5 Negara-Negara Jajahan Inggris

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pada abad ke-16, Inggris mulai membangun kerajaannya dan menyebarkan kekuasaan negara di luar perbatasannya melalui proses yang disebut ‘imperialisme’. Dengan adanya imperialisme membawa perubahan besar pada masyarakat, industri, budaya, dan kehidupan orang-orang di seluruh dunia.

Kerajaan Inggris dibangun selama bertahun-tahun dan tumbuh mencakup wilayah yang luas di Amerika Utara, Australia, Selandia Baru, Asia dan Afrika, serta sebagian kecil dari Amerika Tengah dan Selatan juga.

Pada tahun 1922 kerajaan Inggris menjadi kerajaan terbesar yang pernah ada di dunia, meliputi sekitar seperempat permukaan bumi dan memerintah lebih dari 458 juta orang. Berikut adalah 5 negara yang pernah di jajah oleh Inggris:

1. Hong Kong

Inggris telah memainkan peran besar dalam sejarah Hong Kong dan telah lama terkait erat. Hong Kong adalah koloni Inggris dari tahun 1841 hingga tahun 1941 dan kembali lagi dari tahun 1945 hingga 1997.

Pada tahun 1839 Inggris menginvasi Cina untuk menghancurkan oposisi terhadap campur tangan dalam urusan ekonomi dan politik. Salah satu tindakan pertama Inggris dalam perang adalah menduduki Hong Kong, sebuah pulau yang jarang berpenghuni di lepas pantai tenggara Cina.

Pada tahun 1841 Cina menyerahkan Hong Kong kepada Inggris, dan pada tahun 1842 Perjanjian Nanking ditandatangani, yang secara resmi mengakhiri Perang Candu Pertama. Pada akhir Perang Candu Kedua, Cina juga menyerahkan Semenanjung Kowloon (bagian lain dari pulau itu) ke Inggris.

Koloni baru Inggris berkembang, dan pada tahun 1898 Inggris diberi tambahan 99 tahun kekuasaan atas Hong Kong di bawah konvensi khusus. Hal tersebut membuat Hong Kong berada di bawah kekuasaan Inggris hingga 1997.

2. Singapura

Selama 50 tahun setelah Raffles mendirikan pelabuhan perdagangan bebasnya, Singapura tumbuh dalam kemakmuran. Pada tahun 1824 Belanda secara resmi mengakui kontrol Inggris atas Singapura, dan London memperoleh kedaulatan penuh atas pulau itu.

Dari tahun 1826 hingga 1867 Singapura bersama dengan dua pelabuhan perdagangan lainnya di Semenanjung Malaya-Penang dan beberapa dependensi yang lebih kecil diperintah bersama sebagai Pemukiman Selat dari kantor pusat British East India Company di India.

Pada tahun 1867 Inggris membutuhkan lokasi yang lebih baik daripada Hong Kong untuk menempatkan pasukan mereka di Asia, sehingga Permukiman Selat dijadikan koloni mahkota dan ibukotanya yaitu Penang.

Inggris mengangkat gubernur dan dewan eksekutif dan legislatif. Pada saat itu Singapura telah berkembang menjadi pelabuhan yang ramai dengan 86.000 penduduk. Singapura juga mendominasi Dewan Legislatif Straits Settlements.

Setelah Terusan Suez dibuka pada tahun 1869 dan kapal uap menjadi bentuk utama transportasi laut, pengaruh Inggris meningkat di wilayah tersebut dan membawa aktivitas maritim yang lebih besar lagi ke Singapura.

Kemudian memasuki abad ke-20 Singapura menjadi titik utama pendaratan bagi ratusan ribu buruh yang didatangkan dari Cina, India, Hindia Belanda dan Kepulauan Melayu, menuju tambang timah dan perkebunan karet yang berada di utara.

3. Australia

Pada tahun 1770, selama pelayaran Pasifik pertamanya Letnan James Cook mengklaim kepemilikan pantai timur Australia untuk Kerajaan Inggris. Sekembalinya ke Inggris, laporan Cook membuat pihak yang berwenang mendirikan koloni hukuman di wilayah yang baru diklaim.

