Sejarah

8 Peninggalan Suku Maya yang Masih Ada

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Peradaban Maya adalah sebuah peradaban manusia yang di bangun oleh bangsa atau Suku Maya di wilayah Amerika Tengan dan menyebar hingga ke Semenanjung Yucatan. Peradaban ini merupakan salah satu yang paling modern dan berjaya pada masanya. Bangsa Maya mulai membangun kehidupan mereka pada 1800 Sebelum Masehi. 

Suku ini diketahui sebagai bangsa yang cerdas dan jenius. Sayanya peradaban ini kini sudah tidak bisa kita jumpai karena telah punah sekitar 800-1000 M akibat beberapa faktor. Meski kota dan peradabannya sudah tidak ada namun mereka meninggalkan beberapa jejak keberadaannya. Jejak-jejak tersebut sebagian masih utuh dan bisa kita lihat namun ada pula yang hanya reruntuhan saja. Berikut ini peninggalan-peninggalan dari Peradaban bangsa Maya. 

1. Taman Nasional Kuil Tikal

Di antara banyaknya peninggalan bangsa Maya yang paling banyak diketahui oleh masyarakat luas adalah kuil Tikal. Kuil ini merupakan kompleks kuil yang berada di wilayah Petten, Guatemala tepatnya di tengah hutan hujan. Dahulunya, kompleks candi ini merupakan pusat kota Maya yang paling besar yakni mencapai luas hingga 576 km persegi

Kuil-kuil yang berusia ribuan tahun ini berhasil ditemukan pada tahun 1848 oleh Modesto Mendez yang tak lain adalah Gubernur Petten kala itu. Kompleks candi ini kemudian dibangun kembali pada tahun 1950 dan ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada 20 tahun kemudian. 

Disebut sebagai kompleks karena memang taman nasional ini terdiri dari beberapa kuil diantaranya sebagai berikut.

  • Tikal I 
    Tikal I adalah candi atau kuil 1 yakni kuil yang berada tepat di tengah kompleks. Nama lain dari candi setinggi 47 meter ini adalah Temple of the great Jaguar. Fungsi dari candi ini sendiri adalah untuk pemakaman dari salah satu penguasa Maya yaitu  Jasaw Chan K’awiil I yang berkuasa pada 682–734 M. Bentuk dari Candi I ini berupa Piramida bertingkat dengan anak tangga yang terbuat dari batu kapur. Jumlah tingkatnya yaitu ada 9 tingkat yang diperkirakan merupakan representasi dari 9 tingkatan dunia bawah. 
  • Tikal II
    Selanjutnya adalah Tikal II atau disebut juga sebagai the Temple of the Masks yang memiliki ketinggian 38 meter. Candi ini dipersembahkan oleh Jasaw Chan K’awiil I untuk sang istri yaitu  Lady Kalajuun Une’ Mo’. Lokasi dari kuil ini berada di sebelah barat dari Plaza Agung. Kuil yang dibangun pada periode klasik akhir ini memiliki pintu kayu dengan ukiran menyerupai seorang wanita. Para ahli menduga figur tersebut adalah sosok sang Lady Kalajuun Une’ Mo’. Sama dengan Candi Tikal I, candi ini juga memiliki tiga tingkatan namun hanya berjumlah tiga tahapan saja. 
  • Tikal III
    Julukan untuk candi ketiga ini adalah Temple of the Jaguar Priest merupakan candi yang berdiri setinggi 55 meter dan merupakan salah satu kuil utama suku Maya. Candi ini dibangun pada 800 Masehi dengan tujuan sebagai tempat pemakaman Raja Dark Sun. Kuil ini berdiri dengan megah menghadap ke arah Timur di sebelah selatan Tozzer Causeway. Candi ini memiliki jumlah tingkatan yang sama dengan Tikal I yakni 9 tahapan. 
  • Tikal IV
    Kuil ini merupakan candi tertinggi yang ada di kompleks Kuil Tikal yakni menjulang hingga 65 meter. Candi ini juga dianggap sebagai bangunan tertinggi yang pernah dibuat oleh bangsa Maya. Lokasinya yaitu berada di sisi barat taman nasional dengan menghadap ke timur. Kuil ini dibangun untuk mengubur jenazah dari penguasa ke 27 Dinasti Tikal yaitu Yik’in Chan K’awiil. Bentuk dasar dari Kuil Tikal IV yaitu persegi panjang yang membentang dari arah utara ke selatan. 
  • Kuil Tikal V
    Kuil ini berdiri di bagian selatan Acropolis Tengah setinggi 57 meter serta menjadi kuil paling tinggi ke dua. Waktu pembangunannya diperkirakan sekitar tahun 700 Masehi namun hingga saat ini belum ditemukan tujuan dan untuk siapa kuil ini dibuat. Bagian dasar dari Kuil Tikal V ini cukup tinggi bahkan lebih tinggi dari Cental Plaza yakni 5 meter. Kuil 7 tingkat ini memiliki ciri khas sendiri yakni sudut-sudut yang membulat. 

2. Chichen Itza

Chichen Itza merupakan salah satu situs peradaban Maya yang penting dan terbesar. Lokasinya yaitu berada di  Kota Tinúm, Yucatán, Meksiko seluas 10 km persegi dengan tinggi 98 kaki. Para ilmuwan menjelaskan bahwa usia dari Chichen Itza yaitu sekitar 1.500 tahun. 

Bangunan ini dibuat sebagai pusat dari berbagai kegiatan mulai dari politik, agama, militer hingga ekonomi bangsa Maya. Situs ini juga menjadi pemukiman bagi setidaknya 35 ribu penduduk. Bangunan yang didirikan pada abad ke 6 SM Masehi ini mengusung desain arsitektur Puuc. 

Ciri khas dari bangunan ini adalah memiliki sumur alami atau disebut sebagai cenotes  yang dipercaya merupakan tempat untuk persembahan. Ke dalam sumur ini lah persembahan suku Maya dimasukkan secara hidup-hidup baik itu berupa binatang maupun manusia. 

Chichen Itza mulai ditinggalkan sejak tahun 1400 an dan terbengkalai hingga akhirnya ditemukan oleh John Lloyd Stephens and Frederick Catherwood pada 1841. Pada 7 Juli 2007 siam bangunan ini ditetapkan sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia. 

3. Patung Kuno Peradaban Maya

Bangsa Maya memang dikenal sebagai bangsa yang modern dan cerdas. Salah satu keahlian mereka tak hanya di bidang seni arsitektur saja melainkan juga pada seni patungnya. Bangsa Maya mulai mengerjakan kesenian patung pada periode klasik yakni sekitar 250–900 M. 

Keahlian memahat mereka umumnya dituangkan pada media batu, plesteran, kayu, tulang, cangkang, dan tanah liat. Beberapa hasil karya mereka adalah sebagai berikut. 

  • Spouted Jar

‘Bejana ini merupakan salah satu seni patung dan pahat dari suku Maya yang paling terkenal. Bejana ini diperkirakan sudah ada sejak 1 abad sebelum masehi dan digunakan untuk membuat coklat. 

  • Deity Figure

Deity Figure merupakan patung yang terbuat dari batu giok dengan figur sosok sedang duduk bersila dengan tangan dilipat ke dalam dada. Sosok tersebut merupakan gabungan dari tubuh manusia dan sosok Principal Bird Deity pada bagian kepala. Para ahli menduga patung ini dipahat sekitar tahun 200–500 Masehi. 

  • Mirror-Bearer

Patung Mirror-Bearer adalah salah satu peninggalan suku Maya berupa patung yang terbuat dari kayu. Patung berasal dari abad ke 6 Masehi ini merupakan figur seorang laki-laki yang mengenakan bawahan kain sepanjang lutut dan selendang yang mengalungi di lehernya. 

4. Cahal Pech 

Di Amerika Tengah tepatnya di negara bagian Belize juga ditemukan situs peninggalan peradaban Maya yang dikenal sebagai Cahal Pech. Situs ini ditemukan pada tahun 1950 oleh Catharina E. Santasilia dan Doug Tilden. Namun penggalian lebih lanjut baru dilakukan pada tahun 1988. 

Setelah diteliti, para ahli menyimpulkan situs ini merupakan sebuah kompleks atau pemukiman para golongan elite bangsa Maya. Diperkirakan rumah-rumah ini mulai dibangun sekitar 1200 SM dan bertahan sampai tahun 900 M. Rumah-rumah yang ada di situs ini masih sangat sederhana yakni bangunan dengan atap menggunakan jerami. 

Pada masanya situs ini dihuni oleh sekitar 10 ribu sampai 20 ribu penduduk saja. Selain rumah-rumah penduduk, di situs ini juga ditemukan adanya lapangan bola sebanyak dua buah. Saat ini yang tersisa adalah 7 buah kuil Maya dan 32 struktur bangunan. 

5. Altun Ha

Di Belize masih ada reruntuhan lainnya yang berasal dari Peradaban Maya yakni Altun Ha. Situs Altun Ha merupakan kota kuno yang ditemukan oleh Dr. David Pendergast pada tahun 1968. Situs kota kuno seluas 8 km persegi ini diperkirakan dihuni sekitar 900 SM sampai 1000 M. Namun sebagian besar bangunanya berasal dari tahun 400 M sampai dengan 800 M.

