Daftar isi
Terdapat banyak peninggalan dari Kerajaan Bali yang dicatat oleh sejarah. Mulai dari prasasti, candi, pura dan banyak tempat suci dapat ditemukan sebagai bukti sejarah Kerajaan Bali. Salah satu peninggalan Kerajaan Bali yang terkenal adalah Pura Agung Besakih di Desa Besakih, Kabupaten Karangasem.
Sejarah Kerajaan Bali
Bali diperintah oleh beberapa dinasti kerajaan. Sebelum masa dinasti Marwadewa, telah ada kerajaan di bawah pimpinan Singha Mandawa yang terletak di wilayah Panglapuan. Kerajaan terbesar di pulau Bali adalah Kerajaan Bali yang berpusat di Gianyar.
Raja Udayana atau Dharmodhayana Warmadewa menjadi salah satu raja yang paling terkenal. Raja Udayana memerintah hingga tahun 1011 Masehi.
Serangkaian kerajaan yang termasuk dalam Kerajaan Bali yaitu kerajaan Bedulu. Kerajaan Bedahulu atau Bedulu berdiri sekitar abad ke-8 hingga ke-14 di Pejeng atau Bedulu, Gianyar.
Pada tahun 1286, Kerajaan Bali diserang oleh Kerajaan Singhasari yang dipimpin Raja Kertanegara. Kerajaan Bedulu tergolong kerajaan yang tentram sebelum akhirnya jatuh ke tangan Kerajaan Majapahit.
Bukti Sejarah Kerajaan Bali
Sejarah Kerajaan Bali banyak tertuang di prasasti. Seperti tujuh prasasti yang pernah di keluarkan pada masa Kerajaan Singha Mandawa. Meski dari tujuh prasasti tersebut tidak menyatakan nama raja yang mengeluarkan prasasti tersebut.
Dalam prasasti-prasasti tersebut menceritakan kehidupan dan kesejahteraan masyarakat Bali. Terdapat prasasti yang menceritakan penghapusan pajak untuk beberapa kelompok masyarakat.
Selain itu, banyak prasasti juga menceritakan tentang pembangunan tempat ibadah, tempat tinggal brahmana dan tempat-tempat suci lainnya seperti Tirta Empul.
Namun pada masa pemerintahan Sri Jaya Kesunu, banyak bangunan suci yang rusak karena kurangnya perawatan seiring dengan kemunduran kerjaan Bali dibawah pimpinan dinasti Marwadewa.
Letak Kerajaan Bali
Kerajaan pada masa Kesari Warmadewa dibangun di lereng Gunung Agung, saat ini daerah tersebut dikenal dengan nama desa Besakih.
Setelah mengalami kemunduran pada masa pemerintahan Raja Sri Jaya Kesunu, pusat kerajaan dipindahkan dari Gunung Agung ke Bedahulu atau Bedulu, Gianyar.
Setelah jatuh ke tangan Majapahit atau disebut Kerajaan Bali baru, pusat pemerintahan berada di Samprangan. Pada masa Gelgel, ibu kota kerajaan terletak di Gelgel. Pada periode sembilan kerajaan, wilayah Klungkung menjadi pusat pemerintahan.
Raja Kerajaan Bali
Bali telah dipimpin oleh banyak raja. Dinasti Marwadewa menjadi pemegang kekuasaan paling terkenal di Bali. Dalam catatan sejarah terdapat nama-nama raja kerajaan dari awal berdiri hingga keruntuhannya. Berikut raja di Kerajaan Bali:
1. Sri Kesari Warmadewa
Raja pertama yang memerintah kerajaan Bali pada tahun 914 adalah Sri kesari Warmadewa. Raja Kesari Warmadewa dinobatkan sebagai raja pertama dari Dinasti Warmadewa.
2. Ratu Sri Ugrasena
Pada tahun 915 sampai 942, kerajaan Bali dipimpin oleh Ratu Sri Ugrasena. Pada masa pemerintahannya banyak meninggalkan prasasti yang sebagian besar misi pembangunan tempat tempat suci dan tentang pajak di daerah tertentu.
3. Tabanendra Warmadewa
Pada tahun 955 sampai 967 Masehi kerajaan Bali dipimpin oleh Tabanendra Warmadewa.
4. Jayasingha Warmadewa
Setelah berakhirnya pemerintahan Tabanendra Warmadewa, Jayasingha Warmadewa mulai memimpin kerajaan Bali tepatnya pada tahun 967 hingga 975 Masehi.