Koloni baru itu dimaksudkan untuk mengurangi kepadatan di penjara-penjara Inggris, memperluas Kerajaan Inggris, menegaskan klaim Inggris atas wilayah itu terhadap kekuatan kolonial lainnya, dan mendirikan pangkalan Inggris di Selatan global.

Australia dulu dikenal sebagai New South Wales yang pada awalnya direncanakan sebagai koloni hukuman. Pada Oktober 1786 pemerintah Inggris menunjuk Arthur Phillip sebagai kapten HMS Sirius dan menugaskannya untuk mendirikan kamp kerja pertanian di sana bagi para narapidana Inggris.

Phillip mengalami kesulitan besar ketika merakit armada yang akan melakukan perjalanan. Selain itu permintaannya untuk petani yang lebih berpengalaman untuk membantu koloni hukuman berulang kali juga ditolak dan dia tidak didanai dan diperlengkapi dengan baik. Meskipun demikian, ditemani oleh kontingen kecil Marinir dan perwira lainnya

4. Kanada

Pada tahun 1754 Inggris dan Prancis mulai bertarung di Kanada sendiri. Prancis bersekutu dengan Aborigin Kanada untuk meningkatkan jumlah pasukannya yang kecil, tetapi itu bukan tandingan pasukan Inggris.

Pada 1759, Inggris telah mengalahkan Prancis dan Perang Prancis. Pada tahun 1763, Prancis menyerahkan Kanada kepada Inggris melalui Perjanjian Paris. Setelah Inggris menguasai seluruh Kanada. Pada tahun-tahun berikutnya Kanada sekarang di bawah kekuasaan Inggris.

Kemudian Inggris memperluas jaringan perdagangan mereka dan membangun ekonomi yang sebagian besar didukung oleh pertanian dan ekspor sumber daya alam seperti bulu dan kayu.

5. Brunei Darussalam

Dengan perginya Spanyol dari Brunei membuat kondisi politik di Brunei memburuk yang disebabkan oleh pemberontakan dan perpecahan di Brunei. Inggris memanfaatkan hal tersebut dengan menyelesaikan berbagai permasalahan untuk menguasai Brunei

Pada tahun 1847 Sultan Brunei membuat perjanjian dengan Inggris Raya dan pada tahun 1888 Brunei Darussalam resmi menjadi protektorat Inggris.

Pada tahun 1906 administrasi di Brunei Darussalam dipegang oleh seorang residen Inggris yang dinominasikan sebagai wakil dari pemerintah Inggris untuk menasihati sultan dalam segala hal kecuali adat istiadat Melayu, tradisi dan agama Islam. Nasihat seorang residen Inggris tersebut pasti akan diterima oleh Sultan.

Pada abad ke-16 sering disebut sebagai ‘Age of Discovery’, pemikiran baru tentang dunia dan pembuatan kapal yang lebih baik menyebabkan lebih banyak eksplorasi dan penemuan lahan baru. Inggris menginginkan lebih banyak tanah di luar negeri di mana ia dapat membangun komunitas baru, yang dikenal sebagai koloni.

Koloni-koloni tersebut nantinya akan memberi Inggris bahan-bahan berharga, seperti logam, gula, dan tembakau, yang juga dapat mereka jual ke negara lain. Koloni juga menawarkan peluang menghasilkan uang bagi orang Inggris yang kaya dan menyediakan tempat baru untuk tinggal dan pekerjaan baru bagi orang miskin dan pengangguran Inggris.

Seiring waktu, Inggris mengklaim lebih banyak wilayah dan terkadang berperang dengan negara-negara Eropa lainnya untuk mengambil alih koloni mereka. Selama abad ke-17 dan ke-18, Inggris memperoleh koloni besar di Amerika Utara dan lebih jauh ke selatan di Hindia Barat.

Koloni tersebut yang sekarang dikenal sebagai Kepulauan Karibia karena iklimnya yang sempurna untuk menanam tanaman seperti gula dan tembakau, jadi mereka mendirikan pertanian yang dikenal sebagai perkebunan.

Permukiman perdagangan juga dibuat di India oleh sebuah perusahaan bernama East India Company. Perusahaan ini menjadi begitu kuat, memungkinkan Inggris untuk mengontrol perdagangan barang-barang mewah seperti rempah-rempah, kapas, sutra dan teh dari India dan Cina, dan bahkan mempengaruhi politik.

fbWhatsappTwitterLinkedIn