Sosiologi

Nilai dan Norma Sosial : Pengertian – Jenis dan Fungsinya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Peran nilai dan norma sosial adalah satu kesatuan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan bermasyarakat. Nilai sosial mengandung ide-ide luhur dalam kebudayaan suatu bangsa tentang hal yang dianggap baik dan benar.

Norma Sosial

Norma sosial merupakan rentetan petunjuk tentang bagaimana menjalankan ide luhur tersebut. Norma sosial yang hidup di masyarakat biasanya berupa perintah, larangan, maupun anjuran yang mengatur sikap dan tingkah laku tiap individu dan kelompok dalam kehidupan sehari-hari.

Norma sosial adalah kebiasaan umum yang terlahir dari nilai sosial. Seiring berjalannya waktu, ia akan menjadi patokan dalam suatu kelompok sosial dalam batas wilayah tertentu.

Ciri – Ciri Norma Sosial

  • Tidak tertulis
  • Hasil dari musyawarah atau kesepakatan bersama masyarakat setempat
  • Mentaati norma yang telah dibuat
  • Norma sosial dapat berubah-ubah sesuai dengan penyesuaian yang terjadi dalam masyarakat

Jenis Norma Sosial

Norma sosial adalah aturan-aturan yang berlaku di kehidupan masyarakat dalam menjalankan nilai sosial di atas. Norma bersifat mengikat tergantung pada beda tingkatannya, seperti pada jenis tingkatan berikut;

  • Usage (cara)

Merujuk pada perbuatan pribadi, dan berhubungan dengan sikap antar individu. Pelanggaran terhadap norma sosial terendah ini biasanya tidak mengundang reaksi yang terlalu besar, melainkan berupa beberapa celaan saja.

  • Folkways (kebiasaan)

Yaitu perbuatan atau tata cara yang dilakukan berulang-ulang dengan cara dan bentuk yang sama. Hukuman atas pelanggaran norma kebiasaan biasanya berupa celaan, juga disertai teguran oleh masyarakat sekitar, bisa keluarga atau orang-orang terdekat, tergantung seberapa berat pelanggarannya.

  • Mores ( tata kelakuan)

Yaitu jenis norma yang sudah memberikan batasan-batasan tertentu dalam mengatur kehidupan bermasyarakat. Tata kelakuan yang diharapkan biasanya menjadi acuan dalam bertingkah laku di tengah pergaulan bermasyarakat secara langsung, sehingga tiap daerah akan mengusung norma kelakukan yang berbeda-beda tergantung nilai adat dan kebiasaan setempat.

Namun, sanksi pelanggaran norma ini bukan saja berupa cemooh, bahkan bisa berupa pengucilan dari pihak keluarga atau masyarakat setempat.

Yaitu tingkatan tertinggi dalam norma sosial, yang merujuk pada kekuatan untuk menyatukan pola perilaku tiap individu dan kelompok masyarakat sosial.

Hukuman atas pelanggaran norma adat biasanya disesuaikan dengan nilai-nilai adat yang dijalankan oleh masyarakat, juga bedasarkan kebijaksanaan bersama.

Praktiknya, sanksi yang diberikan bisa lebih berat dibandingkan sanksi pada pelanggaran norma-norma lainnya. Selain dikucilkan, pelanggar norma ini bisa sampai diusir dari wilayah tersebut.

Fungsi Norma Sosial

  • Sebagai pengatur tingkah laku atau kehidupan masyarakat agar hidup sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku.
  • Dapat menstabilkan kehidupan bermasyarakat
  • mencipatkan ketertiban dan juga memiliki rasa keadilan dalam masyarakat
  • Sebagai sistem kontrol sosial dalam bermasyarakat
  • Sebagai pemberi sanksi bagi yang melanggar norma

Berdasarkan kesepakatan yang diterima secara turun-temurun, masyarakat lebih cenderung  menyebutnya sebagai peraturan sosial dan menjadi bagian dari hubungan sosiologi dalam masyarakat. Berbeda dengan norma hukum, meski tidak tertulis dan tidak memiliki sanksi pelanggaran yang mengikat secara pasti.

Nilai Sosial

Nilai sosial adalah ukuran atau patokan, anggapan, keyakinan, atau keputusan yang di anggap benar. Contohnya saja menolong orang lain yang merupakan suatu nilai yang berharga.

Nilai dan norma sosial biasanya lebih dekat dan lebih mudah diterima, karena dianggap benar-benar dapat mewakili nilai yang efektif di masyarakat.

Berikut beberapa Pengertian Nilai Sosial Menurut Para Ahli:

M. Z. Lawang : Nilai adalah gambaran mengenai apa yang diinginkan, apa yang berharga , yang pantas, dan bisa mempengaruhi perilaku sosial dari orang-orang yang bernilai tersebut.

Karel J. Veeger : Sosiologi memandang nilai-nilai sebagai pengertian (sesuatu di dalam kepala tiap orang) mengenai baik tidaknya perbuatan. Jadi, nilai adalah pertimbangan moral atau hasil penelitian.

