Daftar isi
- 1. Menurut Soerjono Soekanto
- 2. Menurut Amartya Sen
- 3. Menurut Levitan
- 4. Menurut Baratz dan Grigsby
- 5. Menurut Deleeck, van den Bosch, dan de Lathouwer
- 6. Menurut Charles Booth
- 7. Menurut Niemietz
- 8. Menurut Futurrachman dan Marcelinus Moko
- 9. Menurut Suparlan
- 10. Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa
- 11. Menurut Reitsma dan Kleinpenning
- Penyebab Kemiskinan
- Dampak Kemiskinan
Kemiskinan tidak hanya menjadi masalah di bidang ekonomi. Akan tetapi, juga menjadi masalah sosial. Kemiskinan juga berdampak pada masalah sosial seperti kriminalitas, pengangguran, dan penyimpangan sosial lainnya.
Kemiskinan mempunyai pengertian yang beragam. Ada beberapa jenis pengertian kemiskinan berdasarkan kategori tertentu yakni konsep material, pola kekurangan, dan terbatasnya sumber daya. Selain itu, definisi kemiskinan juga dapat didasarkan pada ekonomi yakni berdasarkan standar kehidupan, ketidaksetaraan, dan strata ekonomi.
Kemiskinan juga dikelompokkan menjadi kategori sangat miskin, miskin, hampir cukup, dan cukup. Pembagian ini didasarkan pada jumlah pendapatan yang disetarakan dengan nilai beras yang dihasilkan per tahun untuk setiap orangnya.
1. Menurut Soerjono Soekanto
Menurut Soerjono Soekanto kemiskinan diartikan sebagai suatu keadaan seseorang yang tidak dapat dan tidak sanggup untuk memelihara dirinya sendiri.
Ketidakmampuan ini diukur dengan suatu taraf kehidupan kelompok. Orang tersebut juga tidak mampu memanfaatkan tenaga mental maupun fisiknya dalam kelompok masyarakat tersebut.
2. Menurut Amartya Sen
Amartya Sen menyatakan bahwa seseorang dikatakan miskin bila mengalami capability depriviation. Kondisi ini terjadi ketika seseorang mengalami kekurangan kebebasan yang substantif.
3. Menurut Levitan
Kemiskinan menurut Levitan didefinisikan sebagai kekurangan barang-barang dan pelayanan-pelayanan yang dibutuhkan untuk mencapai suatu standar hidup yang layak di masyarakat.
4. Menurut Baratz dan Grigsby
Menurut Baratz dan Grigsby kemiskinan mengacu pada kekurangan yang banyak pada keadaan fisik dan mental yang sangat erat kaitannya dengan ketidakcukupan sumber daya ekonomi dengan konsumsi yang dilakukan.
5. Menurut Deleeck, van den Bosch, dan de Lathouwer
Kemiskinan menurut Deleeck, dkk. tidak hanya kekurangan saja namun kekurangan yang dialami sepanjang waktu tertentu. Seseorang dikatakan miskin tidak hanya terbatas pada satu bagian saja yakni pendapatan.
Kondisi kemiskinan juga dicirikan pada seluruh segi utama kehidupan itu sendiri. Contohnya adalah perumahan, pendidikan, dan kesehatan.
6. Menurut Charles Booth
Charles Booth mengartikan kemiskinan sebagai kondisi mencukupi namun seringkali hampir mencukupi untuk mengadakan kehidupan yang mandiri dan layak. Hal ini didasarkan pada standar kehidupan yang biasa digunakan pada suatu negara.
7. Menurut Niemietz
Kemiskinan dinyatakan oleh Niemietz sebagai ketidakmampuan untuk membeli barang-barang kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, papan, dan obat-obatan.
8. Menurut Futurrachman dan Marcelinus Moko
Kemiskinan diartikan oleh kedua ahli ini sebagai ketidakmampuan individu atau rumah tangga yang ada untuk memenuhi kebutuhan dasar kehidupan.
