Daftar isi
Perubahan tidak dapat dielakkan dalam kehidupan manusia begitu pula kepada perusahaan.
Setiap perusahaan harus selalu berinovasi memperbaharui proses, efiseinsi dan beradaptasi dengan perilaku pasar yang selalu berubah.
Maka dari itu penting adanya manajemen perubahaan dalam suatu perusahaan.
Pengertian Manajemen Perubahan
Pengertian Secara Umum
Manajemen perubahan merupakan suatu proses pendekatan untuk mengubah atau memperbaharui individu, tim maupun organisasi secara terus menerus menuju kondisi masa depan yang lebih baik.
Dimana perubahan tersebut berhubungan dengan struktur, arah serta kemampuan untuk melayani permintaan pelanggan, pasar dan karyawan yang selalu berubah.
Pengertian Menurut Para Ahli
- Menurut Prof. Dr. J. Winardi
Manajemen perubahan merupakan sebuah upaya yang dilakukan agar dapat mengendalikan perubahan secara efektif. - Menurut Wibowo
Manajemen perubahan merupakan sebuah proses yang bersifat sistematis agar dapat mengaplikasikan ke berbagai macam pengetahuan, sarana serta sumber daya untuk mempengaruhi perubahan kepada pihak lain. - Menurut Coffman dan Lutes
Manajemen perubahan merupakan pendekatan yang terstruktur yang berguna untuk membantu individu ataupun organisasi bertransisi dari kondisi saat ini ke kondisi baru yang lebih baik.
Teori Manajemen Perubahaan
Teori manajemen perubahan menurut teori Force Field dan Kurt Lewin (1951), merupakan teori yang terjadi karena adanya tekanan terhadap organisasi atau kelompok serta individu, dimana kekuatan tekanan akan berhadapan dengan keengganan untuk berubah.
Maka dari itu perubahan dapat terjadi dengan memperkuat tekanan atau melemahkan keengganan. Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengelola perubahan, yaitu:
- Unfreezing
Merupakan proses penyadaran terhadap keperluan dan adanya kebutuhan untuk berubah. - Changing
Merupakan sebuah tindakan yang baik dilakukan untuk memperkuat tekanan atau memperlemah keengganan. - Refreezing
Merupakan cara untuk membawa kembali organisasi atau kelompok serta individu kepada keseimbangan yang baru.
Tujuan Manajemen Perubahaan
Manajemen perubahaan mempunyai tiga tujuan yang menjadi dasar, yaitu:
- Untuk dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan yang dapat terjadi baik dalam lingkungan eksternal maupun lingkungan internal.
- Untuk dapat memperbaiki efektivitas perusahaan seperti tenaga kerja, struktur organisasi, perbaikan sistem sehingga dapat bersaing di pasar ekonomi modern.
- Untuk dapat mempertahankan jangka hidup perusahaan baik dalam jangka pendek maupun panjang.
Jenis-jenis Manajemen Perubahaan
Ada dua jenis perubahan pada manajemen perubahan, yaitu:
Perubahaan Operasional
Perubahan operasional merupakan perubahan yang bersifat parsial atau sebagian dan biasanya tidak memiliki dampak atau pengaruh yang besar bagi team lainnya, seperti perubahan kemasan produk atau seragam karyawan.
Perubahaan Strategis
Perubahaan strategis merupakan perubahan yang memiliki dampak atau pengaruh luas dan memerlukan berbagai dukungan dari team terkait atau bahkan bisa memerlukan dukungan seluruh komponen perusahaan sehingga apabila satu komponen dirubah maka yang lain akan ikut berubah.
Pendekatan Manajemen Perubahan
Manajemen perubahan memiliki empat jenis pendekatan, yaitu:
Pendekatan Rasional Empiris
Pendekatan rasional empiris dalam manajemen perubahaan didasarkan pada keyakinan adanya perilaku seseorang yang dapat diprediksi sehingga memberikan perhatian khusus bagi kepentingan diri mereka sendiri.
Ada beberapa komponen dalam pendekatan rasional empiris percaya bahwa target perubahan ditutupi oleh berbagai takhayul, ketidaktahuan serta memelihara rasionalitas.
Pendekatan Normatif Reedukatif
Pendekatan normatif reedukatif merupakan pendekatan yang ditekankan kepada bagaimana seorang manajer perubahan dapat bertindak dan mempengaruhi dengan cara tertentu sehingga staff nya dapat berubah.
Pendekatan Kekuasaan Koersif
Pendekatan kekuasaan koersif merupakan pendekatan yang memaksa agar manajemen perubahan dapat digunakan secara semena-mena atau naif oleh sebagian orang sehingga menjadi bentuk standar dari manajemen perubahan.
Pendekatan Lingkungan Adaptif
Pendekatan lingkungan adaptif merupakan pendekatan yang menekankan kepada meletakan, bagaimana dan kapan membuat aturan, mengatasi kelekatan dengan norma yang ada serta mengeksploitasi kekuatan perusahaan.
Proses Manajemen Perubahaan
Proses dalam manajemen perubahaan dapat terjadi ke dalam beberapa tahapan, yaitu:
- Indentifikasi perubahan
Dilakukan agar perusahaan dapat mengenal perubahan yang terjadi. - Perencanaan perubahan
Dilakukan agar dapat menganalisis lebih mendalam baik berkaitan dengan teknik ataupun pemilihan strategi dalam perubahan. - Implementasi perubahan
Terjadi ketika saat proses pencairan, perubahan maupun pembekuan. - Evaluasi dan umpan balik
Dilakukan dengan mengumpulkan data yang lengkap sehingga hadirnya bisa di umpan balik ke tahap 1 dan dampak perubahan dapat dirasakan bersama.
Contoh Manajemen Perubahan
Contoh manajemen perubahan dalam perubahan status oleh Jasa Raharja yang dimulai karena Perum Jasa Raharja semakin berkembang sehingga diperlukan pengelolaan usaha agar lebih terstruktur dan efisien.
Maka dari itu pada 6 November1980 berdasarkan PP NO. 39 tahun 1980 mengenai pengalihan bentuk perusahaan umum asuransi kerugian Jasa Raharja menjadi perusahaan perseroan.
Semenjak itu status Jasa Raharja berubah lagi menjadi perusahaan perseroan dengan nama PT. (persero) asuransi kerugian Jasa Raharja.