Ciri- Ciri Nilai Sosial

  • Hasil interaksi antar anggota masyarakat
  • terbentuknya dari proses belajar sosialisasi, contohnya seperti nilai suatu harga persahabatan.
  • Usaha pengembangan diri yang bersifat positif dan negatif
  • Memiliki nilai alat pemuas kebutuhan sosial
  • Memiliki efek yang tentunya berbeda dengan individu lainnya
  • Memiliki pengaru yang berbeda antar warga masyarakat

Jenis- Jenis Nilai Sosial

1. Menurut Notonegoro, nilai sosial terbagi menjadi 3 yaitu :

  • Nilai material, adalah segala sesuatu yang memiliki nilai penting yang sangat berguna bagi manusia berupa jasmani dan rohani.
  • Nilai vital adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan aktivitas atau suatu kegiatan yang sedang berlangsung.
  • Nilai kerohanian adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan batin manusia

2. Menurut Cylde kluckhohn

  • Nilai sosial mengenai hakikat kehidupan manusia
  • Nilai sosial mengenai hakikat karya manusia
  • Nilai sosial mengenai hakikat akan kedudukan manusia dalam ruang dan waktu.
  • Nilai sosial mengenai hakikat hubungan manusia dengan alam
  • Nilai sosial mengenai hakikat hubungan manusia dengan sesamanya di dalam suatu lingkungan bermasyarakat.

3. Menurut Walter G. Everett

Menurut Walter G everett, nilai sosial terbagi menjadi 5, yaitu :

  • Nilai ekonomi, yaitu nilai yang berhubungan dengan sistem ekonomi. Contohnya saja seperti mematahui nilai harga pasar.
  • Nilai rekreasi, yaitu nilai suatu permainan yang di lakukan saat waktu senggang untuk memberikan kesejahteraan baik jasmani maupun rohani.
  • NIlai perserikatan, yaitu nilai yang mempengaruhi berbagai hubungan antar sesama baik dalam lingkungan masyarakat, keluarga, sampai dengan hubungan internasional.
  • Nilai kejasmanian, yaitu nilai yang memiliki hubungan dengan jasmani seseorang
  • Nilai watak, yaitu nilai yang meliputi kepribadian seperti pengontrolan diri, kesalahan pribadi, tantangan, sampai dengan memiliki rasa menolong.

4. Menurut Edward Spranger

  • Nilai teori, yang menentukan identitas sesuatu
  • Nilai ekonomi, yang meliputi kebutuhan dan kegunaan ekonomi
  • Nilai seni, yang berhubungan dengan keindahan contohnya saja seperti kerajinan tangan yang berasal dari suatu daerah
  • Nilai kekuasaan, yang berhubungan dengan politik dan pemerintahan
  • Nilai solidaritas, yang berhubungan dengan kehidupan contohnya saja seperti persahabatan, cinta, dan hidup bersama.

5. Nilai Sosial Berdasarkan Intensitasnya

Nilai sosial yang berdasarkan intensitasny terdiri dari 2 jenis, yaitu nilai dominan dan nilai mendarah daging.

  • Nilai dominan adalah nilai sosial yang memiliki peranan sangat penting dari nilai sosial lainnya. Nilai dominan ini bisa di ukur
  • Nilai yang mendarah daging adalah nilai yang menjadi kepribadian dan juga kebiasaan sejak kecil.

Fungsi Nilai Sosial

  • Membedakan suatu kelas sosial di dalam masyarakat, seperti kelas bawah, kelas menengah, dan kelas atas.
  • Menerapkan dan mematuhi peranan nilai sosial yang ada dalam masyarakat
  • Memmotivasi seseorang untuk mewujudkan keinginannya sesuai dengan nilai sosial yang berlaku sehingga akan memberi dampak positif bagi dirinya sendiri.
  • Mendorong dan saling bekerjasama kepada masyarakat untuk mencapai sesuatu
  • Untuk selalu berbuat baik baik di dalam berhubungan bermasyarakat

Peranan Nilai dan Norma Sosial

Nilai dan norma sosial di atas memiliki peran penting sebagai pedoman dalam mewujudkan keseimbangan dan keteraturan ketika proses sosialisasi.

  • Dengan menerapkan nilai dan norma tersebut di atas, kita dapat meminimalisir perpecahan dan konflik sosial, juga membantu menciptakan tatanan masyarakat yang aman dan stabil.
  • Selain sebagai petunjuk sosial, keduanya juga memiliki fungsi kontrol dalam interaksi sosial agar hubungan sosial dapat berjalan sesuai kaidah yang setara dan teratur.
  • Dalam bersosialisasi, baik nilai-nilai maupun norma sosial akan selalu hidup dan berkembang. Kenyataannya, ketika nilai dan norma sosial tetap dijadikan acuan dalam bersosialisasi.

Proses sosialisasi itulah juga yang memunculkan stigma-stigma baru yang akan menyeimbangkan peran dan fungsi manusia dalam kehidupan bermasyarakat.

Nilai dan norma sosial bukan hanya merupakan alat bersosialisasi, melainkan hasil dari peran dan fungsi hubungan sosial itu sendiri.

Mempelajari nilai dan norma sosial berarti belajar tentang tata cara hidup di tengah masyarakat. Dimana nilai-nilai sosial yang terkandung dapat kita jadikan acuan untuk membandingkan ide-ide manakah yang dianggap baik, pantas dan dapat diterima oleh orang-orang di sekitar kita.

Nilai sosial akan memberikan dorongan kepada tiap individu untuk menjalankan norma-norma sosial, sehingga dalam bersosialisasi individu tersebut dapat menyesuaikan dengan tata perilaku yang diharapkan masyarakat, dengan tingkah laku yang dianggap normal.