9. Menurut Suparlan
Suparlan mendefinisikan kemiskinan sebagai suatu standar tingkat hidup yang rendah. Hal ini menandakan adanya suatu tingkat kekurangan pada materi pada sejumlah maupun segolongan orang dibandingkan dengan standar kehidupan umum yang berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan.
10. Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa
Perserikatan Bangsa-Bangsa mengartikan kemiskinan sebagai kondisi yang dicirikan dengan kekurangan parah pada kebutuhan dasar manusia termasuk makanan, air yang aman dikonsumsi, fasilitas kebersihan, kesehatan, perlindungan, pendidikan, dan informasi. Hal ini tidak hanya bergantung pada pendapatan namun juga kemudahan akses pada layanan.
11. Menurut Reitsma dan Kleinpenning
Kedua ahli ini mengartikan kemiskinan sebagai ketidakmampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhannya, baik yang bersifat material dan non material.
Penyebab Kemiskinan
Kemiskinan disebabkan oleh berbagai hal yaitu laju pertumbuhan penduduk yang tinggi, masyarakat pengangguran meningkat, pendidikan yang rendah, dan terjadinya bencana alam.
- Laju Pertumbuhan Penduduk yang Tinggi
Angka kelahiran penduduk yang tinggi dapat menimbulkan peningkatan pada laju pertumbuhan penduduk. Hal ini bila tidak dibarengi dengan laju pertumbuhan ekonomi dapat menyebabkan kemiskinan.
- Meningkatnya Masyarakat Pengangguran
Peningkatan jumlah pengangguran dalam masyarakat dapat dipicu oleh tingginya laju pertumbuhan penduduk. Sebab peningkatan ini membuat lapangan kerja menjadi terbatas dan banyak penduduk yang tidak mendapat pekerjaan berakhir menjadi pengangguran.
- Rendahnya Pendidikan
Individu dengan tingkat pendidikan rendah mempunyai keterbatasan dalam keterampilan, wawasan, dan ilmu pengetahuan untuk mendapatkan pekerjaan. Selain itu, kondisi ini membuat masyarakat tidak dapat bersaing dengan mereka yang berpendidikan tinggi.
- Terjadi Bencana Alam
Adanya kejadian bencana alam dapat menyebabkan kemiskinan. Bencana alam tidak hanya meninggalkan beban psikologis pada masayarakat yang mengalaminya namun juga kemiskinan sebab harta benda yang ikut musnah.
Dampak Kemiskinan
Kemiskinan dapat memberikan dampak pada masayarakat luas. Kemiskinan merupakan masalah sosial yang menyebabkan masalah sosial lainnya seperti peningkatan angka kriminalitas, angka kematian, tertutupnya akses pendidikan, meningkatnya pengangguran serta munculnya konflik di dalam masyarakat.
- Peningkatan Angka Kriminalitas
Kemiskinan merupakan salah satu penyebab meningkatnya angka kriminalitas pada suatu wilayah. Masyarakat miskin cenderung ingin memenuhi kebutuhannya dengan cara apapun termasuk dengan tindak kriminal.
- Meningkatnya Angka Kematian
Masyarakat yang miskin tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok akan menemui kesulitan dalam mendapatkan fasilitas kesehatan yang memadai. Sulitnya akses ke fasilitas kesehatan akan membuat kasus kematian menjadi tinggi.
- Tertutupnya Akses Pendidikan
Rendahnya tingkat pendidikan merupakan penyebab kemiskinan. Bila telah terjadi, kemiskinan ini berdampak pada generasi selanjutnya yang membuat akses terhadap pendidikan menjadi tertutup.
- Meningkatnya Pengangguran
Masyarakat miskin akan kesulitan mendapatkan fasilitas pendidikan yang layak. Hal ini membuat masyarakat kesulitan bersaing dalam mendapatkan pekerjaan dan berujung dengan meningkatnya angka pengangguran.
- Merebaknya Konflik dalam Masyarakat
Kesenjangan yang terjadi pada masyarakat miskin dengan yang kaya membuat mereka mendapatkan perlakuan berbeda dalam mendapatkan fasilitas tertentu. Hal ini menimbulkan kecemburuan dan berujung pada merebaknya konflik.