada bagaimana seorang manajer perubahan dapat bertindak dan mempengaruhi dengan cara tertentu sehingga staff nya dapat berubah.
Pendekatan kekuasaan koersif merupakan pendekatan yang memaksa agar manajemen perubahan dapat digunakan secara semena-mena atau naif oleh sebagian orang sehingga menjadi bentuk standar dari manajemen perubahan.
Pendekatan lingkungan adaptif merupakan pendekatan yang menekankan kepada meletakan, bagaimana dan kapan membuat aturan, mengatasi kelekatan dengan norma yang ada serta mengeksploitasi kekuatan perusahaan.
Proses dalam manajemen perubahaan dapat terjadi ke dalam beberapa tahapan, yaitu:
Contoh manajemen perubahan dalam perubahan status oleh Jasa Raharja yang dimulai karena Perum Jasa Raharja semakin berkembang sehingga diperlukan pengelolaan usaha agar lebih terstruktur dan efisien.
Maka dari itu pada 6 November1980 berdasarkan PP NO. 39 tahun 1980 mengenai pengalihan bentuk perusahaan umum asuransi kerugian Jasa Raharja menjadi perusahaan perseroan.
Semenjak itu status Jasa Raharja berubah lagi menjadi perusahaan perseroan dengan nama PT. (persero) asuransi kerugian Jasa Raharja.