Daftar isi
Sikap patriotisme merupakan modal utama yang harus dimiliki oleh sebuah negara.
Dengan keberadaan sikap ini, sebuah negara dapat lahir, tumbuh kembang dan maju.
Sejarah sudah mencatat, semangat cinta tanah air, semangat patriotisme yang dimiliki para pahlawan membawa Indonesia menjadi negara merdeka.
Melepaskan diri dari penjajahan. Tanpa semangat patriotisme para pendiri bangsa, tidak mungkin Indonesia dapat merdeka seperti sekarang ini.
Keberadaan sikap ini menjadi penting. Sikap ini yang dapat membawa seperti apa sebuah negara akan hidup.
Maju atau tidaknya suatu negara juga tidak terlepas dari sikap ini. Apabila mayoritas warganya menjunjung sikap patriotisme, maka negaranya dapat maju.
Dan sebaliknya, apabila mayoritas warganya tidak memiliki sikap patriotisme, dapat dipastikan negara tersebut memiliki masa depan yang suram.
Pengertian Secara Umum
Patriotisme adalah sikap yang berani, pantang menyerah dan rela berkorban demi bangsa dan negara.
Patriotisme sendiri berasal dari kata “patriot” dan “isme” yang berarti sifat jiwa kepahlawanan, atau “heroism” dan “patriotism” dalam bahasa Inggris.
Menjadi seorang patriot atau pahlawan haruslah mendedikasikan sumberdaya yang dimiliki untuk kepentingan bangsa dan negara.
Sumber daya ini dapat berupa harta, tenaga, pikiran dan waktu yang dimilikinya.
Semangat bela negara tidak terpisahkan dengan semangat patriotisme. Seorang patriot pasti akan selalu mencintai dan membela negaranya.
Sedangkan orang yang membela negaranya adalah barang tentu dapat dikatakan sebagai seorang patriot yang memiliki semangat patriotisme.
Jika pada masa lampau, aktualisasi semangat patriotisme adalah dengan cara berperang melawan penjajahan.
Sekarang ini perjuangan fisik semacam itu sudah bukan masanya. Tetapi perjuangan patriotisme saat ini adalah mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Pancasila sendiri memililiki nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan serta keadilan sosial harus menjadi dasar bagi rakyat Indonesia dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Pengertian Menurut Para Ahli
Menurut Budiyono adalah sikap yang berupaya menjaga kemerdekaan dengan segala cara, termasuk dengan mengorbankan jiwa dan raga.
Menurut Richard Aldington adalah suatu rasa tanggung jawab kolektif yang hidup dan tentunya dibutuhkan dalam setiap bentuk kehidupan bersama, pada tingkat lokal maupun internasional.
Menurut Blanck dan Schmidt adalah berbeda, mereka menyatakan bahwa nasionalisme lebih bernuansa, mendominasi dan menonjolkan superioritas terhadap bangsa lain, sedangkan patriotisme lebih berbicara akan cinta dan loyalitas.
Patriotisme memiliki beberapa ciri-ciri. Dengan mengetahui ciri-cirinya, Kita dapat mengenali dan membedakan mana sikap patriotisme dan mana yang bukan. Adapun ciri-ciri patriotisme antara lain:
Semangat Patriotisme mendorong orang untuk memiliki sikap mau melihat, menerima, serta mengembangkan watak dari kepribadian bangsanya.
Semangat patriotisme mampu melihat bangsanya dalam konteks warga dunia. Dengan demikian bersedia belajar kepada bangsa lain demi kemajuan negaranya.
Semangat patriotisme mampu mendorong orang untuk memiliki rasa cinta kepada bangsa dan negaranya. Dengan semangat patriotisme, orang-orang akan rela berkorban untuk bangsa dan negaranya agar menjadi bangsa yang lebih baik.
Orang yang memiliki sikap patriotisme akan mengutamakan kepentingan persatuan dan kesatuan negaranya. Dibandingkan dengan mementingkan kepentingan kelompok atau golongannya sendiri.
Maksudnya adalah menghadirkan semangat untuk menciptakan pemikiran ataupun karya lainnya yang baru.
Dengan kebaruan tersebut dapat mendorong terciptanya suatu kebaikan bersama untuk bangsa dan negaranya.
Semangat pantang menyerah dalam berjuang demi mewujudkan bangsa dan negaranya menjadi yang lebih baik.
Patriotisme sendiri memiliki beberapa jenis. Dalam hal ini, Ervin Staub membagi patriotisme ke dalam dua bagian.
Yakni patriotisme buta (blind patriotism) dan patriotisme konstuktif (construktive patriotism).
Patriotisme buta diartikan sebagai sebuah keterikatan kepada negara dengan ciri khas ialah tidak mempertanyakan segala sesuatu, loyal, serta alergi terhadap kritik.
Dari pengertian tersebut, patriotisme jenis ini memiliki ciri khas yakni menutup pintu dialog dan bersikap tidak toleran terhadap upaya evaluasi positif.
Patriotisme jenis ini sangatlah berbahaya. Karena menjadi gerbang untuk masuk ke dalam semangat chauvinisme yang berujung sistem totaliter.
Contoh: Hitler (Jerman) dan Mussolini (Italia). Mereka membantai manusia tak berdosa atas nama patriotisme buta.
Adapun yang dimaksud dengan patriotisme konstruktif memiliki definisi sebagai sebuah keterikatan pada bangsa dan negara dengan ciri khas mendukung kritik dan juga pertanyaan dari anggotanya terhadap berbagai aktifitas yang dilakukan.
Sehingga diperoleh suatu perubahan positif supaya mencapai kesejahteraan bersama.
Adapun contoh sikap patriotisme yang dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari antara lain: