Daftar isi
Seiring berjalannya waktu, perkembangan jaringan komputer semakin banyak mengalami perubahan yang signifikan. Oleh karena itu, seluruh pengguna sangat dimudahkan dalam hal berkomunikasi yang akan berdampak menjadi lebih efektif dan optimal.
Adapun sebuah standarisasi yang secara khusus digunakan untuk pemakaian jaringan komputer yang menjadi suatu media untuk komunikasi melalui OSI Layer. Untuk lebih detailnya mengenai OSI Layer, kami akan memaparkan secara lebih rinci mengenai pengertian, fungsi, ke tujuh lapisan, dan cara kerjanya.
Pengertian OSI Layer
OSI Layer atau Open System Interconnection merupakan suatu model referensi yang tersusun dari sebuah kerangka dengan konseptual. Untuk sekarang ini telah dikembangkan menjadi sebuah standarisasi yang berhubungan dengan koneksi komputer.
OSI Layer dibuat dengan tujuan sebagai model rujukan yang ditujukan untuk setiap vendor maupun pengembang (developer). Sehingga nantinya setiap produk perangkat lunak (software) yang diciptakan bersifat interpolate.
Dengan artian, setiap pengguna dapat secara mudah dan leluasa bekerja sama dengan suatu produk maupun sebuah sistem dengan tanpa adanya penanganan yang dilakukan secara khusus maupun spesial.
Fungsi OSI Layer
Dalam mengembangkan konsep OSI Layer, dimaksudkan supaya para produsen komputer dan juga para developer bisa menciptakan suatu produk yang nantinya dapat saling terhubung satu sama lain tanpa adanya suatu keharusan terhadap para pengguna untuk memberikan effort maupun melakukan usaha yang lebih.
Mengingat sebelum adanya OSI Layer ini, dengan keterbatasan model dan desain sistem jaringan yang digunakan untuk menghubungkan / menyambungkan beberapa perangkat, menyebabkan komunikasi dengan entitas yang berbeda – beda sangat sulit dilakukan.
Dengan keberadaan OSI Layer ini, semua masalah yang berkaitan dengan komunikasi dapat teratasi terutama adanya entitas dari beberapa vendor yang berbeda – beda mulai mempunyai platform ataupun media yang bisa digunakan bersama – sama.
Pada perkembangan jaringan internet dan komputer, biasanya tidak melakukan penerapan konsep ini secara baku. Hal tersebut disebabkan karena tidak semua komunikasi membutuhkan prosedur OSI Layer ini dan hanya memakai protokol yang sederhana saja.
Meskipun demikian konsep OSI Layer ini tertinggal, melainkan masih banyak digunakan dalam melacak suatu persoalan yang nantinya membuat kegagalan pada fungsi jaringan. Dengan begitu, nantinya komunikasi dapat segera diatasi dan dapat normal kembali.
Konsep ini akan memberikan kemudahan pada proses deteksi atau melacak titik awal dari sebuah permasalahan, dengan begitu dapat memperpendek waktu dalam pelacakan masalah jaringan. Usaha untuk dapat mengatasi suatu problem jaringan yang akan menjadi mudah dan cepat.
7 Lapisan OSI Layer
Pada dasarnya OSI Layer memiliki standar dan prosedur kerja yang sistematis yang mana terbagi ke dalam beberapa alur sistem komunikasi yang tersusun secara urut dalam tujuh lapisan seperti pada berikut ini :
1. Aplikasi Layer (Application Layer)
Pada tahap aplikasi, terdapat hubungan langsung dengan para user atau pengguna. Yang mana layer aplikasi ini memberikan prosedur yang menyambungkan komunikasi dari suatu perangkat. Dengan artian, Application Layer merupakan sebuah penghubung yang menyambungkan perangkat dengan sistem komunikasi.
Misalnya ketika seseorang ingin mengirimkan pesan atau surel. Dengan menggunakan e-mail melalui Gmail, komunikasi dengan jaringan akan dilakukan terlebih dahulu sebelum pesan terkirim. Yang mana layer inilah yang terlibat secara langsung dengan protokol HTTP, SMPTP, FTP serta telnet.
2. Presentasi Layer (Presentation Layer)
Pada Presentation Layer, data akan disiapkan supaya dapat digunakan dengan menggunakan program khusus. Yang mana program tersebut akan melakukan presentasi data dengan menyerap, mengakses, lalu menggunakannya.
