10 Negara dengan Utang Terbanyak

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Hutang negara merujuk pada jumlah uang atau aset lain yang dipinjam oleh pemerintah suatu negara dari berbagai sumber, baik dalam negeri maupun luar negeri, untuk membiayai pengeluaran yang melebihi pendapatan yang dimilikinya.

Hutang ini bisa berasal dari berbagai sumber seperti lembaga keuangan internasional, pihak swasta, atau pihak lainnya. Tujuannya bisa beragam, mulai dari pembiayaan proyek infrastruktur hingga pemenuhan kebutuhan fiskal dalam menghadapi defisit anggaran.

Berikut negara yang memiliki hutang yang tinggi, antara lain sebagai berikut.

1. Amerika Serikat (AS)

Amerika Serikat memiliki salah satu hutang paling besar di dunia. Hutang negara AS merujuk pada total kewajiban finansial yang harus dibayarkan oleh pemerintah federal AS kepada pihak luar.

Penyebab utama hutang besar Amerika Serikat adalah kombinasi dari beberapa faktor, termasuk pengeluaran pemerintah yang besar untuk program-program sosial, pertahanan, dan proyek-proyek infrastruktur, serta kebijakan pajak yang dapat menghasilkan pendapatan yang tidak selalu seimbang dengan pengeluaran.

Meskipun hutang besar ini telah menjadi perhatian, Amerika Serikat masih mampu membayar bunga dan angsuran utangnya karena posisinya sebagai negara adidaya dengan ekonomi yang besar dan mata uang cadangan dunia, yaitu dolar Amerika Serikat (USD). Pada bulan Januari 2023, hutang negara Amerika Serikat sebesar 31 Triliun rupiah.

2. Inggris

Inggris memiliki jumlah hutang yang signifikan, meskipun tidak sebesar Amerika Serikat. Hutang negara Inggris merujuk pada kewajiban finansial pemerintah Inggris kepada pihak luar dan dalam negeri. Pada bulan Juni 2022, hutang negara Inggris sebesar 8,73 Triliun rupiah.

Alasan mengapa Inggris memiliki hutang yang besar, yaitu :

  • Memiliki tingkat perekonomian yang besar di dunia
  • Mengunakan banyak dana untuk bidang sosial dan layanan publik
  • Kebijakan fiskal
  • Pengaruh dari kondisi keuangan global

3. Prancis

Perancis memiliki salah satu hutang terbesar di dunia. Hutang negara Perancis merujuk pada kewajiban finansial yang harus dibayarkan oleh pemerintah Perancis kepada pihak luar dan dalam negeri. Pada bulan Juni 2022, hutang negara Prancis sebesar 7,04 Triliun rupiah.

Alasan mengapa Perancis memiliki hutang yang besar antara lain sebagai berikut.

  • Pengeluaran publik yang besar
  • Program sosial dan kesejahteraan
  • Kebijakan pajak dari pemerintah
  • Pertumbuhan ekonomi negara yang terbatas

4. Jerman

Sebelum 1990, Jerman Barat dan Jerman Timur merupakan dua negara yang terpisah, dan Jerman Barat memiliki hutang yang signifikan. Namun, pada tahun 1990, penyatuan kembali Jerman mengakibatkan Jerman Timur mengalami tantangan ekonomi besar.

Jerman Barat membantu mengatasi tantangan ini melalui transfer dana dan program pemulihan, yang mengakibatkan peningkatan hutang keseluruhan Jerman. Meskipun begitu, Jerman memiliki keadaan ekonomi yang kuat dan kualitas pembayaran utang yang baik, sehingga kemampuan untuk mengatasi hutang tetap berada dalam batas yang dapat diatur.

Pada tahun 2020, Jerman memiliki hutang publik sekitar 70% dari Produk Domestik Bruto (PDB), yang relatif lebih rendah dibandingkan beberapa negara lain di Eropa. Sebagian besar hutang trsebut adalah hutang internal yang diterbitkan dalam bentuk obligasi pemerintah, yang dijual kepada investor institusional dan individu. Sedangkan Pada bulan Juni 2022, hutang negara Jerman sebesar 6,46 Triliun rupiah dari rasio trhadap PDB 101.4%.

Beberapa faktor yang menjelaskan mengapa Jerman memiliki hutang besar adalah sebagai berikut.

  • Penyatuan kembali jerman barat dan timur
  • Melakukan banyak investasi
  • Krisis keuangan global

Meskipun memiliki hutang besar, Jerman tetap dianggap sebagai negara yang memiliki manajemen ekonomi yang baik dan kondisi keuangan yang stabil. Kemampuan untuk membayar utang dan mendukung pertumbuhan ekonomi masih terjaga, menjadikan hutang sebagai alat pengelolaan ekonomi yang terencana.