Situs ini konon digunakan oleh suku Maya untuk upacara dan ritual keagamaan. Lokasinya yang berawa dan cenderung kering bahkan hanya memiliki satu sumber mata air saja sehingga tidak banyak penduduk yang tinggal di Altun Ha yakni sekitar 8 ribu sampai 10 ribu jiwa. 

Altun Ha mulai ditinggalkan penduduknya pada abad ke 11 Masehi dengan kemungkinan alasannya adalah perpecahan masyarakat akibat masalah politik serta pemberontakan. Di dalam kota yang terbagi menjado zona Plaza A dan Plaza B ini terdapat beberapa kuil diantaranya adalah berikut ini. 

  • Temple of the Green Tomb
    Kuil ini menjadi kuil terbesar khususnya di zona Plaza A Altun Ha yang berlokasi di paling ujung barat pusat kota atau alun-alun. Disebut sebagai the Green Tomb karena di dalam kuil ini terdapat makam dengan 300 batu giok. Makam tunggal tersebut merupakan milik dari salah seorang pendeta raja.
  • Temple of the Masonry Altars
    Kuil ini disebut juga sebagai Kuil Dewa Matahari yakni bangunan yang berjarak 16 m di atas zona Plaza B. Setelah penelitian, bangunan ini ternyata berasal dari tahun 500 Masehi untuk ritual persembahan. Sebutan Kuil Dewa Matahari didapatkan karena di dalam kuil ini terdapat giok dengan bentuk dewa Matahari suku Maya. Kuil ini menjadi yang paling penting dan paling banyak dikunjungi di Belize. 

6. Situs Seibal 

Situs Maya Ceibal atau terkadang disebut sebagai Seibal merupakan warisan suku Maya yang berada di Guatemala. Situs yang dalam bahasa Spanyol disebut sebagai El Ceibal merupakan sebuah situs yang diyakini sebagai pusat dari ritual upacara suku Maya. Lokasi tepatnya yaitu berada di atas sungai Pasión dan berjarak 100 km ke selatan dari situs Tikal. 

El Ceibal juga merupakan situs arkeologi paling besar dari peradaban bangsa Maya yang ada di dataran rendah.  Berdasarkan penanggalan karbon, situs ini berasal dari tahun sekitar 400 SM hingga 200 M.

Situs ini terdiri dari monumen, alun-alun, piramida, tempat tinggal mewah, dan lapangan bola. Sayangnya raja yang menguasai kota ini ditaklukan oleh kerajaan Petexbatun pada abad ke 8 sehingga mulai ditinggalkan rakyatnya. 

7. Aguada Fenix

Aguada Fenix adalah situs berupa runtuhan dari bangsa Maya yang berasal dari periode Pra Klasik. Situs ini berada di dekat perbatasan antara Meksiko dan Guatemala atau tepatnya berada di dekat sungai San Pedro. Diantara peninggalan lainnya, Aguada Fenix baru saja ditemukan pada tahun 2020 lalu melalui pemetaan laser dari udara oleh seorang arkeolog bernama Takeshi Inomata.  

Panjang reruntuhan ini mencapai 50 kaki dan digunakan sebagai tempat upacara. Jika hal ini benar maka Aguada Fenix menggeser posisi El Cebal. 

8. Kalender Maya

Orang Maya juga memiliki kemampuan dalam perhitungan astronomi dan matematikanya. Peradaban ini adalah bangsa yang pertama kali menggunakan angka 0 dalam sistem penanggalan. Sistem kalender mereka juga bukanlah penanggalan yang sederhana melainkan sudah mengembangkan Kalender Putaran yakni sebuah kalender berdasarkan pada siklus ritual 260 nama hari dan satu tahun terdiri dari 365 hari. 

Gabungan dari siklus ini menghasilkan kalender Hitungan Panjang yakni penanggalan dengan siklus 18.980 hari atau sama dengan 52 tahun. Bangsa Maya memiliki sistem kalender lainnya yang disebut sebagai B’ak’tun yaitu sebuah siklus kalender panjang dengan jumlah hari 144.000 hari atau hampir 400 tahun. 

Sistem kalender ini mewakili siklus penciptaan yang terdiri dari  13 B’ak’tun dimana akhir dari kalendar ini jatuh pada 21 Desember 2012 yang kemudian dirumorkan menjadi akhir dari seluruh kehidupan dunia. Menurut ilmuwan ini bukanlah skala kalender terpanjang dari suku Maya tetapi masih ada siklus hingga jutaan tahun mendatang namun jarang digunakan.