Daftar isi
Peradaban Maya adalah sebuah peradaban manusia yang di bangun oleh bangsa atau Suku Maya di wilayah Amerika Tengan dan menyebar hingga ke Semenanjung Yucatan. Peradaban ini merupakan salah satu yang paling modern dan berjaya pada masanya. Bangsa Maya mulai membangun kehidupan mereka pada 1800 Sebelum Masehi.
Suku ini diketahui sebagai bangsa yang cerdas dan jenius. Sayanya peradaban ini kini sudah tidak bisa kita jumpai karena telah punah sekitar 800-1000 M akibat beberapa faktor. Meski kota dan peradabannya sudah tidak ada namun mereka meninggalkan beberapa jejak keberadaannya. Jejak-jejak tersebut sebagian masih utuh dan bisa kita lihat namun ada pula yang hanya reruntuhan saja. Berikut ini peninggalan-peninggalan dari Peradaban bangsa Maya.
Di antara banyaknya peninggalan bangsa Maya yang paling banyak diketahui oleh masyarakat luas adalah kuil Tikal. Kuil ini merupakan kompleks kuil yang berada di wilayah Petten, Guatemala tepatnya di tengah hutan hujan. Dahulunya, kompleks candi ini merupakan pusat kota Maya yang paling besar yakni mencapai luas hingga 576 km persegi.
Kuil-kuil yang berusia ribuan tahun ini berhasil ditemukan pada tahun 1848 oleh Modesto Mendez yang tak lain adalah Gubernur Petten kala itu. Kompleks candi ini kemudian dibangun kembali pada tahun 1950 dan ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada 20 tahun kemudian.
Disebut sebagai kompleks karena memang taman nasional ini terdiri dari beberapa kuil diantaranya sebagai berikut.
Chichen Itza merupakan salah satu situs peradaban Maya yang penting dan terbesar. Lokasinya yaitu berada di Kota Tinúm, Yucatán, Meksiko seluas 10 km persegi dengan tinggi 98 kaki. Para ilmuwan menjelaskan bahwa usia dari Chichen Itza yaitu sekitar 1.500 tahun.
Bangunan ini dibuat sebagai pusat dari berbagai kegiatan mulai dari politik, agama, militer hingga ekonomi bangsa Maya. Situs ini juga menjadi pemukiman bagi setidaknya 35 ribu penduduk. Bangunan yang didirikan pada abad ke 6 SM Masehi ini mengusung desain arsitektur Puuc.
Ciri khas dari bangunan ini adalah memiliki sumur alami atau disebut sebagai cenotes yang dipercaya merupakan tempat untuk persembahan. Ke dalam sumur ini lah persembahan suku Maya dimasukkan secara hidup-hidup baik itu berupa binatang maupun manusia.
Chichen Itza mulai ditinggalkan sejak tahun 1400 an dan terbengkalai hingga akhirnya ditemukan oleh John Lloyd Stephens and Frederick Catherwood pada 1841. Pada 7 Juli 2007 siam bangunan ini ditetapkan sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia.
Bangsa Maya memang dikenal sebagai bangsa yang modern dan cerdas. Salah satu keahlian mereka tak hanya di bidang seni arsitektur saja melainkan juga pada seni patungnya. Bangsa Maya mulai mengerjakan kesenian patung pada periode klasik yakni sekitar 250–900 M.
Keahlian memahat mereka umumnya dituangkan pada media batu, plesteran, kayu, tulang, cangkang, dan tanah liat. Beberapa hasil karya mereka adalah sebagai berikut.
‘Bejana ini merupakan salah satu seni patung dan pahat dari suku Maya yang paling terkenal. Bejana ini diperkirakan sudah ada sejak 1 abad sebelum masehi dan digunakan untuk membuat coklat.
Deity Figure merupakan patung yang terbuat dari batu giok dengan figur sosok sedang duduk bersila dengan tangan dilipat ke dalam dada. Sosok tersebut merupakan gabungan dari tubuh manusia dan sosok Principal Bird Deity pada bagian kepala. Para ahli menduga patung ini dipahat sekitar tahun 200–500 Masehi.
Patung Mirror-Bearer adalah salah satu peninggalan suku Maya berupa patung yang terbuat dari kayu. Patung berasal dari abad ke 6 Masehi ini merupakan figur seorang laki-laki yang mengenakan bawahan kain sepanjang lutut dan selendang yang mengalungi di lehernya.
Di Amerika Tengah tepatnya di negara bagian Belize juga ditemukan situs peninggalan peradaban Maya yang dikenal sebagai Cahal Pech. Situs ini ditemukan pada tahun 1950 oleh Catharina E. Santasilia dan Doug Tilden. Namun penggalian lebih lanjut baru dilakukan pada tahun 1988.