5. Jepang

Jepang memiliki hutang publik yang sangat besar, salah satu yang terbesar di dunia. Pada bulan Juni 2022, hutang negara Jepang sebesar 4,36 Triliun rupiah. Beberapa faktor yang menjelaskan mengapa Jepang memiliki hutang besar adalah:

  • Krisis keuangan dan ekonomi
  • Aging population
  • Bunga rendah dan quantitative easing
  • Investasi infrastruktur dan teknologi
  • Defisit anggaran

Walaupun Jepangn memiliki hutang yang besar, Jepang juga memiliki pendapatan yang cukup besar dan pasar obligasi yang stabil, sehingga negara ini masih dapat membayar utangnya. Namun, penting bagi pemerintah Jepang untuk menjaga keseimbangan antara stimulus ekonomi dan pengendalian hutang agar risiko keberlanjutan fiskal dapat diminimalkan.

6. China

Pada bulan September 2021, China sebenarnya tidak termasuk negara dengan hutang publik yang sangat besar jika dibandingkan dengan negara-negara seperti Jepang atau Amerika Serikat. Pada bulan Juni 2022, hutang negara China sebesar 2,64 Triliun rupiah. Meskipun demikian, China tetap memiliki hutang yang signifikan dengan beberapa faktor yang mempengaruhinya yaitu sebagai berikut.

  • Pertumbuhan ekonomi dan investasi besar-besaran
  • Pengaruh dari kredit korporasi dan pemerintah daerah
  • Pasar keuangan terbuka
  • Pengaruh kebijakan pemerintah dalam ekonomi

Dalam mengelola hutang, pemerintah China perlu menjaga keseimbangan antara mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan mengendalikan risiko keuangan jangka panjang.

7. Italia

Italia menjadi salah satu negara dengan hutang publik terbesar di dunia. Hutang negara Italia merujuk pada kewajiban finansial yang harus dibayarkan oleh pemerintah Italia kepada kreditor baik dalam negeri maupun luar negeri.

Pada bulan Desember 2017, hutang negara Italia sebesar 2,51 Triliun rupiah. Hutang besar Italia dapat disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk pengeluaran pemerintah yang tinggi, pertumbuhan ekonomi yang lambat, serta tantangan dalam mengelola kebijakan fiskal yang seimbang.

Upaya untuk mengurangi defisit anggaran, mendorong pertumbuhan ekonomi, serta melakukan reformasi fiskal dan struktural akan menjadi penting dalam mengatasi tantangan hutang yang dihadapi oleh Italia.

Beberapa faktor yang telah mempengaruhi akumulasi hutang negara Italia adalah sebagai berikut.

  • Pertumbuhan ekonomi yang rendah
  • Tingginya biaya sosial dan kesejahteraan
  • Reformasi struktural yang lambat

8. Spanyol

Spanyol memiliki hutang publik yang cukup besar. Pada bulan Desember 2017, hutang negara Spanyol sebesar 2,26 Triliun rupiah. Beberapa faktor yang dapat menjelaskan mengapa Spanyol memiliki hutang yang signifikan antara lain sebagai berikut.

  • Akibat krisis keuangan global dan krisis utang eropa
  • Pengeluaran fiskal yang tinggi
  • Krisis properti dan perbankan
  • Tingkat pengangguran yang tinggi
  • Dampak pensiun dan jaminan sosial

9. Kanada

Kanada memiliki hutang publik yang signifikan, tetapi tidak sebesar beberapa negara lain di dunia. Pada bulan Desember 2017, hutang Kanada sebesar 3,2 Triliun rupiah. Hutang publik mengacu pada jumlah total kewajiban finansial yang harus dibayarkan oleh pemerintah kepada kreditor dan pemegang obligasi.

Hutang publik Kanada dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk pengeluaran pemerintah untuk program-program sosial, infrastruktur, dan layanan publik lainnya. Pemerintah juga dapat meminjam untuk mendanai proyek-proyek pembangunan dan merespons kebutuhan ekonomi, seperti stimulus ekonomi selama krisis.

  • Pengeluaran pemerintah yang tinggi
  • Pertumbuhan ekonomi yang rendah
  • Krisis kesehatan atau bencana alam
  • Bunga dan biaya layanan utang

10. Australia

Australia memiliki hutang publik. Hutang publik mengacu pada jumlah total kewajiban finansial yang harus dibayarkan oleh pemerintah Australia kepada kreditor dan pemegang obligasi. Pada bulanSeptember 2017, hutang negara Australia sebesar 1,83 Triliun rupiah.

Hutang ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti pengeluaran pemerintah untuk program-program sosial, infrastruktur, dan layanan publik lainnya, serta respons terhadap perubahan ekonomi atau krisis.

  • Program kesejahteraan dan jaminan sosial
  • Investasi infrastruktur
  • Bencana alam atau krisis kesehatan
fbWhatsappTwitterLinkedIn