Pada masa pemerintahannya, Jayasingha Warmadewa membangun pemandian dari sumber air suci di desa Manukraya. Pemandian ini masih ada hingga kini yang lebih dikenal dengan nama Tirta Empul.
5. Jayashadu Warmadewa
Jayashadu Warmadewa tercatat dalam sejarah memerintah sejak tahun 975 hingga tahun 983 Masehi.
6. Dharmadhayana Warmadewa
Dharmodhyana Warmadewa atau Raja Udayana adalah raja yang paling terkenal dari kerajaan Bali. Raja Udayana menikahi permaisuri Mahendradhata, yang merupakan putri kerajaan di Jawa Timur.
Raja Udayana memiliki tiga putra yang bernama Airlangga, Marakata dan Anak Wungsu. Udayana wafat tahun 1011 Masehi dan didharmakan di candi Banuwka.
7. Marakata
Setelah Udayana wafat, kepemimpinan jatuh pada anak keduanya yaitu Marakata. Sementara Airlangga sebagai anak pertama dijodohkan dengan Diah Kili Suci, putri dari Sri Darmawangsa Teguh dari Kerajaan Medang. Kemudian menjadi raja kerajaan Kahuripan.
Marakata memimpin kerajaan Bali sejak tahun 1011 hingga 1022 Masehi. Selama kepemimpinannya Marakata dijuluki sebagai sumber hukum karena sifatnya yang rendah hati dan mengayomi rakyatnya.
8. Walaprabu atau Anak Wungsu
Raja Anak Wungsu memerintah Kerajaan Bali pada tahun 1049 hingga 1077 masehi. Pada masa pemerintahannya, Raja Anak Wungsu berhasil mempersatukan seluruh wilayah Bali. Raja Anak Wungsu dinilai dapat memimpin dan mengayomi rakyatnya.
Kehidupan rakyatnya aman dan sejahtera dengan mayoritas bermata pencaharian sebagai petani dan peternak. Selain itu juga banyak yang menjadi pedagang dan pandai besi serta emas.
Masa Kejayaan Kerajaan Bali
Kerajaan Bali dinasti Marwadewa dapat dikatakan hampir tanpa konflik internal. Hal tersebut menjadi salah satu faktor kejayaan dinasti Marwadewa. Raja Udayana merupakan raja yang paling terkenal karena kesuksesan pemerintahannya.
Dharma Udayana memimpin kerajaan sejak 989 sampai tahun 1011. Raja Udayana memperkenalkan sistem alat tukar untuk menggantikan barter dengan uang kartal. Langkah Raja Udayana tersebut menghasilkan penarikan pajak menjadi efektif.
Selain pada masa Raja Udayana, pada masa pemerintahan Raja Anak Wungsu juga dapat dikatakan memperoleh kejayaan dari aspek keamanan dan kesejahteraan rakyatnya.
Peninggalan Kerajaan Bali
1. Prasasti Blanjong
Prasasti Blanjong merupakan prasasti tertua yang memuat sejarah tentang Pulau Bali. Prasasti ini ditemukan di daerah Sanur, Denpasar, Bali. Kata Walidwipa yang berarti Pulau Bali ditulis di prasasti ini.
2. Prasasti Panglapuan
Dalam prasasti Panglapuan menyinggung tentang raja dan susunan pemerintahan. Prasasti ini menceritakan para pemimpin kerajaan ang berkuasa pada masa kerajaan seperti Udayana, Anak Wungsu, Jayasakti dan Jayapangus.
3. Prasasti-prasasti Peninggalan Anak Wungsu
Terdapat 28 prasasti yang ditemukan dari peninggalan Anak Wungsu. Salah satunya tempat suci yang dibangun pada masa pemerintahan Raja Anak Wungsu seperti Pura Gunung Penulisan dan Pura Gunung Kawi.
4.Pura Agung Besakih
Pura Agung Besakih terdapat di lereng Gunung Agung, tepatnya di Desa Besakih, Kabupaten Karangasem. Pura Agung Besakih merupakan tempat persembahyangan Hindu Bali.
Pura ini menjadi tempat ibadah untuk memuja dewa di Gunung Agung yang memiliki kekuatan gaib yang harus disembah dan dilestarikan dengan melaksanakan ritual.
5. Candi Padas
Candi Padas terletak di tebing batu padas. Candi ini terletak di suangai Pekerisan , Gianyar Bali. Candi ini merupakan pahatan di dinding sebuah tebing batu padas di tepi sungai. Diperkirakan mulai dibangun pada abad ke-11.