Peran Sutan Syahrir dalam Proklamasi Kemerdekaan

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Sutan Syahrir merupakan salah satu tokoh sejarah yang berperan dalam proklamasi kemerdekaan Indonesia. Sutan Syahrir lahir pada 5 Maret 1909 di Padang Panjang, Hindia Belanda. Berikut ini peran Sutan Sjahrir dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, yaitu:

Orang Pertama yang Mengetahui Kabar Kekalahan Jepang

Sutan Syahrir menjadi orang pertama yang mengetahui kabar kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II pada tanggal 15 Agustus 1945. Awalnya berita kekalahan jepang ini berusaha ditutupi, namun berhasil terdengar oleh Sutan Sjahrir melalui siaran radio yang pada saat itu dilarang.

Hal tersebut dapat diketahui Sutan Syahrir karena selama Perang Dunia II, beliau terus mengikuti perkembangan perang tersebut secara sembunyi-bunyi melalui berita dari stasiun radio luar negeri. Setelah mengetahui berita kekalahan Jepang, Sutan Sjahrir segera menghubungi Chairil Anwar dan menyebarluaskan berita tersebut kepada para pemuda pro-kemerdekaan.

Tidak hanya itu, Sutan Sjahrir juga menginfokan kabar tersebut kepada Moh. Hatta. Sayangnya, reaksi yang didapatkannya tidak seperti yang diharapkan. Karena Moh. Hatta memilih untuk menunggu kepastian bahwa Jepang memang benar-benar kalah.

Sutan Sjahrir yang kecewa akhirnya memilih pola pergerakan yang non kooperatif yaitu dengan menggunakan gerakan bawah tanah untuk merebut kekuasaan dari tangan Jepang.

Mendesak Soekarno dan Hatta

Sutan Sjahrir melakukan kegiatan penculikan bersama dengan para golongan muda untuk mendesak Soekarno dan Hatta agar segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Namun, Soekarno dan Hatta menolak permintaan tersebut, karena mereka ingin proklamasi dilaksanakan melalui PPKI, organisasi kemerdekaan yang dibentuk oleh Jepang.

Akhirnya Sutan Sjahrir bersama dengan rekan-rekannya membawa Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok agar terjauhkan dari pengaruh Jepang. Selama disana, Soekarno dan Hatta terus dibujuk supaya segera melakukan proklamasi kemerdekaan Indonesia selambat-lambatnya tanggal 17 Agustus 1945.

Akhirnya setelah didesak terus menerus, Soekarno dan Hatta menyetujuinya dan mereka segera dibawa kembali ke Jakarta untuk melakukan proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. 

Itulah dua peran Sutan Sjahrir dalam proklamasi kemerdekaan Indonesia. Setelah Indonesia merdeka, beliau menjadi seorang politikus dan juga perdana menteri pertama Indonesia. Sutan Sjahrir menjabat sebagai perdana menteri Indonesia mulai dari 14 November 1945 sampai 20 Juni 1947.

Pada tahun 1948, beliau mendirikan Partai Sosialis Indonesia pada tahun 1948. Sutan Syahrir ditetapkan sebagai salah satu Pahlawan Nasional Indonesia pada tanggal 9 April 1966 melalui Keppres No. 76 Tahun 1966.

fbWhatsappTwitterLinkedIn