Daftar isi
Lingkungan merupakan suatu ruang yang di dalamnya terdapat kombinasi antara benda fisik seperti udara, air, tanah, dan makhluk hidup termasuk Hewan adalah makhluk hidup yang memberikan pengaruh terhadap lingkungan di sekitarnya. Terdapat interaksi dan hubungan yang kompleks antara hewan dan tumbuhan.
Hewan memainkan peran penting dalam menjaga lingkungan tetap lestari. Keberadaan hewan sangat bermanfaat bagi lingkungan dan sekitarnya. Manfaat hewan bagi lingkungan cukup beragam, mulai dari membantu penyerbukan bunga, mempengaruhi perubahan iklim, dan lain sebagainya. Berikut manfaat hewan bagi lingkungan:
Secara umum, hewan merupakan makhluk yang memiliki pengaruh penting dalam keseimbangan ekosistem. Hewan memberikan manfaat besar terhadap lingkungan karena lingkungan merupakan satu kesatuan yang di dalamnya terdapat hewan sebagai salah satu unsur penting.
Sebagai contoh, hewan yang tinggal di darat khususnya jenis hewan yang tinggal di dalam tanah akan membantu menyuburkan tanah. Yang mana, tanah pasti dibutuhkan dalam proses pertumbuhan berbagai macam tanaman.
Hal ini dikarenakan tanah yang subur mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman. Tak hanya itu, tanaman juga memerlukan bantuan hewan dalam proses penyerbukan bunga. Begitu pula hewan yang hidup di dalam air, juga bermanfaat untuk lingkungan serta ekosistem laut secara keseluruhan. Tanpa adanya hewan dalam suatu ekosistem, kemungkinan besar tidak akan bekerja secara optimal.
Hewan bagi lingkungan membantu penyerbukan pada tanaman berbunga. Tanaman yang sedang berbunga akan mengundang datangnya berbagai serangga seperti lebah dan kupu-kupu. Serangga akan hinggap di bunga untuk mencari nektar, dan ketika hal ini terjadi kemungkinan besar serangga akan membawa serbuk sari ke tanaman berbunga lainnya.
Penyerbukan tanaman bunga yang dilakukan oleh kupu-kupu atau lebah ini, membuat tanaman dapat tubuh dan berkembang dengan baik. Bahkan, proses ini juga membantu lingkungan tumbuh subur dengan ditandai banyaknya tumbuhan liar yang tumbuh dalam satu ekosistem.
Perubahan iklim yang terjadi dapat mengakibatkan keseimbangan alam terganggu. Untuk mencegah hal ini terjadi, langkah yang paling tepat adalah menjaga keseimbangan alam tetap normal. Dalam hal ini, hewan juga turut serta dalam proses pengendalian iklim.
Meski terdengar mustahil, hewan merupakan makhluk hidup yang menjadi unsur penting dalam menjaga keseimbangan alam. Salah satu peran hewan dalam mengendalikan perubahan iklim adalah berang-berang. Berang-berang yang diklaim sebagai hewan perusak, nyatanya berperan dalam mitigasi perubahan iklim dengan menggunakan bendungan.
Bendungan yang mereka buat dapat membantu melestarikan air, membentuk habitat baru bagi beberapa jenis hewan dan tumbuhan lain, serta menjaga tanah tetap lembap dan tumbuhan tetap tumbuh subur. Tanah yang subur akan membantu mencegah terjadinya kebakaran hutan yang menyumbang 5-10% emisi CO2 yang memicu terjadinya perubahan iklim.
Jika melihat ekosistem secara luas, hewan berperan penting dalam menjaga keseimbangan. Hewan merupakan salah satu faktor kunci yang membuat lingkungan tetap terjaga dengan baik dan mencegah terjadinya bencana. Bencana alam yang terjadi di lingkungan sekitar seperti banjir, tanah longsor, kekeringan dan kebakaran hutan akan mengganggu keseimbangan alam.
Untuk mencegah timbulnya bencana, beragam jenis hewan yang hidup di alam membantu mencegah hal ini terjadi. Hewan-hewan yang dianggap tidak memiliki pengaruh seperti semut, cacing, tupai, burung, berang-berang dan lainnya akan membantu menyebarkan benih tanaman, menyuburkan tanah dan mengalirkan air dengan baik.
Semut dan cacing berperan dalam menyuburkan tanah. Tanah yang subur akan menyediakan nutrisi bagi benih yang disebarkan oleh hewan seperti burung, tupai, dan lainnya. Benih yang tumbuh ini akan berkembang dan tumbuh dengan baik.
