Daftar isi
Negara dua musim seperti negara kita, Indonesia mungkin terdengar biasa, sebab negara lain di Asia Tenggara pun memiliki musim kemarau dan musim penghujan. Negara empat musim pun terdengar umum dan normal, sebab negara-negara di Eropa, Amerika, dan Asia Timur memilikinya (meliputi musim panas, gugur, dingin dan semi yang akan berulang atau berputar menurut siklusnya setiap tahun).
Mungkin belum banyak atau bahkan sangat sedikit orang yang mengetahui bahwa ada satu negara yang berbeda sendiri. Karena rupanya, empat musim bukan yang terbanyak pada suatu negara, sebab masih ada satu negara dengan musim terbanyak.
Jika Asia terkenal akan pembagian negara-negara dengan dua musim dan empat musim, rupanya ada satu negara dari Asia Selatan, yakni negara Bangladesh dengan enam musimnya yang belum banyak diketahui.
Dalam satu tahun, umumnya negara seperti Indonesia akan melalui pergantian musim dari kemarau ke penghujan dan dari penghujan ke kemarau lagi setiap enam bulan. Umumnya, negara-negara di Eropa dengan empat musim akan melalui pergantian musim setiap tiga bulan. Namun untuk Bangladesh, pergantian musim terjadi setiap dua bulan dalam setahun dan istilah untuk hal ini adalah tahun Bengali.
1. Grishma ritu / Musim Panas
Pada kalender Bengali yang berlaku di Bangladesh, musim pertama dari enam musim yang ada adalah musim panas yang muncul di bulan Baisakh dan Jaistha. Grishma ritu adalah istilah untuk musim panas di Bangladesh yang akan dialami para warganya saat baru memulai tahun baru.
Ciri dari musim panas di Bangladesh adalah adanya badai Kal Baisakhi, yakni badai angin dan petir lokal yang kerap timbul pada bagian atas dataran Gangga; hal ini disebut demikian karena badai angin dan petir berlangsung bersamaan disertai hujan deras.
Meski terdapat badai yang tampak mengerikan sebagai ciri musim panas, pada musim ini bunga-bunga akan bermekaran, seperti bunga jaba, tagar, maupun mawar. Meski pada musim panas di Bangladesh waktu siangnya akan lebih lama daripada malamnya.
Musim ini menjadi kesukaan anak-anak sekolah karena mereka memperoleh libur panjang (seperti libur musim panas pada umumnya). Selain itu, para warga juga dapat menikmati buah-buahan berair yang matang pada musim ini.
2. Barsa ritu / Musim Hujan
Pada waktu musim hujan di Bangladesh, tanaman-tanaman akan tumbuh dengan sangat subur, khususnya yang menguntungkan bagi para petani karena tanaman rami dan padi yang tumbuh dengan baik.
Musim yang terjadi di bulan Ashar dan Shravan ini ditandai juga dengan ikan Hilsa yang kala itu akan sangat banyak dan mudah dijumpai. Ikan Hilsa adalah jenis ikan yang disebut sebagai ikan nasional Bangladesh karena popularitasnya yang paling tinggi daripada ikan-ikan lain.
Di Indonesia, ikan Hilsa sebenarnya juga ada namun dengan nama ikan tamban yang lebih banyak terdapat di Pulau Bangka dan Sumatra, sementara di Bangladesh, Hilsa adalah ikan paling populer yang paling banyak didapat di wilayah Bengali Barat, Assam, Tripura, hingga India.
Seperti musim hujan di negara lain, curah hujan di Bangladesh sangat tinggi sehingga sungai dan sumur yang sempat kering akan mulai terisi lagi sehingga bermanfaat bagi tanaman-tanaman di sana. Selain Hilsa, musim hujan di Bangladesh juga ditandai dengan bunga Gandharaj.
Serta bunga Kadam yang bermekaran, bahkan buah-buahan seperti nanas dan jambu biji bisa dinikmati oleh warga secara bebas karena musim ini musim pematangan bagi buah-buah tersebut.
