10 Negara dengan Mata Uang Terendah

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Setiap negara memiliki mata uang berbeda-beda dengan nilainya masing-masing karena antara satu negara dengan negara lainnya nilai mata uang tidak akan sama walau mungkin ada yang sedikit hampir sama. Hingga kini mata uang Amerika, yakni dolar masih menjadi acuan untuk mengetahui nilai kurs mata uang negara lain jika hendak menukarkannya.

Tidak semua negara memiliki nilai tukar mata uang yang tinggi, sebab beberapa negara justru memiliki mata uang terendah. Beberapa faktor ini menjadi pengaruh dan alasan dibalik rendahnya mata uang suatu negara :

  • Tingkat permintaan rendah
  • Tingkat penawaran rendah
  • Kondisi ekonomi yang tidak cukup baik dan stabil

Maka artinya, mata uang suatu negara memiliki peluang untuk bernilai lebih tinggi apabila terjadi peningkatan permintaan maupun penawaran. Jika Amerika Serikat kita tahu merupakan negara dengan mata uang paling kuat di dunia, maka berikut ini adalah daftar negara dengan mata uang terendah di dunia per tahun 2023.

1. Rial Iran (IRR)

Rial Iran memang sangat lemah karena pada pembelian Dolar Amerika, 1 Rial sama dengan 0,000024 Dolar Amerika, padahal 1 Dolar Amerika (USD) bernilai 42.262 Rial. Devaluasi mata uang di Iran bukan baru-baru ini saja, melainkan sudah sejak tahun 1979 berkaitan dengan adanya perang antara Iran dan Irak.

Konflik yang cukup lama ini menyebabkan program nuklir menjadi alasan adanya sanksi ekonomi berupa devaluasi mata uang yang hampir mencapai 400% di negara ini.

2. Dong Vietnam (VND)

Mata uang Vietnam sebagai salah satu negara di Asia Tenggara ternyata justru paling murah. Ini karena ketika hendak membeli Dolar Amerika, 1 VND-nya sama dengan 0,000041 USD di mana melemahnya mata uang Vietnam ini berkaitan dengan aktivitas ekspor yang lamban, pembatasan investasi asing, serta kondisi pasar real estat yang kurang bagus.

Padahal, 1 USD bernilai 24.265 VND sehingga menjadikan Dong Vietnam sebagai negara bermata uang terendah di dunia nomor dua. Sempat menjadi negara termiskin di dunia, Vietnam kini dapat menunjukkan keunggulan dan keistimewaannya kepada dunia, sebab nyatanya negara ini kini menarik banyak wisatawan luar negeri sekalipun masih termasuk dalam negara dengan pendapatan menengah ke bawah.

3. Kip Laos (LAK)

Mata uang Laos sempat bernilai lebih tinggi daripada Leone, namun kini Kip Laos masuk ke peringkat tiga daftar negara dengan mata uang terendah di dunia karena 1 LAK setara dengan 0,000048 USD, padahal 1 USD sama dengan 20.635 LAK. Kelemahan mata uang Laos salah satunya difaktori oleh beban kewajiban utang luar negeri.

Selain itu, nilai tukar KIP menjadi lebih murah karena bidang ekonomi di Laos tidak cukup baik dan perkembangannya tergolong lamban. Kabar buruknya lagi, faktor lain turut memengaruhi rendahnya mata uang ini, yakni kenaikan harga-harga barang pokok dan komoditas global di sana yang tak jauh-jauh dari adanya inflasi.

4. Leone Sierra Leone (SLL)

Sierra Leone adalah negara selanjutnya yang bermata uang terendah di dunia karena 1 SLL nilainya setara dengan 0,000051 USD, sedangkan 1 USD-nya senilai 19.750 SLL. Leone menjadi mata uang yang lemah karena ekonomi salah satu negara di Afrika ini sempat runtuh.

Tidak sekadar masalah ekonomi, namun lebih buruk dari itu, negara ini mengalami konflik perang saudara (terjadi di Afrika Barat) hingga korupsi besar-besaran. Jika pernah mendengar kabar wabah Ebola, maka dampak dari penyakit ini pun membawa kerugian besar bagi Sierra Leone yang padahal sudah terjadi sejak 2010 lalu.

5. Rupiah Indonesia (IDR)

Meski Rupiah kian melemah, mungkin beberapa dari kita tak menyangka bahwa Indonesia justru berada di urutan ke-5 sebagai negara dengan mata uang terendah di dunia. 1 IDR saja hanya dapat membeli 0,000065 USD dan per November 2023, 1 USD setara dengan 15.424 IDR.