Setelah diteliti, para ahli menyimpulkan situs ini merupakan sebuah kompleks atau pemukiman para golongan elite bangsa Maya. Diperkirakan rumah-rumah ini mulai dibangun sekitar 1200 SM dan bertahan sampai tahun 900 M. Rumah-rumah yang ada di situs ini masih sangat sederhana yakni bangunan dengan atap menggunakan jerami.
Pada masanya situs ini dihuni oleh sekitar 10 ribu sampai 20 ribu penduduk saja. Selain rumah-rumah penduduk, di situs ini juga ditemukan adanya lapangan bola sebanyak dua buah. Saat ini yang tersisa adalah 7 buah kuil Maya dan 32 struktur bangunan.
Di Belize masih ada reruntuhan lainnya yang berasal dari Peradaban Maya yakni Altun Ha. Situs Altun Ha merupakan kota kuno yang ditemukan oleh Dr. David Pendergast pada tahun 1968. Situs kota kuno seluas 8 km persegi ini diperkirakan dihuni sekitar 900 SM sampai 1000 M. Namun sebagian besar bangunanya berasal dari tahun 400 M sampai dengan 800 M.
Situs ini konon digunakan oleh suku Maya untuk upacara dan ritual keagamaan. Lokasinya yang berawa dan cenderung kering bahkan hanya memiliki satu sumber mata air saja sehingga tidak banyak penduduk yang tinggal di Altun Ha yakni sekitar 8 ribu sampai 10 ribu jiwa.
Altun Ha mulai ditinggalkan penduduknya pada abad ke 11 Masehi dengan kemungkinan alasannya adalah perpecahan masyarakat akibat masalah politik serta pemberontakan. Di dalam kota yang terbagi menjado zona Plaza A dan Plaza B ini terdapat beberapa kuil diantaranya adalah berikut ini.
Situs Maya Ceibal atau terkadang disebut sebagai Seibal merupakan warisan suku Maya yang berada di Guatemala. Situs yang dalam bahasa Spanyol disebut sebagai El Ceibal merupakan sebuah situs yang diyakini sebagai pusat dari ritual upacara suku Maya. Lokasi tepatnya yaitu berada di atas sungai Pasión dan berjarak 100 km ke selatan dari situs Tikal.
El Ceibal juga merupakan situs arkeologi paling besar dari peradaban bangsa Maya yang ada di dataran rendah. Berdasarkan penanggalan karbon, situs ini berasal dari tahun sekitar 400 SM hingga 200 M.
Situs ini terdiri dari monumen, alun-alun, piramida, tempat tinggal mewah, dan lapangan bola. Sayangnya raja yang menguasai kota ini ditaklukan oleh kerajaan Petexbatun pada abad ke 8 sehingga mulai ditinggalkan rakyatnya.
Aguada Fenix adalah situs berupa runtuhan dari bangsa Maya yang berasal dari periode Pra Klasik. Situs ini berada di dekat perbatasan antara Meksiko dan Guatemala atau tepatnya berada di dekat sungai San Pedro. Diantara peninggalan lainnya, Aguada Fenix baru saja ditemukan pada tahun 2020 lalu melalui pemetaan laser dari udara oleh seorang arkeolog bernama Takeshi Inomata.
Panjang reruntuhan ini mencapai 50 kaki dan digunakan sebagai tempat upacara. Jika hal ini benar maka Aguada Fenix menggeser posisi El Cebal.
Orang Maya juga memiliki kemampuan dalam perhitungan astronomi dan matematikanya. Peradaban ini adalah bangsa yang pertama kali menggunakan angka 0 dalam sistem penanggalan. Sistem kalender mereka juga bukanlah penanggalan yang sederhana melainkan sudah mengembangkan Kalender Putaran yakni sebuah kalender berdasarkan pada siklus ritual 260 nama hari dan satu tahun terdiri dari 365 hari.
Gabungan dari siklus ini menghasilkan kalender Hitungan Panjang yakni penanggalan dengan siklus 18.980 hari atau sama dengan 52 tahun. Bangsa Maya memiliki sistem kalender lainnya yang disebut sebagai B’ak’tun yaitu sebuah siklus kalender panjang dengan jumlah hari 144.000 hari atau hampir 400 tahun.
Sistem kalender ini mewakili siklus penciptaan yang terdiri dari 13 B’ak’tun dimana akhir dari kalendar ini jatuh pada 21 Desember 2012 yang kemudian dirumorkan menjadi akhir dari seluruh kehidupan dunia. Menurut ilmuwan ini bukanlah skala kalender terpanjang dari suku Maya tetapi masih ada siklus hingga jutaan tahun mendatang namun jarang digunakan.