Daftar isi
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, konsumen diartikan sebagai orang yang menggunakan hasil produksi bisa berupa makanan, pakaian, minuman dan lainnya serta pemakai jasa dan penerima pesan iklan.
Keberadaan konsumen diatur dalam undang-undang. Dalam kegiatan ekonomi, keberadaan konsumen sangat penting. Konsumen menjadi salah satu kunci keberhasilan kegiatan ekonomi. Jika barang yang diproduksi dapat diminati oleh konsumen maka dapat diartikan perusahaan tersebut sukses melakukan kegiatan ekonomi.
Sebaliknya jika barang yang diproduksi sepi peminatnya maka perusahaan tersebut perlu melakukan perbaikan. Betapa pentingnya keberadaan konsumen dalam kegiatan ekonomi sehingga tak heran jika kita mengenal pepatah pembeli adalah raja. Sebab, konsumen atau pembeli menjadi fokus perhatian dalam kegiatan ekonomi.
Berikut ini beberapa peran konsumen dalam kegiatan ekonomi.
Dalam kegiatan ekonomi kita mengenal tiga istilah yakni produsen, konsumen dan distributor. Produsen diartikan sebagai orang yang melakukan proses produksi dan kegiatannya dinamakan dengan produksi. Sementara itu, konsumen diartikan sebagai orang yang menggunakan barang hasil produksi dan kegiatannya dinamakan dengan konsumsi.
Terakhir distributor diartikan sebagai orang yang menyalurkan barang dan kegiatannya dinamakan dengan distribusi. Ketiga pelaku ekonomi ini sangat berhubungan dan tidak bisa dilepaskan satu sama lain. Jika hilang saja satu, maka proses kegiatan ekonomi akan terhambat.
Misalnya, jika konsumen tidak ada dalam kegiatan ekonomi, lalu siapa yang akan mengkonsumsi barang hasil produksi. Sebaliknya jika tidak ada distributor, maka barang tidak akan sampai ke tangan konsumen. Konsumen adalah menjadi pelaku ekonomi terakhir.
Saat barang telah sampai ke tangan konsumen itu artinya kegiatan ekonomi berakhir. Konsumen tidak hanya mengkonsumsi barang saja melainkan juga menggunakan layanan jasa. Jasa masih termasuk ke dalam bagian kegiatan ekonomi.
Banyak sekali jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Baik itu jasa transportasi, jasa telekomunikasi, jasa perbankan, jasa asuransi dan jasa-jasa lainnya. Layanan jasa memiliki peranan penting dalam kehidupan. Manusia memang tidak bisa lepas dari kegiatan mengkonsumsi barang.
Namun, jangan lupakan dewasa ini manusia memerlukan berbagai layanan jasa untuk memudahkan kehidupan. Semakin canggih teknologi, semakin banyak layanan jasa yang ditawarkan. Jika dahulu hanya terbatas pada layanan konvensional maka sekarang ini sudah banyak layanan jasa online.
Kegiatan mengkonsumsi barang dan memakai jasa merupakan kegiatan ekonomi yang tidak bisa dihilangkan dalam kehidupan. Manusia memerlukan makanan dan bantuan orang lain untuk bertahan hidup.
Saat proses kegiatan konsumsi, seorang konsumen akan memberikan penilaian terhadap barang atau jasa yang telah dibelinya. Penilaian inilah yang akan faktor pembelian ulang yang dilakukan konsumen ke depannya.
Jika konsumen puas, maka mereka akan membeli lagi barang tersebut nantinya. Sebaliknya jika barang yang dibeli tidak sesuai, maka mereka akan menghentikan pembelian. Bahkan di era sekarang ini, konsumen sering mengeluhkan komplennya di media sosial.
Hal ini tentu akan menjadi boomerang bagi perusahaan jika konsumen memberikan penilaian buruk. Sebaliknya jika konsumen memberikan penilaian baik maka akan membawa keberuntungan bagi perusahaan.