Walau sebenarnya perekonomian Indonesia melemah sejak krisis moneter di tahun 1990-an, terdapat faktor lain yang turut memperburuk rendahnya mata uang kita, yakni salah satunya kepadatan penduduk yang tinggi, utang luar negeri, dan inflasi.

Belum lagi dengan efek pandemi Covid-19 yang sempat memperburuk keadaan ekonomi dan kini masih banyak pihak yang mencoba bangkit.

6. Pound Lebanon (LBP)

Mata uang Lebanon sempat lebih rendah dari Indonesia, namun kini karena 1 LBP setara dengan 0,000067 dan 1 USD-nya bernilai 14.956 LBP, maka kini Pound Lebanon ada di peringkat keenam. Seperti halnya negara dengan mata uang rendah lainnya, selalu ada faktor yang mendasari kelemahan mata uang suatu negara

Termasuk LBP yang rendah karena faktor tingkat pengangguran tinggi. Inflasi yang tinggi juga menjadi alasan lain, bersama dengan situasi bidang politik di Lebanon yang kurang baik, hingga krisis perbankan yang kesemuanya berpengaruh buruk.

7. Som Uzbekistan (UZS)

Mata uang Uzbekistan ada di posisi ketujuh karena Som adalah mata uang terendah yang terbukti dari 1 UZS-nya saja sama dengan 0,000082 USD. Kelemahan mata uang Uzbekistan telah menjadi perhatian pemerintah di sana sejak lama, namun berbagai upaya sudah ditindaklanjuti namun belum juga berdampak positif bagi perkembangan ekonominya.

Perekonomian di Uzbekistan nampak lebih lambat daripada yang diperkirakan, sebab mata uangnya tetap rendah walau di tahun 2017 reformasi ekonomi sudah sempat dilakukan. Diketahui bahwa 1 USD-nya senilai 12.220 UZS dan faktor-faktor lain yang membuat mata uang negara berpopulasi sekitar 35 juta jiwa ini tidak kunjung membaik diantaranya adalah kemiskinan, pengangguran, korupsi, dan bahkan inflasi.

8. Franc Guinea (GNF)

Republik Guinea menduduki peringkat kedelapan sebagai negara bermata uang terendah di dunia sekalipun negara ini kaya akan sumber daya alam. 1 GNF memiliki nilai 0,00012 USD dan 1 USD-nya setara dengan 8.550 GNF menunjukkan bahwa dampak inflasi sangat dapat melemahkan Franc.

Sekalipun Republik Guinea merupakan penghasil emas dan berlian, rupanya negara berpopulasi sekitar 14,3 juta jiwa ini belum bisa mengatasi inflasi tersebut. Negara Afrika Barat yang dulunya merupakan bagian dari Prancis ini pun menunjukkan angka kemiskinan yang bertambah.

9. Guarani Paraguay (PYG)

Guarani adalah mata uang negara Paraguay yang juga terendah di dunia meskipun memiliki sistem pembangkit listrik yang diakui bagus. Lemahnya mata uang Paraguay terbukti dari 1 PYG yang setara dengan 0,00014 USD dan 1 USD-nya bernilai 7.400 PYG disebabkan oleh bermacam-macam faktor.

Sebagai negara berpopulasi sekitar 6,9 juta jiwa dan dengan pertanian mendominasi ekonomi, kasus pencucian uang, masalah penyelundupan narkoba, hingga inflasi ada dibalik rendahnya nilai Guarani di Paraguay.

10. Shilling Uganda (UGX)

1 UGX-nya sama dengan 0,00027 USD terlepas dari sumber daya alamnya yang kaya, seperti emas, minyak dan kopi. Negara berpopulasi sekitar 49 juta jiwa lebih ini sayangnya tidak memiliki kestabilan perekonomian yang baik.

1 USD-nya diketahui setara dengan 3,761 UGX di mana kelemahan Shilling sebagai mata uang Uganda pun terpengaruh oleh kondisi politik yang buruk serta utang negara yang besar. Kondisi ekonomi serta peringkat negara-negara dengan mata uang terendah di dunia tersebut dapat berubah sewaktu-waktu karena kelemahan mata uang mereka disebabkan oleh berbagai faktor yang kompleks.

fbWhatsappTwitterLinkedIn