5 Peninggalan Masa Penjajahan Inggris di Indonesia yang Perlu diketahui

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Selain Belanda dan Jepang ada beberepa negara lain yang juga menjajah bangsa Indonesia seperti Inggris. Inggris menjejah Indonesia selama lima 140 tahun dimulai pada tahun 1685 dan berakhir pada tahun 1824.

Selama lima tahun menguasai Indonesia tentu ada peninggalan-peninggalan masa penjajahan Inggris. Berikut peninggalan Inggris yang masih ada hingga saat ini.

1. Benteng Malborough

Benteng Malborough

Benteng peninggalan Inggris ini berlokasi di Bengkulu. Berlokasi di tepian pantai benteng Malborough dibangun pada tahun 1714-1719 oleh Kerajaan Inggris Raya yang pada saat itu dipimpin oleh Gubernur Jendral Joseph Collet. Benteng ini berdiri di atas bukit buatan dan menghadap ke kota Bengkulu.  

Benteng Malborough sampai saat ini masih berdiri kokoh bahkan terawat. Ciri khas dari benteng ini yaitu terdapat parit buatan yang mengelilingi benteng.

Pada sat itu Inggris atau Britania Raya ini sedang melakukan ekspansi atau memperluasa wilayahnya di Sumatera khususnya di Bengkulu sehingga pemerintah Inggris mendirikan benteng tersebut.

Benteng ini digunakan sebagai markas besar oleh East Indian Company yaitu sebuah perusahaan dagang milik Inggris. Perusahaan dagang ini menguasai komiditi lada hitam dan dibawa ke Inggris. Benteng ini bahkan sampan menjadi tempat tinggal bagi pejabat dan petinggi Inggris.

2. Rumah Thomas Stamford Raffles

Rumah Thomas Stamford Raffles

Thomas Stamford Raffles adalah seorang Gubernur Jendral Inggris terakhir sebelum kekuasaannya jatuh ke tangan Belanda. Bahkan namanya disematkan pada tanaman endemik Indonesia yaitu Rafflesia Arnoldii. Raffles mempunyai rumah yang sangat megah di kota Bengkulu.

Rumah itu masih berdiri kokoh dan terawat hingga saat ini. Tentunya setelah dilakukan renovasi oleh pemerintah setempat. Saat ini rumah yang dahulu ditinggali Raffles ini dijadikan kantor Gubernur Bengkulu yang diberi naman gedung Deara  Balai Raya Semarak.

Bangunan ini berdada di pasar Jitra. Konon menurut cerita rumah ini terdapat terowongan yang menghubungkannya dengan ruangan dalam benteng Malborough.

Rumah gubernur Inggris yang juga menulis buku “The History of Java” ini memiliki gaya arsitek Eropa dengan tiang-tiang besar yang berjejer pada bagian depan bangunan. Seperti ciri khas rumah Eropa lainnya rumah ini pun mempunyai dinding tebal dan bingkai jendela yang lebar.

Halaman depan yang luas seperti alun-alun dimanfaatkan masyarakat untuk bermain-main, bersepeda, ataupun olahraga lainnya. Rumah ini juga memiliki rusa totol axis yang jinak yang menarik banyak pengunjung.

3. Tugu Thomas Parr

Tugu Thomas Parr

Letak monument ini tidak jauh dari benteng Malborough hanya berjarak 170 m kea rah tenggara. Tugu ini memiliki luas 70 M2­­ dan tinggi 13,5 m. Tugu ini dibangun pada tahun 1808 sebagai peringatan atas terbunuhnya Thomas Parr ditangan rakyat Bengkulu.

Thomas Parr merupakan seorang pemimpin Inggris yang menggantikan Walter Ewer di Bengkulu. Ia dikenal sebagai pemimpin yang sangat kejam hingga mendapat julukan bertangan besi.  Sejarah mancatat bahwa Parr sangat senang menyiksa rakyat Bengkulu.

Rakyat yang tidak patuh maka akan diberi hukuman yaitu menanam kopi atau diseret ke tengah kerumunan rakyat lainnya untuk disiksa. Ia lah yang memulai sistem tanam paksa. Banyak peraturan yang berubah tanpa persetujuan terlebih dahulu. Bahkan ia mengacuhkan penasihatnya.

4. Makam Inggris (British Cemetery)

Makam Inggris (British Cemetery)

Lokasi makam Inggris juga tidak jauh dari benteng Malborough hanya berjakar 800 m kea rah timur, tepatnya berada di kelurahan Jitra, Bengkulu. Makam ini menjadi makam yang terbesar di Asia Tenggara dengan luas 5,5 hektar.

Beberapa sumber mengatakan bahwa makan ini sudah digunakan sejak tahun 1714. Pada saat itu penduduk Inggris banyak yang meninggal dikarenakan sebuah penyakit maupun kalah dalam pertempuran. Dahulu setidaknya ada 1000 makan di komplek pemakaman ini. Namun kini hanya terdapat 53 nisan yang berada di belakang gereja.

Penyempitan wilayah pemakaman ini guna untuk membangun berbagai fasilitas umu seperti puskesmas, koperasi, kantor lurah, rumah camat, kantor KUA, lapangan volley, gereja, rumah penjaga gereja, sekolah dasar, dan banyak lagi.

5. Tugu Kapten Robert Hamilton

Tugu Kapten Robert Hamilton

Tugu ini berlokasi di Jalan Soekaron-Hatta Bengkulu dengan alas kotak yang dilengkapi obelisk dengan bentuk limas segi lima. Lokasi tugu ini berdekatan dengan rumah Ibu Fatmawati dan rumah pengasingan Ir. Soekarno.

Tugu ini dibangun pada 15 Desember 1793 untuk memperingati terbunuhnya Kapten Robert Hamilton oleh rakyat Bengkulu. Pemerintah Inggris mendedikasikan tugu ini untuk kegigihan dan nasionalisme Capt. Hamilton.

Tidak semegah Tugu Thomas Parr, tugu Kapten Robert Hamilton dibangun secara sederhana. Pada prasasti ini tertulis “Second Member of Government”.  

fbWhatsappTwitterLinkedIn