Konsumen selain berperan sebagai pemakai barang dan jasa ternyata konsumen juga menjadi penyedia faktor-faktor produksi. Faktor-faktor produksi meliputi, modal, tenaga kerja, alam dan lainnya. Di samping menjadi seorang konsumen, seseorang dapat bertindak sebagai seorang tenaga kerja.
Manusia memerlukan barang namun untuk membeli barang itu manusia memerlukan uang. Untuk mendapatkan uang, manusia harus kerja. Dengan bekerja manusia dapat membeli barang-barang kebutuhan hidupnya. Dari sinilah terlihat bahwa manusia dalam kegiatan ekonomi bisa memiliki dua peran bahkan lebih.
Konsumen tidak hanya bisa menjadi penyedia tenaga kerja melainkan juga dapat menjadi penyedia modal. Modal sangat diperlukan dalam kegiatan ekonomi. Tanpa adanya modal, kegiatan produksi di perusahaan tidak akan berjalan dengan baik.
Jika perusahaan kekurangan modal, maka mereka akan mencari modal dari luar atau yang dinamakan dengan investor. Investor merupakan seseorang yang memberikan uangnya untuk terlibat dalam proses kegiatan ekonomi. Investor akan mendapatkan keuntungan dari hasil penjualan di perusahaan.
Biasanya para investor akan mendapatkan bagi hasil atau yang dikenal dengan deviden. Investor dapat berasal dari seorang konsumen. Konsumen yang merasa puas dengan suatu produk bisa saja sengaja menginvestasikan uangnya di perusahaan tersebut.
Seorang konsumen juga bisa menjadi seorang pengusaha. Pengusaha bisa berasal dari seseorang yang dahulunya menjadi pelanggan suatu produk. Dia tertarik dan melihat peluang dari produk yang biasa dikonsumsinya lalu dia memiliki ide bisnis untuk mengembangkan hal tersebut menjadi sebuah bisnis.
Ide bisnis tersebut terinsipirasi dari produk yang biasa dikonsumsinya setiap hari lalu dia amati, tiru dan modifikasi agar tampak berbeda dari aslinya. Dengan begitu, seorang konsumen tidak hanya bisa menjadi pemakai saja melainkan dapat menjadi penyedia barang.
Namun, tak banyak orang yang memiliki kemauan untuk menjadi seorang pengusaha. Hanya orang-orang tertentu yang mau dan memiliki niat untuk menjadi seorang pengusaha.
Konsumen memiliki peranan sebagai penentu kebijakan pemerintah. Saat pemerintah membuat kebijakan terutama dalam hal melindungi hak konsumen, maka pemerintah akan mempertimbangkan suara atau masukan dari konsumen.
Sebab, jika pemerintah mengabaikan saran dari konsumen, dapat dipastikan kegiatan ekonomi menjadi terhambat. Konsumen menjadi tidak percaya dengan perusahaan sehingga dapat beralih ke lain pihak. Begitu pentingnya saran konsumen tidak hanya bagi penentu kebijakan pemerintah saja melainkan juga perusahaan.
Saat perusahaan akan meluncurkan suatu produk dia akan melihat respons dari masyarakat. Respons masyarakat inilah yang menjadi penentu kebijakan apakah produk ini harus diluncurkan atau ditarik kembali.
Di era kemudahan akses teknologi dan informasi seperti sekarang, peran konsumen bagai dua mata pisau. Bisa membawa keberuntungan dan malapetaka. Saat saran atau masukan konsumen tidak ditanggapi maka konsumen akan melakukan dengan cara lain.
Dia dapat memviralkan keluhannya di sosial media. Dengan adanya fenomena tentu akan berdampak buruk bagi suatu perusahaan. Citra perusahan menjadi tercoreng dan dapat menurunkan tingkat kepercayaan konsumen lainnya.
Itulah mengapa pemerintah begitu melindungi hak-hak konsumen. Bahkan bagi beberapa perusahaan saat terdengar keluhan dari konsumen atas suatu barang, dia akan menggantinya dengan jumlah lebih.