Layer ini bertanggung jawab juga dalam menerjemahkan bahasa komunikasi yang tentunya berbeda antar dua perangkat komputer. Selain itu, peran dari layer ini adalah menenkripsi data yang berasal dari sumber, lalu mendeskripsikannya pada perangkat penerima.
3. Session Layer
Session merupakan durasi waktu yang dibutuhkan dalam melakukan komunikasi. Lapisan ini memiliki tugas dalam membuka jaringan pada waktu tertentu yang cukup untuk melakukan tukar menukar data yang berjalan dengan baik.
Pada lapisan ini, data dikirimkan melalui beberapa pos. Misalnya dalam mengirim 50 data, layer ini dapat mengatur penempatan pos setiap 10 data yang dikirimkan. Jika baru setengah terkirim tetapi tiba – tiba koneksi terputus, maka pengiriman tersebut dapat diulang lagi dari pos yang terakhir.
4. Transport Layer
Transport Layer merupakan layer yang bertanggung jawab dalam kirim pesan antar dua perangkat dengan mengambil data yang ada pada layer sebelumnya untuk diteruskan pada layer selanjutnya, serta memastikan data telah tersampaikan dengan baik.
Selain itu, lapisan transport juga mengendalikan alur komunikasi yang terjadi antar dua perangkat dengan kecepatan internet yang berbeda – beda supaya berjalan secara optimal. Serta memastikan bahwa data yang sampai merupakan data yang lengkap. Tak hanya itu, jika gagal layer ini akan membantu meminta pengiriman ulang.
5. Network Layer
Network atau jaringan berperan dalam memberi jalur untuk memfasilitasi proses tukar menukar informasi yang terjadi pada dua jaringan. Layer ini tida memerlukan komunikasi perangkat dengan jaringan yang sama.
Network layer akan mencari jaluk komunikasi yang paling baik dengan antarjaringan atau routing. Selain itu, lapisan ini juga berperan untuk menyalurkan data dari sumber dengan membagi ke dalam paket kecil lalu menyusun kembali ketika sudah sampai di penerima.
6. Data Link Layer
Lapisan ini berperan dalam memberi jalur komunikasi dalam sebuah jaringan yang sama. Tugas dari lapisan ini hampir seruapa dengan Network Layer meskipun hanya internal dalam satu jaringan saja.
7. Physical Layer
Physical Layer merupakan lapisan paling dasar yang memiliki tanggung jawab dalam transmisi data ke dalam bentuk bit stream. Lapisan ini menjadi piranti dalam tukar menukar informasi yang ada pada dua perangkat mencaup kabel dan tombolnya.
Bit stream itu sendiri adalah data digital. Yang mana bentuknya berurutan melalui alur tertentu untuk transmisi dengan media fisik secara tak kasat mata. Contoh dari bit stream ini adalah tegangan listrik, frekuensi internet, cahaya, hingga radio.
Cara kerja OSI Layer
Untuk dapat sampai kepada penerima dengan lengkap, baik, dan tepat, ada beberapa tahapan yang harus dilalui sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan. Penjelasan terkait cara kerja OSI Layer dijelaskan pada berikut :
- Pertama, Application Layer mengirimkan data terlebih dahulu oleh pengguna pada perangkat komputer yang menerima data tersebut.
- Kedua, presentasi layer kemudian akan mengonversi email menjadi format jaringan.
- Ketiga, data akan membuat perjalanan dengan penyelesaian pengiriman data dengan melalui lapisan sesi.
- Keempat, pada transport layer dilakukan pemecahan data pada pengirim yang nantinya akan terkumpul kembali pada lapisan transport penerima.
- Kelima, lapisan jaringan akan membuat alamat yang dapat memberi arahan data sampai pada tujuan yang tepat.
- Keenam, data link akan membentuk data berubah menjadi bentuk frame dan juga alamat fisik.
- Pada lapisan dasar utama, lapisan fisik, data dikirim melalui media ataupun perantara untuk menuju ke penerima.
- Tahap yang terakhir ialah alur jalan proses akan terjadi arah balik dari lapisan fisik ke lapisan aplikasi yang nantinya menuju ke jaringan komputer penerima.