Daftar isi
Apa itu Kemiskinan?
Kemiskinan merupakan sebuah kondisi dimana seseorang atau sekelompok orang yang tidak mampu memenuhi kebutuhan dasarnya, termasuk kebutuhan sangan, pangan, papan, kesehatan, dan pendidikan. Kemiskinan dapat disebabkan karena beragam faktor, baik dari pemerintah, kesejahteraan masyarakat, ataupun kebijakan ekonomi.
Beberpa defisini kemiskinan menurut ahli adalah :
- Menurut Soekanto, kemiskinan merupakan keadaan seseorang yang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan standar atau taraf kehidupan, dan termasuk ketidaksanggupan terhadap pemanfaatan tenaga mental ataupun fisik.
- Menurut Hall dan Midgley, kemiskinan merupakan kondisi deprivasi materi dan sosial hingga menyebabkan individu hidup dibawah standar kehidupan layak.
Kemiskinan perlu ditanggulangi dengan baik. Hal ini tentunya didasari pada beberapa dampak buruk yang dapat muncul akibat tingkat kemiskinan yang tinggi, diantaranya adalah :
- Tingkat pengangguran yang tinggi
- Tingkat kriminalitas yang tinggi
- Tingkat pendidikan yang rendah
- Angka kematian yang tinggi
Ciri-ciri Kemiskinan
Beberapa ciri-ciri kemiskinan yang dapat diamati adalah :
- Tidak mampu untuk berusaha karena memiliki cacat fisik dan/atau mental.
- Tidak memiliki jaminan masa depan, termasuk tidak adanya investasi untuk pendidikan dan keluarga.
- Rentan terhadap goncangan yang bersifat individual dan/atau masal.
- Tidak mampu memenuhi kebutuhan konsumsi dasar, termasuk sandang, pangan, dan papan.
- Tidak memiliki akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya, termasuk kesehatan, pendidikan, sanitasi, air bersih, dan transportasi.
- Tidak terlibat dalam kegiatan sosial masyarakat.
- Tidak ada akses pada lapangan pekerjaan dan mata pencaharian yang berkesinambungan
- Tidak mampu dan tidak mememilki keberuntungan sosial, misalnya anak terlantar, korban kekerasan rumah tangga, janda miskin, dan kelompok terpenci.
- Memiliki kualitas sumber daya manusia yang rendah dan keterbatasan sumber daya alam.
Jenis Kemiskinan
Menurut pola sosiologisnya, kemiskinan dapat dibagi menjadi :
- Kemiskinan Struktural, yaitu kemiskinan yang disebabkan oleh struktur sosial ekonomi.
- Kemiskinan Individu, yaitu kemiskinan yang disebabkan akibat kurangnya pandangan mengenai syarat-syarat solusi untuk mengangkat dirinya sendiri dari lembah kemiskinan.
- Kemiskinan Relatif, yaitu kemiskinan yang disebabkan karena perbandingan kekayaan material dengan lingkungan.
Menurut dimensinya, kemiskinan terbagi menjadi :
- Kemiskinan Konsekuensial, yaitu kemiskinan yang terjadi akibat faktor eksternal luar individu.
- Kemiskinan Globalisasi, yaitu kemiskinan yang disebabkan karena perbandingna dengan negara-negara maju.
- Kemiskinan Sosial, yaitu kemiskinan yang dialami oleh perempuan, anak-anak, dan kelompok minoritas.
- Kemiskinan Pembangunan, yaitu kemiskinan yang terjadi akibat rendahnya pembangunan sekitar.
Menurut Ali Khomsan dan kawan-kawan (2015), beberapa jenis kemiskinan antara lain:
- Kemiskinan Absolut, yaitu sekelompok orang miskin yang memiliki tingkat pendapatan dibawah garis kemiskinan dan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok hidup.
- Kemiskinan Relatif, yaitu sekelompok orang miskin yang terpengaruhi kebijakan pembangunan yang belum menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
- Kemiskinan Kultural, yaitu sekelompok orang miskin yang disebabkan karena faktor budaya, malas, pemborosan, dan lain-lain.
- Kemiskinan Struktural, yaitu sekelompok orang miskin akibat struktur sosial masyarakat yang memungkinan segolongan masyarakat tidak ikut menggunakan sumber pendapatan tertentu.
Penyebab Kemiskinan
Beberapa faktor dan hal yang dapat menyebabkan kemiskinan adalah sebagai berikut
1. Tingkat Pendidikan Rendah
Tingkat pendidikan yang rendah dapat membuat seseorang kurang memiliki wawasan, pengetahuan, dan keterampilan yang memadai. Dalam dunia kerja atau usaha, pendidikan menjadi salah satu modal penting untuk bersaing mendapatkan kesejahteraan. Tingkat pendidikan rendah dapat menjadi faktor yang besar terhadap angka pengangguran.
2. Kemalasan Dalam Bekerja
Malas bekerja sangat berhubungan erat dengan kemiskinan. Setiap orang yang malas berusaha dan bekerja dapat menyebabkan pemasukannya rendah sehingga tingkat kemiskinan akan terus bertambah. Umumnya, kemalasan dalam bekerja sangat berhubungan erat dengan tingkat pendidikan yang rendah.
3. Kualitas Kesehatan Buruk
Kualitas kesehatan yang buruk di suatu negara secara langsung dapat mempengaruhi tingkat kemiskinan yang ada. Akses layanan kesehatan yang sulit dan mahal dapat menjadi masalah bagi masyarakat dengan ekonomi yang rendah.
Jasa dokter dan harga obat yang mahal akan membuat masyarakat tidak sembuh dari suatu penyakit dan tidak bisa melakukan pekerjaannya. Jika berkelangsungan dalam waktu yang lama, maka tidak dipungkiri tingkat kemiskinan yang terus meningkat.
4. Sumber Daya Alam Tidak Ada
Beberapa negara berkembang dan negara dengan tingkat kemiskinan yang tinggi adalah ketidaktersediaannya sumber daya alam. Ketidakmampuan untuk mengelola sumber daya alam yang tersedia juga dapat menjadi salah satu faktor penyebab kemiskinan.
5. Sumber Modal Terbatas
Sumber modal yang terbatas dapat menjadi penghambat seseorang untuk dapat berkembang. Jika orang tersebut juga memiliki tingkat pendidikan yang rendah, maka kemungkinan terjadi kemiskinan akan lebih tinggi.
6. Harga Kebutuhan Tinggi
Harga kebutuhan pokok yang tinggi dapat menjadi faktor kemiskinan juga. Masyarakat yang kurang mampu akan merasa kurang dan tidak mendapatkan kebutuhan sehari-hari yang cukup. Sebagai konsekuensinya, biaya pengeluaran lain harus dipangkas untuk dialihkan kepada biaya konsumsi makanan.
7. Lapangan Kerja Terbatas
Lapangan pekerjaan yang terbatas membuat tingkat pengangguran dan kemiskinan menjadi cukup tinggi. Walaupun banyak orang dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru, hanya sejumlah kecil masyarakat dengan tingkat pendidikan rendah yang dapat melakukannya.
8. Beban Hidup Keluarga Banyak
Beban hidup keluarga yang cukup banyak merupakan faktor yang cukup signifikan dalam kemiskinan. Saat anggota keluarga cukup banyak, maka tanggungan yang diperlukan juga meningkat. Dengan begitu, seseorang diharuskan untuk memiliki pendapatan yang sesuai dengan jumlah anggota keluarga yang ditanggungnya.