3. Sarat ritu / Musim Gugur
Musim gugur di Bangladesh terjadi di bulan Bhadra dan Aswin yang berciri utama pada masa panen tanaman rami. Selain itu, para warga pun di musim ini bisa menikmati bermekarannya beberapa jenis bunga, seperti bunga mawar dan Mallika. Selain kedua bunga tersebut, ada pula bunga teratai dan bunga air lainnya yang mekar pada musim gugur.
Selama musim gugur, para warga lokal sudah terbiasa dengan angin sejuk tapi tidak disertai hujan dan langit dengan awan-awan tipisnya. Oleh karena cuaca yang bagus, musim ini adalah musim yang paling disarankan untuk piknik bersama orang terdekat.
Selain pas untuk berwisata, musim gugur di Bangladesh adalah masa-masa banyaknya ikan yang bisa ditangkap dan dinikmati, termasuk tradisi Puja Durga yang pelaksanaannya dilakukan di musim ini sebagai penyambutan musim dingin.
4. Hemanta ritu / Akhir Musim Gugur
Musim gugur di Bangladesh memiliki masa akhir yang merupakan musim lainnya di sana, yakni disebut dengan Hemanta ritu yang menunjukkan langit cerah berwarna biru tanpa awan. Hemanta ritu terjadi di bulan Kartik dan Agrahayan dengan ciri khas perayaan Nabanna yang dilakukan dan diikuti oleh masyarakat Bangladesh.
Nabanna adalah festival panen padi yang digelar khususnya di desa-desa kecil sebagai ucapan syukur para petani atas hasil tani yang berlimpah. Sebagai bagian dari perayaan festival ini, para warga desa akan dapat melihat adanya berbagai tanaman baru di rumah petani di sana.
Selain adanya tanaman baru yang beraroma harum dan hasil pertanian yang banyak, Nabanna adalah festival yang dirayakan dengan penuh sukacita oleh warga yang hadir. Tidak sekadar makanan lezat, musik dan tarian tradisional turut dinikmati dalam festival ini sebagai cara merayakan hasil kerja keras para petani setelah berbulan-bulan lamanya.
5. Shitt ritu / Musim Dingin
Setelah melewati masa akhir musim gugur dengan perayaan festival Nabanna, warga Bangladesh pada akhirnya bisa menikmati musim dingin di bulan Pous dan Magh di mana waktu malam kini lebih lama daripada waktu siangnya.
Meski tergolong musim dingin, akan ada waktu hujan sesekali dengan curah hujan di bawah 4% dan suhu tidak terlalu dingin karena tergolong sejuk dengan suhu sekitar 11-20 derajat Celsius. Masa sejuk musim ini biasanya dapat dirasakan di pertengahan Desember dan malam harinya akan ada kabut yang sudah menjadi hal biasa pada musim ini.
Khusus untuk kabut ini biasanya mencapai bulan Februari saja. Musim ini adalah masa panen sayuran, dan sekalipun daun berguguran dari pohon, ini adalah waktu paling tepat bagi yang ingin menanam buah anggur dan jeruk, termasuk juga bunga-bungaan seperti marigold dan bunga matahari.
6. Basant ritu / Musim Semi
Pada kalender Bengali, Basant ritu adalah musim terakhir dari enam musim yang ada di Bangladesh, yakni musim semi dengan suhu mencapai 25 derajat Celsius. Musim ini adalah masa pematangan bagi beberapa jenis buah, khususnya nangka dan mangga yang bisa dipetik dan mulai dinikmati.
Terjadi di bulan Falgoon dan Chaitra, Basant ritu atau musim semi ini seperti musim semi pada umumnya, yakni berciri utama pada bermekarannya bunga dan pepohonan sehingga memperlihatkan pemandangan yang indah-indahnya.
Selain itu, Basant ritu sendiri adalah musim yang dianggap sebagai awal baru, pembaruan dan pertumbuhan dan ini pun merupakan waktu yang tepat bagi yang ingin menanam sawi dan gandum.