Tanaman yang tumbuh dengan baik dan beragam membantu mencegah tanah erosi dan kekeringan sehingga longsor serta kebakaran dapat dihindari. Begitu juga dengan berang-berang yang membuat bendungan, yang mampu membantu mengatasi masalah yang mengakibatkan banjir, dan kekeringan.
Dari berbagai jenis hewan yang ada, gajah merupakan salah satu spesies yang paling cerdas di Bumi. Dengan kecerdasan ini, gajah juga memainkan peran penting dalam lingkungan. Mereka akan menggunakan gadingnya untuk menggali air ketika terjadi kekeringan. Gajah akan membuat lubang air untuk dirinya sendiri dan spesies lain, sehingga saat cuaca kering, hewan-hewan di habitatnya sangat terbantu.
Hama yang merusak tanaman akan mengakibatkan kerugian baik bagi manusia, maupun lingkungan sekitarnya. Pengendalian hama perlu dilakukan karena hama akan menyebabkan penyakit pada hewan dan merusak tanaman. Upaya pengendalian hama ini tidak hanya dapat dilakukan menggunakan pestisida buatan oleh manusia, tetapi juga dapat dilakukan oleh hewan contohnya kelelawar.
Kelelawar merupakan spesies hewan yang berguna untuk mengendalikan populasi serangga dan hama, seperti nyamuk. Kelelawar disebut sebagai pestisida alami karena dapat memakan hingga 1.000 serangga setiap jamnya. Peran kelelawar ini sangat membantu khususnya dalam sektor pertanian karena dapat mengendalikan hama dengan baik.
Ketika terjadi kebakaran di hutan hujan, diperlukan upaya meregenerasi hutan untuk mencegah timbulnya bencana lain. Dalam kasus ini, Tapir merupakan hewan yang membantu meregenerasi hutan hujan pasca kebakaran.
Menurut peneliti, tapir terlihat dua kali lebih sering di kawasan yang terbakar dibandingkan di kawasan hutan. Hal ini justru akan membantu hutan hujan regenerasi dengan cepat karena tapir adalah hewan yang banyak buang air besar.
Kotoran hewan tapir ini berfungsi membantu hutan pasca kebakaran agar kembali hijau, karena kotoran tapir mengandung nutrisi yang juga berisi benih-benih tanaman. Jumlah benih yang ditemukan di kotoran tapir cukup banyak dan diperkirakan hampir mencapai 10.000 benih tanaman sehingga dapat dipastikan hewan tapir membantu meregenerasi hutan pasca terjadi kebakaran.
Para ilmuwan terus melakukan penelitian di alam liar untuk menemukan lebih banyak fakta menarik, seperti hewan dengan spesies baru, jenis tumbuhan langka, kehidupan dari hewan tertentu dan lain sebagainya. Dalam sebuah penelitian, baik di darat maupun laut tak jarang para peneliti memanfaatkan kemampuan hewan.
Sebagai contoh, kemampuan penciuman anjing yang tajam dapat digunakan untuk membantu para ilmuwan dalam pencarian berbagai spesies hewan dan tumbuhan. Tak hanya itu, katak yang merupakan hewan amfibi dapat membantu para ilmuwan sebagai barometer yang baik untuk mengetahui kualitas air.
Selain katak, anjing laut, dan singa laut juga membantu para ilmuwan dalam memonitor suhu air laut. Selain itu, paus Narwhal juga membantu ilmuwan dalam mengumpulkan data tentang salinitas air, dan kedalaman laut.
Selain pengaruh dan manfaat hewan yang tinggal di daratan, nyatanya hampir semua spesies yang tinggal dilaut bermanfaat dalam menjaga kelestarian laut. Beragam spesies yang hidup seperti ikan-ikan kecil, plankton, hingga ikan predator seperti hiu bermanfaat pada lingkungan atau habitat sekitarnya.
Plankton yang tinggal di perairan air laut berguna sebagai penyumbang oksigen terbesar di Bumi. Sedangkan ikan predator seperti hiu merupakan predator yang memakan ikan-ikan tua, lemah, dan sakit, yang dapat mencegah penyebaran penyakit di antara kehidupan laut.
Selain itu, peran penting dari semua spesies hewan yang tinggal di laut ini terutama ikan, kotorannya bermanfaat sebagai pengunci karbon dioksida jangka panjang yang paling efisien. Oleh sebab itu, hewan-hewan in berperan penting dalam menjaga kelestarian laut.