Konsumen berperan untuk melancarkan arus barang dan jasa. Barang dan jasa dapat tersalurkan dengan baik saat konsumen menerimanya. Sebagai pelaku ekonomi terakhir, konsumen menjadi faktor penentu keberhasilan kegiatan ekonomi.
Saat barang yang diproduksi tidak sampai ke tangan konsumen maka kegiatan ekonomi akan terhambat. Arus barang yang seharusnya dapat menghasilkan uang, justru menjadi terganggu. Saat arus barang dan jasa terganggu maka akan menghambat proses produksi.
Dalam kegiatan ekonomi, terjadi siklus perputaran uang. Di mana perusahaan akan mengeluarkan uangnya untuk modal produksi lalu konsumen memberikan uang untuk menerima barang. Adanya hubungan timbal balik ini bisa mendatangkan keuntungan.
Sebaliknya jika perputaran barang terganggu perusahaan tidak dapat memproduksi barang karena tidak ada pemasukan dari barang yang telah diproduksi.
Kegiatan konsumsi dapat meningkatkan pendapatan negara. Produsen mendapatkan keuntungan dari hasil produksi. Dari keuntungan inilah yang dapat membuat nilai gros domestik produk menjadi meningkat. Peningkatan Gross Domestik Produk dapat memicu peningkatan pendapatan negara.
Saat produsen meraup keuntungan dari hasil produksi, dia juga memiliki kewajiban untuk membayar pajak. Pajak merupakan iuran wajib yang harus dibayarkan oleh warga negara. Ada banyak jenis pajak, salah satunya ialah pajak penghasilan.
Perusahaan berkewajiban membayar pajak penghasilan. Pajak penghasilan didapatkan dari hasil usaha atau hasil produksi. Pajak yang didapatkan dari perusahaan akan meningkatkan pendapatan negara. Hal ini dikarenakan pajak menjadi salah satu sektor terbesar pendapatan negara.
Semakin banyak perusahaan membayar pajak maka akan semakin besar pendapatan negara. Namun, sayangnya pendapatan dari sektor pajak ini kerap disalahgunakan oleh pejabat pemerintahan. Banyak pegawai pajak yang melakukan korupsi belum lagi pihak yang melakukan kecurangan dalam membayar pajak.
Konsumen dapat menjadi penyemangat bagi para produsen. Saat konsumen menyukai barang hasil produksi, maka ia akan melakukan pembelian ulang. Pembelian ulang ini bisa menjadi penyemangat produsen untuk terus melakukan produksi. Terlebih lagi jika pembelian ulang dilakukan dalam jumlah besar.
Hal ini berkaitan dengan konsep permintaan dan penawaran. Pasar akan menerima permintaan dari konsumen lalu produsen akan memberikan reaksi dengan menerima permintaan tersebut. Semakin besar permintaan yang diterima produsen maka akan semakin semangat untuk melakukan produksi.
Manusia dan uang adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Uang menjadi salah satu faktor yang membuat manusia bersemangat untuk melakukan aktivitas. Hal ini selaras dengan proses kegiatan ekonomi.
Saat menerima banyak permintaan, perusahaan semangat karena hal tersebut menjadi ladang untuk mendatangkan pundi-pundi uang. Sebaliknya jika permintaan akan barang turun, maka proses produksi menjadi lesu bahkan tak jarang membuat perusahaan gulung tikar.
Pentingnya keberadaan konsumen dalam kegiatan ekonomi membuat perusahaan melakukan riset sebelum memproduksi barang. Perusahaan melakukan berbagai macam cara agar barang yang akan diproduksi nantinya bisa diminati oleh konsumen.
Konsumen menjadi fokus perhatian berbagai perusahaan bahkan menjadi prioritas dalam kegiatan ekonomi. Itulah mengapa keberadaan konsumen sangat dijaga dan diatur dalam undang-undang.
Tidak hanya itu, sebagai upaya untuk memenuhi kepuasan konsumen, perusahaan membuka layanan suara konsumen. Layanan ini digunakan untuk pengaduan konsumen atas barang yang diproduksi.