Geografi

Ketahui 3 Material Penyusun Litosfer

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Bumi sebagai planet tempat tinggal kita  terdiri atas beberapa lapisan batuan yang membentuknya. Lapisan yang paling atas atau yang paling luar dari bumi bernama lapisan litosfer. Nama litosfer sendiri diambil dari bahasa Yunani yang berarti batuan dan bulatan. 

Ketebalan lapisan luar kulit bumi ini sekitar 100 km. Litosfer sebagai lapisan yang paling luar dari bumi ini terdiri dari beberapa jenis bebatuan. Tetapi, litosfer ini tidak hanya terdiri dari elemen batuan keras saja, namun ada pula tanah liat, abu gunung berapi, pasir, kerikil, dan  batuan, serta banyak jenis yang lainnya di lapisan ini.

Lapisan litosfer tentunya mempunyai sejumlah fungsi yang sangat bermanfaat bagi makhluk yang ada di planet bumi. Contohnya sebagai sumber energi , sumber pemenuhan kebutuhan industri, sumber bahan pembuat perhiasan, dan sumber bahan baku pupuk, serta berbagai manfaat lainnya yang dapat kita manfaatkan.

Apa itu Litosfer?

Litosfer merupakan lapisan kerak bumi yang paling luar yang terdiri atas berbagai macam bebatuan dengan ketebalan antara 1200 km. Umumnya lapisan lapisan litosfer ini terjadi karena sebuah senyawa kimia yang kaya akan SO2.

Penyusun lapisan paling luar bumi ini tersusun atas batuan dan kaya akan mineral. Batuan penyusunnya antara lain yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf yang mempunyai induk batuan yang disebut dengan magma. 

Penyusun utama dari lapisan litosfer adalah sejenis batuan yang terdiri dari campuran antar mineral sejenis maupun tidak sejenis yang saling terikat secara gembur dan memadat. Litosfer sangat memegang peranan penting dalam kehidupan makhluk di bumi terutama bagi tumbuhan.

Tanah terbentuk karena batu-batuan di permukaan litosfer mengalami proses degradasi. Karena proses inilah kemudian akhirnya membentuk tanah yang bisa digunakan sebagai tempat hidup organisme. 

Lapisan litosfer ini juga mempunyai manfaat bagi manusia untuk melakukan segala aktivitasnya. Litosfer bagian bawah juga mengandung bahan-bahan mineral yang sangat berguna bagi kehidupan manusia. Bahan mineral atau hasil tambang yang berasal dari lapisan litosfer bagian bawah diantaranya, yaitu minyak bumi, gas, emas, batu bara, besi, nikel, timah, dan masih banyak lainnya.

Materi Penyusun Litosfer

Batuan penyusun lapisan litosfer digolongkan menjadi 3 jenis yang masing-masing mempunyai materi penyusun yang berbeda dan berbeda pula cara terbentuknya. Semua jenis batuan yang menyusun lapisan litosfer itu pada awalnya hanya berasal dari magma gunung berapi saat meletus. 

Ketika sudah mencapai permukaan bumi, maka magma tersebut akan membeku menjadi batuan beku. Selama kurun waktu yang lama, batuan tersebut hancur dan terurai menjadi endapan di suatu tempat. Berikut adalah penjelasan yang lebih rinci tentang jenis batuan penyusun lapisan litosfer tersebut.

1. Batuan Beku

Jenis batuan beku ini terbentuk akibat dari adanya magma pijar yang membeku dan memadat karena proses pendinginan. Batuan beku dibagi lagi menjadi 3 jenis, yaitu batuan tubir, batuan leleran, dan batuan korok.

  • Batuan Tubir disebut juga sebagai batuan kristal karena terdiri dari kristal-kristal yang proses pembentukannya terjadi di dalam kulit bumi. Salah satu contoh dari batuan tubir adalah terbentuknya batu granit.
  • Batuan Leleran mempunyai nama lain yaitu batuan beku luar yang diakibatkan karena proses pembekuannya terjadi di bagian luar kulit bumi. Maka proses penurunan temperaturnya juga terjadi dengan sangat cepat. Salah satu contoh dari batuan leleran yaitu batu apung.
  • Batuan Korok dikenal juga sebagai batuan gang karena jenis batuan yang satu ini terbentuk di dalam korok atau gang. Batuan korok bisa berupa sebuah kristal kecil dan kristal besar yang terbentuk dengan sangat cepat karena temperaturnya yang dingin. Contoh dari batuan korok yaitu adanya granit fosfir.

2. Batuan sedimen

Batuan sedimen terbentuk karena endapan dari struktur batuan yang mudah lepas terbawa oleh air, angin, dan es. Lama kelamaan, endapan tersebut akan menumpuk dan mengeras menjadi sebuah batuan. Batuan sedimen dibedakan menjadi 3 berdasarkan beberapa hal berikut, yaitu:

1. Tempat terjadinya pengendapan, dibagi menjadi 3 jenis batuan sedimen, yakni:

  • Batuan Sedimen Kontinental, contohnya terjadi di tanah los dan tanah gurun pasir.
  • Batuan Sedimen Marine, contohnya endapan radiolaria, lumpur biru, dan lumpur merah.
  • Batuan Sedimen Lakustre, contohnya tuf danau dan tanah liat danau.

2. Pembentukan batuan sedimen, dibagi menjadi 3 jenis batuan sedimen, yakni:

3. Perantara atau medium batuan sedimen, dibagi menjadi 3 jenis batuan sedimen, yakni :

  • Batuan sedimen aeris, contohnya antara lain tanah los, tuff, dan pasir di gurun.
  • Batuan sedimen glasial, contohnya antara lain moraine.
  • Batuan sedimen aquatis.

3. Batuan Metamorf

Batuan metamorf sering disebut juga dengan batu malihan merupakan sebuah batuan hasil perubahan dari batuan yang beku dengan batuan endapan yang terjadi karena adanya proses metamorphosis.

Faktor-faktor yang menjadi penyebab perubahan batuan antara lain, yaitu Kombinasi suhu dan tekanan tinggi dan penambahan bahan yang lainnya.

Batuan Malihan terbentuk karena terjadinya proses penambahan suhu atau penambahan tekanan yang tinggi yang terjadi secara bersamaan pada batuan sedimen. Batuan malihan/metamorf terdiri dari 3 jenis, yaknis:

  • Batuan Malihan Kontak, contohnya batuan marmer di Tulungagung dan batu bata di Bukit Barisan.
  • Batuan Malihan Dinamo, contohnya batu sabak.
  • Batuan Malihan Kontak Pneumatalitis, contohnya kuarsa yang dimasuki gas Borium akan membentuk batu Topaz.