Pawarta: Pengertian – Struktur dan Jenisnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pawarta atau yang disebut juga Pawartos merupakan salah satu jenis teks bahasa Jawa. Dalam bahasa Indonesia, pawarta diartikan sebagai berita. Berikut adalah penjelasan yang meliputi pengertian, struktur,  unsur, jenis, dan hal lain terkait pawarta.

Pengertian Pawarta

Pawarta merupakan catatan kejadian atau peristiwa nyata yang dijabarkan dalam sebuah tulisan di media cetak maupun laporan lisan di media elektronik.

Pawarta dibuat dengan tujuan memberi informasi kepada khalayak atau masyarakat umum mengenai suatu hal maupun peristiwa yang terjadi.

Struktur Pawarta

Struktur pawarta (perangane pawarta) atau disebut juga bagian-bagian pawarta adalah susunan dari sebuah teks pawarta, terdiri dari:

  1. Irah-Irahan (Judul/Headline)
    Judul pawarta harus bisa menggambarkan isi pawarta dan manfaat dari pawarta.
  2. Aline Pambuka (Paragraf Pembuka)
    Alinea pembuka berisi informasi penting yang bisa menarik pembaca untuk mau membaca berita.
  3. Awak Pawarta (Isi Berita/Body)
    Awak pawarta atau isi berita berisi inti berita yang mana harus mengandung unsur-unsur berita (5W+1H).
  4. Panutup Pawarta (Penutup Berita)
    Panutup pawarta adalah ringkasan pawarta dan penutup.
  5. Sumber Pawarta

Unsur-Unsur Pawarta

Unsur-unsur pawarta adalah hal-hal yang ada dalam sebuah pawarta. Unsur-unsur pawarta meliputi 5W+1H, yaitu:

  1. Apa (What)
    yaitu kejadian atau peristiwa yang disajikan dalam pawarta
  2. Sapa (Who)
    yaitu siapa orang-orang yang mengalami atau terlibat dalam kejadian yang diberitakan.
  3. Kapan (When)
    yaitu waktu terjadinya peristiwa yang diberitakan.
  4. Kepriye (Why)
    yaitu mengapa kejadian atau peristiwa dalam pawarta itu terjadi.
  5. Ing Ngendi (Where)
    yaitu tempat terjadinya peristiwa yang diinformasikan dalam pawarta.
  6. Genea/Kena apa (How)
    yaitu bagaimana kejadian atau peristiwa dalam pawarta itu terjadi.

Syarat dan Ciri Pawarta

Ada beberapa syarat yang menjadi ciri dari sebuah pawarta, yaitu:

  1. Faktual
    Pawarta harus memiliki sifat faktual, yakni selaras dengan kejadian yang nyata atau benar-benar terjadi serta objektif.
  2. Aktual
    Pawarta harus berisi informasi kejadian yang baru terjadi.
  3. Cekak Aos
    Pawarta ditulis secara ringkas, padat, dan berbobot dengan tetap mengandung unsur 5W+1H.
  4. Narik Kawigaten
    Pawarta harus bisa menarik perhatian orang banyak.
  5. Jangkep
    Pawarta harus ditulis dengan lengkap, tidak dilebih-lebihkan namun juga tidak dikurang-kurangi.

Jenis-Jenis Pawarta

Jenis-jenis pawarta bisa dilihat dari berbagai segi, yakni sebagai berikut:

1. Berdasarkan Isinya

Berdasarkan isinya, pawarta bisa dibedakan menjadi beberapa jenis seperti:

  • Pawarta Pendhidhikan
  • Pawarta Agama
  • Pawarta Politik
  • Pawarta Olahraga, dan selainnya.

2. Berdasarkan Sumbernya

Berdasarkan sumbernya, pawarta bisa dibedakan menjadi:

  • Fakta, yaitu pawarta yang berasal dari kejadian nyata.
  • Opini, yaitu pawarta yang penjelasannya berasal dari orang yang mengalami suatu kejadian.
  • Campuran, yaitu pawarta yang merupakan gabungan antara kejadian dan pendapat dari narasumber yang ahli dalam masalah tersebut.

3. Berdasarkan Bobot faktanya

Berdasarkan bobot faktanya, pawarta terbagi menjadi:

  • Pawarta Fakta, yaitu pawarta yang kejadiannya benar-benar terjadi.
  • Pawarta Opini, yaitu pawarta yang berisi penjelasan atau keterangan dari wartawan.
  • Pawarta Hoax, yaitu pawarta yang berisi kebohongan

4. Berdasarkan Wilayahnya

Berdasarkan cakupan wilayahnya, pawarta dibagi menjadi:

  • Pawarta Lokal, yaitu pawarta yang mencakup daerah tingkat Kabupaten atau Kota.
  • Pawarta Regional, yaitu pawarta yang mencakup wilayah provinsi.
  • Pawarta Nasional, yaitu pawarta yang mencakup wilayah satu negara.
  • Pawarta Internasional, yaitu pawarta yang mencakup wilayah di luar negara.

5. Berdasarkan Waktu Terbitnya

Berdasarkan waktu terbit atau tayangnya, pawarta dibedakan menjadi:

  • Pawarta Dadakan, yaitu pawarta yang waktu dan tempat kejadiannya tidak bisa dipastikan. Contohnya: berita kecelakaan, kebakaran, dan selainnya.
  • Pawarta Ndinan, yaitu pawarta yang waktu dan tempatnya sudah diketahui sebelumnya. Contohnya: berita pembangunan sekolah, kunjungan presiden, dan sebagainya.
  • Pawarta Crita, yaitu pawarta yang tidak dibatasi oleh waktu dan tempat, serta menggambarkan objek yang menyenangkan. Contohnya adalah berita tentang objek wisata, hobi, dan sebagainya.

6. Bendasarkan Bentuknya

Berdasarkan bentuknya, pawarta dibedakan menjadi:

  • Pawarta Cetak, yaitu pawarta yang berupa media cetak seperti koran, majalan, buletin, dan selainnya.
    Pawarta cetak ini terbagi lagi menjadi 2, yaitu:
    a. Kalawarti: Pawarta cetak yang terbit secara berkala, misalnya majalah bulanan.
    b. Ariawati: Pawarta cetak yang terbit setiap hari, misalnya koran harian.
  • Pawarta Lisan, yaitu pawarta yang diberitakan secara langsung melalui lisan dari seseorang yang mengetahui suatu berita kepada orang lain.
    Misalnya seseorang yang mengabarkan berita kecelakaan kepada kawannya.
  • Pawarta Siaran, yaitu pawarta yang disajikan secara lisan tetapi memerlukan media untuk menyiarkannya, misalnya lewat radio dan televisi.
  • Pawarta Internet, yaitu pawarta yang disajikan dengan menggunakan media internet seperti situs website atau blog.
fbWhatsappTwitterLinkedIn